Jangan bayangkan tank boat Antasena hanya beroperasi mengejar musuh dengan persenjataan ringan. Antasena pun telah disiapkan melawan musuh bersenjata berat pada perang abad 21.
Di belakang turetnya ada semacam antena telekomunikasi yang membuatnya terkoneksi ke gudang informasi di dunia maya.
Ia bisa mengetahui kondisi medan di sekelilingnya. Antasena tahu bentang alam di belakang rimbun bakau di rawa-rawa yang dijelajahinya.
Untuk mendapatkan gambaran yang presisi, Antasena bisa mengoperasikan sebuah drone yang bisa menuntunnya ke sasaran yang harus dilumpuhkan, termasuk tank-tank musuh, baterai arteleri, dan target militer lainnya.
Baca juga: Spesifikasi Rantis Komodo 4x4 Buatan Pindad, Dioperasikan PBB untuk Misi Penjaga Perdamaian
Hasil intaian drone itu juga bisa memandu roket Cockerill Falarick 105 mm, yang diluncurkan dengan arah lengkung mirip peluru mortil, menuju sasaran.
Akurasinya terjamin karena peluru bergerak dengan sistem kendali. Roket Falarick 105 mm itu bisa menjangkau sasaran di darat maupun di laut, dalam radius 5 km.
Nama, Antasena disematkan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla pada 2015, usai menyaksikan MoU antara Kemenhan dan PT Pindad, terkait pengembangan tank boat tersebut.
Nama Antasena diambil dari nama tokoh dunia pewayangan yang jago dan ahli dalam pertempuran laut. Ia adalah anak bungsu dari sang Bima, salah satu kesatria Pandawa.
Baca juga: Spesifikasi Sniper SPR 2 Buatan Pindad, Bisa Menembus Baja dari Jarak 900 Meter
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.