Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kontak Kulit Bayi dan Orangtua, Apa Saja Manfaatnya?

Kompas.com - 26/02/2022, 19:00 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

 

Apa yang terjadi saat kontak kulit ibu dan bayi

Ketika seorang ibu mendekap bayinya dengan kontak kulit sesaat setelah momen melahirkan akan memulai perilaku naluriah pada keduanya.

Ibu akan mulai muncul naluri keibuannya, mencium, membelai, dan berkomunikasi dengan bayinya.

Sementara bayi secara perlahan akan mulai mencari puting sang ibu dan mulai menyusu. Ini adalah proses yang unik, karena tidak ada seorang pun yang mengajarinya untuk itu.

Namun, secara alami bayi akan melakukannya.

Hal ini akan mengurangi masalah menyusui di tahap selanjutnya, misalnya anak yang bingung puting, dan sebagainya.

Baca juga: 5 Makna di Balik Tangisan Bayi dan Cara Mengatasinya

Apa yang perlu dipastikan saat kontak kulit dilakukan?

Keselamatan pihak yang terlibat dalam kontak kulit tentu menjadi hal yang utama untuk diperhatikan, yakni bayi dan ibu yang baru saja melalui proses bersalin.

Ibu

1. Ibu yang mungkin dalam keadaan tidak sadar 100 persen, perlu didampingi selama proses ini. Untuk memastikan bayi dalam dekapannya ada posisi yang benar dan aman.

2. Saat proses menjahit robekan akibat proses bersalin sedang dilakukan, biarkan saja bayi ada dalam dekapan ibunya. Meski dilanda rasa sakit, banyak ibu tetap bisa mendekap bayinya. Bahkan kegiatan ini justru bisa menjadi pereda rasa sakit baginya.

Bayi

1. Periksa posisi bayi, pastikan jalan napasnya tidak tertutup

2. Pastikan kondisi kulit bayi tidak mengalami perubahan warna, misalnha menjadi pucat, kuning, atau kebiruan.

Perubahan warna bisa menjadi indikasi adanya perubahan kondisi pada bayi.

3. Tangisan atau suara hanh dikeluarkan bayi selama proses ini harus tegas dan tidak lemas, bayi juga harus terlihat responsif.

4. Pastikan suhu tubuh bayi tetap hangat selama ada dalam proses kontak kulit ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com