Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Memasak MPASI yang Benar

Kompas.com - 08/03/2022, 12:30 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Di awal anak memasuki masa MPASI, yakni sekitar 6 bulan, mungkin ibu akan dibuat bingung dengan cara membuat MPASI yang baik dan benar.

Mulai dari bahan, komposisi, porsi, hingga metode memasaknya.

Kini memasak MPASI kian mudah dengan alat-alat modern yang tersedia. Bisa memakai slow coocker, atau blender yang bisa membuat makanan padat jadi bubur siap santap.

Namun, bagaimana sebaiknya memasak MPASI?

Berikut metode membuat MPASI berdasarkan usia anak:

Baca juga: 5 Jenis Buah yang Cocok Diolah Menjadi MPASI

Metode membuat MPASI berdasarkan usia

Mengacu pada buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) edisi 2021 dari Kementerian Kesehatan, membuat MPASI bagi anak dibedakan menjadi 3 berdasarkan usianya, yakni:

6-8 bulan: disaring atau ulek saring

Di usia ini, MPASI sebisa mungkin dibuat dengan konsistensi lembut yang mudah diterima oleh bayi yang sebelumnya hanya mengenal ASI dengan konsistensi cair.

Untuk mendapatkan konsistensi lembut yang diharapkan, MPASI disarankan dibuat menggunakan metode saring.

"Makanan di buat dengan disaring. Tekstur makanan lumat dan kental," demikian informasi yang tertulis dalam buku KIA 2021.

Artinya, bubur yang telah dimasak disaring terlebih dahulu, ditekan atau diulek menggunakan sendok atau alat lain.

Kemudian, bubur hasil saringan yang menempel di bagian bawah alat saring diambil menggunakan sendok lain dan dimasukkan ke piring saji.

Bubur hasil ulek saring semacam ini tidak akan jatuh, meskipun dibalik. Artinya bubur ini memiliki tingkat kekentalan yang baik.

Baca juga: MPASI: Waktu Pemberian, Kandungan Nutrisi, dan Manfaatnya untuk Bayi

Ahli gizi komunitas Dr. dr. Tan Shot Yen, M.Hum. menyebut dalam unggahan Instagram-nya, teknik ini dapat menghasilkan MPASI dengan tekstur halus, tapi padat gizi.

"Diciduk sendok, dibalik, tidak tumpah, beda dengan hasil blender yang lebih encer, akhirnya nutrisi yang dimakan tidak sebanyak kebutuhan," kata Tan.

Hanya saja, Anda memang dituntut lebih sabar, karena prosesnya yang cukup memakan waktu jika dibandingkan menggunakan blender yang relatif cepat.

"Ulek saring memang repot dan makan waktu, karena Anda sedang mengasuh anak. Semua ada waktunya. Sama seperri lamanya kehamilan, enggak bisa digas pol," ujarnya.

Untuk memudahkan proses ulek saring ini, pastikan bahan-bahan yang Anda masak sebagai bubur sudah benar-benar matang dan empuk, sehingga mudah untuk disaring.

Baca juga: 5 Hal yang Perlu Diperhatikan saat Membuat MPASI

9-11 bulan: dicincang

Selanjutnya, ketika anak memasuki usia 9-11 bulan, MPASI tak lagi perlu diulek saring.

Anda sudah bisa meningkatkan tekstur dan konsistensi bubur yang dibuat.

Caranya, cukup dengan mencincang atau mencacah dan mengiris kecil bahan-bahan yang digunakan untuk membuat bubur.

Masak semua bahan itu hingga mendapatkan konsistensi yang diinginkan.

Di sini anak sudah mulai mendapatkan tekstur yang berbeda-beda dari setiap bahan makanan yang dibuat, tetapi tetap mudah untuk ia bisa menelannya.

Baca juga: Kapan Waktu Tepat Memberikan MPASI?

12-23 bulan: masak biasa

Di tahap ini, MPASI bagi anak sudah bisa dimasak dengan metode yang sama dengan memasak makanan bagi orang dewasa lain.

Artinya, MPASI bagi anak usia 1 tahun ke atas sudah tak lagi berbentuk bubur kasar, tapi berbentuk nasi beserta sayur dan lauk sebagaimana orang dewasa makan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

8 Suplemen untuk Meningkatkan Kekebalan Tubuh

8 Suplemen untuk Meningkatkan Kekebalan Tubuh

Tren
Profil Sadiq Khan, Anak Imigran Pakistan yang Sukses Jadi Wali Kota London Tiga Periode

Profil Sadiq Khan, Anak Imigran Pakistan yang Sukses Jadi Wali Kota London Tiga Periode

Tren
Bukan Cuma Olahraga, Lakukan 3 Gerakan Ini untuk Jaga Kesehatan

Bukan Cuma Olahraga, Lakukan 3 Gerakan Ini untuk Jaga Kesehatan

Tren
Apa yang Akan Terjadi pada Tubuh Saat Minum Kopi Sebelum Makan?

Apa yang Akan Terjadi pada Tubuh Saat Minum Kopi Sebelum Makan?

Tren
Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 7-8 Mei 2024

Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 7-8 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN]  Ikan Tinggi Albumin, Cegah Sakit Ginjal dan Hati | Pemain Malaysia Disiram Air Keras

[POPULER TREN] Ikan Tinggi Albumin, Cegah Sakit Ginjal dan Hati | Pemain Malaysia Disiram Air Keras

Tren
PBB Kecam Israel Buntut Pemberedelan Al Jazeera, Ancam Kebebasan Pers

PBB Kecam Israel Buntut Pemberedelan Al Jazeera, Ancam Kebebasan Pers

Tren
Waspada, Modus Penipuan Keberangkatan Haji dengan Visa Non-Haji

Waspada, Modus Penipuan Keberangkatan Haji dengan Visa Non-Haji

Tren
Cara Menyewa Kereta Api Luar Biasa untuk Perjalanan Wisata

Cara Menyewa Kereta Api Luar Biasa untuk Perjalanan Wisata

Tren
Kemendagri Pastikan PNS di Lubuklinggau yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia Sudah Kembali Jadi WNI

Kemendagri Pastikan PNS di Lubuklinggau yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia Sudah Kembali Jadi WNI

Tren
Ramai soal Milky Way di Langit Indonesia, Simak Waktu Terbaik untuk Menyaksikannya

Ramai soal Milky Way di Langit Indonesia, Simak Waktu Terbaik untuk Menyaksikannya

Tren
Seorang Suami di Cianjur Tak Tahu Istrinya Laki-laki, Begini Awal Mula Perkenalan Keduanya

Seorang Suami di Cianjur Tak Tahu Istrinya Laki-laki, Begini Awal Mula Perkenalan Keduanya

Tren
Cara Menghapus Semua Postingan Facebook, Mudah Bisa lewat HP

Cara Menghapus Semua Postingan Facebook, Mudah Bisa lewat HP

Tren
Dampak Pemasangan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, 21 Kereta Berhenti di Jatinegara hingga 30 November 2024

Dampak Pemasangan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, 21 Kereta Berhenti di Jatinegara hingga 30 November 2024

Tren
Mengenal Mepamit dan Dharma Suaka, Upacara Jelang Pernikahan yang Dilakukan Rizky Febian-Mahalini

Mengenal Mepamit dan Dharma Suaka, Upacara Jelang Pernikahan yang Dilakukan Rizky Febian-Mahalini

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com