Dia melihat setitik dunia kecil dan kemudian dinamai Pluto. Untuk sementara dianggap sebagai Planet X yang sulit dipahami.
Sayangnya itu bukan planet yang dicari Lowell, karena planet itu tidak cukup kuat untuk menarik Neptunus dan Uranus menjauh dari posisinya.
Tidak lama setelah itu Pluto diketahui tidak cukup memenuhi kriteria sebuah planet. Saat para ilmuwan menemukan Sabuk Kuiper, diprediksi itu berisi ratusan ribu objek yang lebih besar dari 100 km.
Sehingga, para ilmuwan menyadari bahwa Pluto tidak mungkin menjadi satu-satunya objek besar di bagian terluar tata surya dan mulai mempertanyakan apakah itu benar-benar sebuah planet.
Kemudian, mereka menemukan "Sedna" (sekitar 40% ukuran Pluto), "Quaoar" (sekitar setengah ukuran Pluto), dan "Eris" (ukuran hampir sama dengan Pluto).
Pada tahun 2006, Persatuan Astronomi Internasional memutuskan untuk menurunkan status Pluto menjadi "planet kerdil".
Mike Brown, seorang profesor astronomi planet di California Institute of Technology (Caltech) yang memimpin tim yang mengidentifikasi Eris, menyebut dirinya sebagai "orang yang membunuh Pluto" hingga hari ini.
Pada saat yang sama, penemuan benda-benda ini mengungkap petunjuk baru yang besar dalam pencarian planet tersembunyi.
Ternyata Sedna tidak bergerak seperti yang diharapkan semua orang. Sebaliknya, planet kerdil ini mengambil jalur yang aneh dan tak terduga.
Orbitnya sangat berkelok-kelok, dibutuhkan 11.000 tahun untuk menyelesaikannya. Seolah-olah ada sesuatu yang menarik Sedna dan menyeretnya pergi.
Baca juga: Galaksi Alcyoneus, Galaksi Terbesar yang Ditemukan, Membuat Ilmuwan Bingung
Pada 2016, Mike Brown dan Konstantin Batygin menulis makalah yang berisi prediksi mereka tentang Planet Sembilan.
Ide mereka datang dari pengamatan bahwa Sedna bukan satu-satunya objek yang tidak pada tempatnya.
Dikutip dari National Geographic, 1 September 2021, mereka berdua meneliti 6 objek yang jalur orbitnya miring dan lonjong.
Tim menyimpulkan bahwa sebuah planet tak terlihat sekitar 10 kali lebih besar dari Bumi secara gravitasi telah menggiring objek ke lintasan mereka.
Namun tak lama setelah pengumuman itu, para astronom mulai meragukan hipotesis Planet Sembilan.