“Kami akan mengirim tim tanggap darurat. Rencananya akan dikirim minggu depan. Nanti kami akan melakukan evaluasi data lebih detail untuk melihat potensi ancaman bahaya beberapa waktu ke depan,” kata Devi.
Tim tanggap darurat tersebut terdiri dari para ahli ahli vulkanologi yang akan memperkuat pemantauan analisis dan estimasi potensi bahaya.
Baca juga: Analisis Ada Tidaknya Kaitan Erupsi Gunung Anak Krakatau dengan Gempa Banten
Tim tanggap darurat berangkat dari Bandung menuju Pasaruan, Banten, yakni tempat salah satu pos PVMBG yang melakukan monitoring Gunung Anak Krakatau selama 24 jam setiap hari.
Pos pematauan Gunung Anak Krakatau lainnya yang juga melakukan pemantauan sepanjang hari berada di Kalianda, Lampung.
“Masyarakat tidak perlu panik. Tetapi mereka diimbau untuk tetap menjaga kewaspadaan dan mengikuti arahan dari pemerintah, yakni tidak beraktivitas di dalam radius 2 km,” pungkas dia.
Baca juga: 10 BUMN yang Miliki Bisnis Hotel, dari Pertamina hingga Krakatau Steel