Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai Kuis Hari Bumi Google, Berikut Cara Main dan Link Aksesnya

Kompas.com - 16/03/2022, 09:45 WIB
Alinda Hardiantoro,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Bertajuk “Hewan Apa yang Mewakili Dirimu?”, kuis Hari Bumi Google ramai dimainkan para pengguna media sosial, Selasa (15/3/2022).

Beberapa media sosial, seperti Twitter dan Instagram dibanjiri hasil Kuis Hari Bumi oleh para penggunanya.

Apa itu Kuis Hari Bumi versi Google?

Sesuai namanya, Kuis Hari Bumi versi Google ini berisi sejumlah pertanyaan yang bersifat personal sehingga perlu dijawab oleh pengguna Google itu sendiri.

Setelah menyelesaikan kuis dengan mengisi jawaban di setiap pertanyaan, Google akan menganalisis jawaban tersebut dan menampilkannya dalam bentuk gambar hewan lengkap dengan penjelasan sifat-sifat yang dimilikinya.

Penjelasan sifat hewan tersebut diyakini merepresentasikan sifat pengguna yang telah mengikuti Kuis Hari Bumi Google.

Selain itu, gambar hasil Kuis Hari Bumi Google juga unik dan menarik.

Baca juga: Hari Bumi, Google Doodle Ingatkan Setiap Orang untuk Tanam Benih

Dibuat untuk memperingati Hari Bumi

Awalnya, Kuis Hari Bumi Google ini ditujukan untuk menyambut Hari Bumi yang setiap tahunnya diperingati pada 22 April.

"Hari Bumi adalah waktu yang tepat untuk mencari informasi tentang cara merayakan dan melindungi planet kita. Dan sekarang adalah waktu yang tepat untuk mengetahui sesuatu tentang diri Anda juga,” tulis Google, dikutip dari blog Google System (21/4/2015).

Pada 2015, Kuis Hari Bumi Google ini juga sempat ramai dimainkan pengguna media sosial. Saat itu, cara bermain Kuis Hari Bumi sama dengan Kuis Hari Bumi saat ini.

Sederhananya, pengguna Kuis Hari Bumi Google menjawab pertanyaan yang diberikan untuk mengetahui sifat pengguna yang digambarkan dalam bentuk hewan berserta penjelasan sifatnya.

Secara default, Kuis Hari Bumi Google tersedia dalam bahasa inggris. Kendati demikian, pengguna bisa mengubahnya ke dalam bahasa yang lebih dimengerti, misalnya bahasa indonesia.

Baca juga: 50 Tahun Hari Bumi, Ini Perubahan di Amazon, Gurun Sahara, dan Antartika

Cara main Kuis Hari Bumi

Kuis Hari Bumi bisa dimainkan melalui ponsel genggam, baik Android maupun iOS, dan desktop. Berikut cara main Kuis Hari Bumi:

  • Mengunjungi laman Kuis Hari Bumi.
  • Google akan menampilkan Kuis Hari Bumi Google yang berisi beberapa pertanyaan.
  • Pengguna bisa memilih jawaban yang mewakili diri Anda.
  • Hasil kuis akan otomatis keluar setelah Anda menjawab beberapa pertanyaan.
  • Hasil kuis tersebut bisa dibagikan atau dimainkan ulang. Jika ingin mengetahui makna hasil Kuis Hari Bumi Google secara lebih detail, Anda bisa klik “Telusuri”.

Adapun pertanyaan dalam Kuis Hari Bumi Google terdiri dari 5 pertanyaan. Kelima pertanyaan tersebut di antaranya:

  • Apa yang biasa kamu lakukan di Jumat malam?
  • Jika bertemu teman yang menggunakan pakaian yang sama dalam pesta, apa reaksimu?
  • Pilih camilanmu!
  • Apa yang kamu harapkan dari pasangan?
  • Pilih hobimu!

Sementara itu, hasil Kuis Hari Bumi Google terdiri dari beberapa hewan, di antaranya lebah madu, cumi-cumi raksasa, komodo, trenggiling, sotong, udang mantis, musang madu, mammoth berbulu, manakin topi merah, berang-berang laut, bangau rejan atau karang.

Salah satu dari jenis hewan tersebut akan menjadi representasi sifat pengguna berdasarkan hasil kuis Hari Bumi Google.

Baca juga: Mengenal Hari Bumi, dari Pengertian, Sejarah, hingga Maknanya

Link Kuis Hari Bumi

Setelah mengetahui cara bermain Kuis Hari Bumi, Anda bisa mengakses link Kuis Hari Bumi versi Google disini.

Cara lain mengakses Kuis Hari Bumi adalah sebagai berikut:

  • Mengunjungi laman Google.
  • Mengetikkan kata “Kuis Hari Bumi” pada kolom pencarian Google.
  • Klik search, maka Google akan menampilkan halaman Kuis Hari Bumi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

Tren
Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Tren
Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Tren
Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Tren
Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Tren
10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

Tren
Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal 'Grammar'

Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal "Grammar"

Tren
Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Tren
Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Tren
Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Tren
Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Tren
Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Tren
Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Tren
BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com