Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baghdad, Kota Seribu Satu Malam dan Pusat Peradaban Dunia di Masa Lalu

Kompas.com - 01/02/2022, 20:05 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Corak arsitektur yang rumit dan bangunan berkubah menjadi bukti kemegahan Baghdad saat itu.

Baca juga: Sejarah Istanbul, Byzantium, dan Konstantinopel: Kota di Dua Benua

Saksi puncak keemasan Islam

Baghdad mencapai puncak kemakmuran ekonomi dan kehidupan intelektual di bawah pemerintahan Harun Al-Rasyid (786-809 M) dan Al-Ma'mun (813-833 M).

Kejayaan Bagdad pada periode ini tercermin dalam cerita-cerita dalam Seribu Satu Malam dan dianggap sebagai kota terkaya di dunia.

Di masa Al-Ma'mun, Baghdad telah berkembang menjadi kota terbesar di dunia, hanya 50 tahun setelah dibangun dengan populasi sekitar lebih dari 1 juta.

Selain itu, Al-Ma'mun juga berperan penting dalam perkembangan intelektualitas Arab saat itu.

Baca juga: Ramai Dibicarakan, Berikut 5 Fakta Menarik soal Hagia Sophia

Di bawah perlindungan Ma'mun serta semangat keterbukaan terhadap agama dan budaya lain, banyak sarjana dari seluruh dunia tertarik pada Baghdad, tertarik oleh rasa optimisme dan kebebasan berekspresi.

Setiap minggu, para tamu diundang ke istana, minum anggur dan makan malam, kemudian mulai berdiskusi dengan khalifah tentang berbagai keilmuan, dari teologi hingga matematika.

Ia juga dikenal suka mengumpulkan buku-buku dunia dan menerjemahkannya ke dalam bahasa Arab. Baitul Hikmah, sebuah institusi keilmuan menjadi bukti betapa mekarnya intelektualitas saat itu.

Sejumlah ilmuwan Arab ternama yang lahir di era Al-Ma'mun di antaranya adalah Al-Kindi dan Al-Khawarizmi.

Baca juga: Sejarah Dubai, dari Daerah Nelayan Sederhana Menjadi Kota Megah

Kemunduran Baghdad

Sejak pertengahan abad ke-9, Dinasti Abbasiyah secara bertahap mulai melemah karena konflik internal.

Perang saudara antara dua putra Harun Ar-Rasyid mengakibatkan kehancuran sebagian besar Kota Baghdad. Invansi dan pendudukan asing membuat sebagian kota itu hancur.

Puncaknya, Hulaghu Khan menyerbu Baghdad, membunuh para khalifah, membantai ratusan ribu penduduk, dan membakar kota.

Pada 1508, Baghdad untuk sementara dimasukkan ke dalam kerajaan Persia (Iran) baru yang diciptakan oleh Syah Ismail I dari Dinasti Afavid.

Pada 1534 Kekaisaran Ottoman di bawah sultan Suleyman I mengambil kota itu, catat Britannica.

Baca juga: Melihat Dua Drone Canggih Turki, Pengubah Permainan di Suriah

Modernisasi Baghdad

Pada abad ke-19, pengaruh Eropa tumbuh di Bagdad dengan berdirinya ordo-ordo keagamaan Perancis dan meningkatnya perdagangan Eropa.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Soroti Kasus Viral Ibu dan Anak Baju Biru di Tangsel, KPAI: Memori Buruk Dapat Melekat pada Korban

Soroti Kasus Viral Ibu dan Anak Baju Biru di Tangsel, KPAI: Memori Buruk Dapat Melekat pada Korban

Tren
Ramai soal Tren Pernikahan Tanpa Rasa Cinta dan Hasrat Seksual di Jepang, Apa Itu?

Ramai soal Tren Pernikahan Tanpa Rasa Cinta dan Hasrat Seksual di Jepang, Apa Itu?

Tren
Perbandingan Ranking FIFA Indonesia Vs Irak, Bakal Duel di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Perbandingan Ranking FIFA Indonesia Vs Irak, Bakal Duel di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Tren
Kronologi Bupati Halmahera Utara Ancam Demonstran Pakai Parang, Berujung Dilaporkan ke Polisi

Kronologi Bupati Halmahera Utara Ancam Demonstran Pakai Parang, Berujung Dilaporkan ke Polisi

Tren
Bukan Mewakili Jumlah Anggota, Ini Makna 12 Bintang Emas yang Ada di Bendera Uni Eropa

Bukan Mewakili Jumlah Anggota, Ini Makna 12 Bintang Emas yang Ada di Bendera Uni Eropa

Tren
Pendaftaran PPDB SD Surabaya 2024 Jalur Zonasi Kelurahan Dibuka, Klik Sd.ppdbsurabaya.net/pendaftaran

Pendaftaran PPDB SD Surabaya 2024 Jalur Zonasi Kelurahan Dibuka, Klik Sd.ppdbsurabaya.net/pendaftaran

Tren
Mengenal Robot Gaban 'Segede Gaban', Sebesar Apa Bentuknya?

Mengenal Robot Gaban "Segede Gaban", Sebesar Apa Bentuknya?

Tren
Motif Ibu di Tangsel Rekam Video Cabuli Anak Sendiri, Mengaku Diancam dan Dijanjikan Rp 15 Juta

Motif Ibu di Tangsel Rekam Video Cabuli Anak Sendiri, Mengaku Diancam dan Dijanjikan Rp 15 Juta

Tren
Perang Balon Berlanjut, Pembelot Korea Utara Ancam Kirim 5.000 USB Berisi Drama Korea Selatan

Perang Balon Berlanjut, Pembelot Korea Utara Ancam Kirim 5.000 USB Berisi Drama Korea Selatan

Tren
Terdampak Balon Isi Sampah dari Korut, Warga Korsel Bingung Minta Ganti Rugi ke Siapa

Terdampak Balon Isi Sampah dari Korut, Warga Korsel Bingung Minta Ganti Rugi ke Siapa

Tren
Video Viral Bocah Jatuh dari JPO Tol Jatiasih karena Pagar Berlubang, Jasa Marga Buka Suara

Video Viral Bocah Jatuh dari JPO Tol Jatiasih karena Pagar Berlubang, Jasa Marga Buka Suara

Tren
Iuran Tapera Dinilai Belum Bisa Dijalankan, Ini Alasannya

Iuran Tapera Dinilai Belum Bisa Dijalankan, Ini Alasannya

Tren
Maladewa Larang Warga Israel Masuk Negaranya, Solidaritas untuk Palestina

Maladewa Larang Warga Israel Masuk Negaranya, Solidaritas untuk Palestina

Tren
Syarat dan Cara Daftar PPDB Jabar 2024, Akses di Sapawarga atau Klik ppdb.jabarprov.go.id

Syarat dan Cara Daftar PPDB Jabar 2024, Akses di Sapawarga atau Klik ppdb.jabarprov.go.id

Tren
Profil Bambang Susantono dan Dhony Rahajoe, Kepala dan Wakil Kepala IKN yang Mengundurkan Diri

Profil Bambang Susantono dan Dhony Rahajoe, Kepala dan Wakil Kepala IKN yang Mengundurkan Diri

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com