Gaya hidup yang buruk ini bisa memicu terjadinya obesitas yang merupakan faktor utama penyebab terjadinya GERD.
Baca juga: Ramai soal Gerd, Bagaimana Pola dan Menu Makan yang Dianjurkan Medis?
GERD juga bisa dipicu oleh tingkat kecemasan masyarakat di tengah pandemi Covid-19. Kecemasan ini bisa memicu naiknya asam lambung sehingga GERD menjadi kambuh.
Sering kali, kecemasan masyarakat tersebut tidak teredukasi dengan baik. Akibatnya, masyarakat mengonsumsi berbagai macam obat-obatan untuk mencegah dan mengobati virus Covid-19.
“Kalau kita ikut-ikutan parno, ya tentu bisa saja asam lambung kita menjadi meningkat dan kalau memang pasien tersebut punya GERD, maka GERD ini bisa kambuh,” jelas Prof. Ari Fahrial Syam.
Baca juga: Jangan Asal Makan, Kandungan Makanan Ini Dapat Picu GERD
Pasien Covid-19 yang tidak teredukasi dengan baik akan mengonsumsi obat-obatan berlebih yang dapat memicu kambuhnya GERD.
Hal tersebut dikarenakan penyebaran informasi hoaks terkait pencegahan dan pengobatan virus Covid-19.
“Terus terang saja, saya melihat pasien-pasien itu sakit maagnya kambuh, GERD-nya kambuh karena mendapatkan informasi yang macam-macam dan berbagai macam (obat) dikonsumsi,” jelasnya.
Prof. Ari Fahrial Syam juga menyinggung pasien Covid-19 yang meminum minyak kayu putih pada awal virus Corona masuk ke Indonesia. Tindakan tersebut dinilai memperburuk keadaan karena bisa menyebabkan luka di saluran pencernaan.
Baca juga: Bahaya Tidur Setelah Sahur, dari Berat Badan Naik hingga GERD
Tak hanya obat-obatan, Prof. Ari Fahrial Syam juga menyebutkan bahwa mengonsumsi suplemen berlebihan juga bisa memicu terjadinya GERD. Ia mengingatkan agar masyarakat berhati-hati dalam mengonsumsi suplemen. Misalnya saat mengonsumsi vitamin D.
Pasien Covid-19 yang sudah memiliki kandungan vitamin D yang cukup di dalam tubuh, tidak perlu mengonsumsi vitamin D 5000 sebanyak 1 x 1. Begitu juga dengan vitamin C.
“Kalau memang dia (red: penderita Covid-19) ada gangguan di lambung, anjurannya adalah di bawah 500 mg dosisnya,” ujarnya.
Adapun konsumsi dosis vitamin C yang berlebihan dapat berpengaruh terhadap kondisi lambung pasien Covid-19.
Baca juga: Viral Info Ashraf Sinclair Meninggal karena GERD, Ini Penjelasan Dokter
Begitupun dengan konsumsi vitamin herbal. Prof. Ari Fahrial Syam menyebutkan, masyarakat perlu memastikan komposisi vitamin herbal sebelum mengonsumsinya.
“Lambung itu kan ada kapasitasnya. Kemudian vitamin pun juga ada batas tingginya,” imbuhnya.
Konsumsi vitamin, baik herbal dan suplemen yang berlebih dapat berdampak ke sistem tubuh, bukan hanya ke sistem pencernaan, tetapi juga ginjal dan liver.
Baca juga: [KLARIFIKASI] Benarkah GERD Jadi Penyebab Serangan Jantung?