Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Covid-19 Meningkatkan Risiko GERD, Mengapa Bisa Demikian?

Kompas.com - 10/02/2022, 17:30 WIB
Alinda Hardiantoro,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

Gaya hidup yang buruk ini bisa memicu terjadinya obesitas yang merupakan faktor utama penyebab terjadinya GERD.

Baca juga: Ramai soal Gerd, Bagaimana Pola dan Menu Makan yang Dianjurkan Medis?

2. Tingkat kecemasan masyarakat

GERD juga bisa dipicu oleh tingkat kecemasan masyarakat di tengah pandemi Covid-19. Kecemasan ini bisa memicu naiknya asam lambung sehingga GERD menjadi kambuh.

Sering kali, kecemasan masyarakat tersebut tidak teredukasi dengan baik. Akibatnya, masyarakat mengonsumsi berbagai macam obat-obatan untuk mencegah dan mengobati virus Covid-19.

“Kalau kita ikut-ikutan parno, ya tentu bisa saja asam lambung kita menjadi meningkat dan kalau memang pasien tersebut punya GERD, maka GERD ini bisa kambuh,” jelas Prof. Ari Fahrial Syam.

Baca juga: Jangan Asal Makan, Kandungan Makanan Ini Dapat Picu GERD

3. Konsumsi obat-obatan berlebih

Pasien Covid-19 yang tidak teredukasi dengan baik akan mengonsumsi obat-obatan berlebih yang dapat memicu kambuhnya GERD.

Hal tersebut dikarenakan penyebaran informasi hoaks terkait pencegahan dan pengobatan virus Covid-19.

“Terus terang saja, saya melihat pasien-pasien itu sakit maagnya kambuh, GERD-nya kambuh karena mendapatkan informasi yang macam-macam dan berbagai macam (obat) dikonsumsi,” jelasnya.

Prof. Ari Fahrial Syam juga menyinggung pasien Covid-19 yang meminum minyak kayu putih pada awal virus Corona masuk ke Indonesia. Tindakan tersebut dinilai memperburuk keadaan karena bisa menyebabkan luka di saluran pencernaan.

Baca juga: Bahaya Tidur Setelah Sahur, dari Berat Badan Naik hingga GERD

4. Konsumsi suplemen yang berlebihan

Tak hanya obat-obatan, Prof. Ari Fahrial Syam juga menyebutkan bahwa mengonsumsi suplemen berlebihan juga bisa memicu terjadinya GERD. Ia mengingatkan agar masyarakat berhati-hati dalam mengonsumsi suplemen. Misalnya saat mengonsumsi vitamin D.

Pasien Covid-19 yang sudah memiliki kandungan vitamin D yang cukup di dalam tubuh, tidak perlu mengonsumsi vitamin D 5000 sebanyak 1 x 1. Begitu juga dengan vitamin C.

“Kalau memang dia (red: penderita Covid-19) ada gangguan di lambung, anjurannya adalah di bawah 500 mg dosisnya,” ujarnya.

Adapun konsumsi dosis vitamin C yang berlebihan dapat berpengaruh terhadap kondisi lambung pasien Covid-19.

Baca juga: Viral Info Ashraf Sinclair Meninggal karena GERD, Ini Penjelasan Dokter

5. Konsumsi vitamin herbal

Begitupun dengan konsumsi vitamin herbal. Prof. Ari Fahrial Syam menyebutkan, masyarakat perlu memastikan komposisi vitamin herbal sebelum mengonsumsinya.

“Lambung itu kan ada kapasitasnya. Kemudian vitamin pun juga ada batas tingginya,” imbuhnya.

Konsumsi vitamin, baik herbal dan suplemen yang berlebih dapat berdampak ke sistem tubuh, bukan hanya ke sistem pencernaan, tetapi juga ginjal dan liver.

Baca juga: [KLARIFIKASI] Benarkah GERD Jadi Penyebab Serangan Jantung?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Apa yang Akan Terjadi pada Tubuh Saat Minum Kopi Sebelum Makan?

Apa yang Akan Terjadi pada Tubuh Saat Minum Kopi Sebelum Makan?

Tren
Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 7-8 Mei 2024

Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 7-8 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN]  Ikan Tinggi Albumin, Cegah Sakit Ginjal dan Hati | Pemain Malaysia Disiram Air Keras

[POPULER TREN] Ikan Tinggi Albumin, Cegah Sakit Ginjal dan Hati | Pemain Malaysia Disiram Air Keras

Tren
PBB Kecam Israel Buntut Pemberedelan Al Jazeera, Ancam Kebebasan Pers

PBB Kecam Israel Buntut Pemberedelan Al Jazeera, Ancam Kebebasan Pers

Tren
Waspada, Modus Penipuan Keberangkatan Haji dengan Visa Non-Haji

Waspada, Modus Penipuan Keberangkatan Haji dengan Visa Non-Haji

Tren
Cara Menyewa Kereta Api Luar Biasa untuk Perjalanan Wisata

Cara Menyewa Kereta Api Luar Biasa untuk Perjalanan Wisata

Tren
Kemendagri Pastikan PNS di Lubuklinggau yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia Sudah Kembali Jadi WNI

Kemendagri Pastikan PNS di Lubuklinggau yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia Sudah Kembali Jadi WNI

Tren
Ramai soal Milky Way di Langit Indonesia, Simak Waktu Terbaik untuk Menyaksikannya

Ramai soal Milky Way di Langit Indonesia, Simak Waktu Terbaik untuk Menyaksikannya

Tren
Seorang Suami di Cianjur Tak Tahu Istrinya Laki-laki, Begini Awal Mula Perkenalan Keduanya

Seorang Suami di Cianjur Tak Tahu Istrinya Laki-laki, Begini Awal Mula Perkenalan Keduanya

Tren
Cara Menghapus Semua Postingan Facebook, Mudah Bisa lewat HP

Cara Menghapus Semua Postingan Facebook, Mudah Bisa lewat HP

Tren
Dampak Pemasangan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, 21 Kereta Berhenti di Jatinegara hingga 30 November 2024

Dampak Pemasangan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, 21 Kereta Berhenti di Jatinegara hingga 30 November 2024

Tren
Mengenal Mepamit dan Dharma Suaka, Upacara Jelang Pernikahan yang Dilakukan Rizky Febian-Mahalini

Mengenal Mepamit dan Dharma Suaka, Upacara Jelang Pernikahan yang Dilakukan Rizky Febian-Mahalini

Tren
Apa Perbedaan antara CPU dan GPU Komputer? Berikut Penjelasannya

Apa Perbedaan antara CPU dan GPU Komputer? Berikut Penjelasannya

Tren
Kucing Calico dan Tortie Kebanyakan Betina, Ini Alasannya

Kucing Calico dan Tortie Kebanyakan Betina, Ini Alasannya

Tren
10 Mei 'Hari Kejepit', Apakah Libur Cuti Bersama?

10 Mei "Hari Kejepit", Apakah Libur Cuti Bersama?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com