Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hilman Hariwijaya dan Kisah di Balik Lupus yang Digandrungi Remaja

Kompas.com - 09/03/2022, 12:45 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

Karakter Lupus digambarkan sebagai sosok yang sederhana, santai, polos, usil, tetapi baik hati.

Tak seperti penulis lain, Hilman justru jarang sekali membaca, terlebih buku yang berat.

Di antara sedikit buku yang ia baca adalah serial cerita anak karya Astrid Lindgren yang dikenal banyak berkisah tentang anak-anak badung.

Baca juga: Penulis Lupus Meninggal Dunia, Raditya Dika: Kalau Bukan karena Mas Hilman, Mungkin Saya Tidak Akan Jadi Penulis

Alih-alih membaca, pergaulan yang menuntunnya dalam menulis cerita.

Sebab, ia memperoleh seluk-beluk menulis dan kalimat indah dari pergaulan tersebut.

Semua itu dilakukan melalui jalur tidak resmi. Artinya, ia hanya ngobrol bersama teman, rekan seprofesi, dan mengelilingi pusat keramaian hanya untuk mengamati obrolan anak muda.

Kebiasaan itu ia lakukan hampir setiap hari selama dua atau tiga tahun.

"Hanya lewat cara inilah kita bisa menemukan kenyataan-kenyataan yang sedang hidup," kata Hilman.

Dari metodenya ini, ia pun melahirkan banyak karya dan digandrungi para remaja.

Novel Lupus pun kemudian ditulis dalam banyak seri, seperti Cinta Olimpiade, Rumpi Kala Hujan, Topi-topi Centil, dan Tragedi Sinemata.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com