Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cermati, Ini Gejala Omicron yang Sering Terlewatkan dari Pengamatan

Kompas.com - 31/01/2022, 11:30 WIB
Inten Esti Pratiwi

Penulis

KOMPAS.com - Penyebaran Covid-19 varian Omicron di Indonesia semakin meningkat hari demi hari.

Presiden RI Joko Widodo menilai bahwa kasus Omicron akan terus meningkat dalam beberapa minggu ke depan.

Presiden Jokowi menyampaikan hal tersebut dalam keterangan pers yang dilakukan Jumat (29/01/22). 

Seperti dilansir dari laman Sehat Negeriku Kemenkes, Presiden Jokowi menyatakan bahwa berbagai sarana dan prasarana fasilitas kesehatan disesuaikan dengan karakter varian Omicron yang berbeda dengan varian sebelumnya. Salah satunya dengan menyediakan layanan telemedisin.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin sendiri meminta agar masyarakat mengetahui ciri-ciri gejala varian Omicron agar bisa melakukan pencegahan dan penanganan secara dini.

Baca juga: Masker yang Tepat untuk Anak di Tengah Ancaman Omicron

Gejala umum varian Omicron

Tabung reaksi berlabel Covid-19 varian Omicron test positive terlihat pada gambar ilustrasi yang diambil 15 Januari 2022. REUTERS/Dado Ruvic Tabung reaksi berlabel Covid-19 varian Omicron test positive terlihat pada gambar ilustrasi yang diambil 15 Januari 2022.
Menurut Kemenkes, varian Omicron memiliki level keparahan ringan dan tingkat perawatan di rumah sakit yang juga lebih rendah jika dibanding varian Covid-19 sebelumnya. 

Namun meski tingkat keparahan gejala tak seperti varian Covid-19 sebelumnya, faktor risiko kemampuan penyebaran yang tinggi ini tetap harus diwaspadai.

Apa sajakah gejala Omicron?

Gejala Omicron pada umumnya hampir serupa dengan flu. Ada batuk, hidung berair, tenggorokan sedikit sakit, juga demam. 

Gejala Omicron ini jauh lebih ringan dari gejala varian Delta yang lebih kompleks, seperti kehilangan indera penciuman, indera perasa, demam yang sangat tinggi, dan gangguan pencernaan.

Karena bergejala ringan layaknya flu, Omicron sering menyelinap menginfeksi tubuh seseorang tanpa seseorang itu tahu dirinya tengah terinfeksi Covid-19.

Baca juga: Terdeteksi di Indonesia, Ini Fakta-fakta Son of Omicron BA.2

Gejala penyerta varian Omicron

Mengutip laman The Jerusalem Post, ada beberapa gejala ringan Omicron yang bisa menghinggapi tubuh kita.

Gejala ringan ini bisa berupa gejala mirip flu biasa seperti demam, batuk, hidung berair, sakit kepala dan kelelahan. Kebanyakan mengira ini adalah gejala flu biasa, padahal bisa jadi itu adalah gabungan Covid-19 dan flu dalam satu paket.

Meski kebanyakan kasus Omicron tak menyebabkan gangguan pencernaan layaknya varian Delta, namun ada beberapa kasus infeksi Omicron yang melibatkan gejala gangguan pencernaan seperti diare.

CDC sendiri memasukkan gejala ini ke dalam daftar jangkauan luas gejala varian Omicron. Rumah Sakit Johns Hopkins juga mendeteksi bahwa 20 persen pasien mereka mengalami gangguan pencernaan beberapa saat setelah terkena infeksi Omicron.

Baca juga: Benarkah Mata Gatal adalah Salah Satu Gejala Omicron? Ini Kata Ahli

Selain itu waspadai juga jika Anda mengalami infeksi mata. Infeksi pada mata seperti mata merah dan mata gatal juga bisa menjadi gejala Omicron. Meski menurut American Academy of Ophthalmology, gejala ini juga sangat jarang terjadi.

Melansir Express.co.uk, selain gejala-gejala di atas, waspadai juga jika Anda mengalami ruam dan gatal-gatal pada kulit, khususnya kaki, jari, mulut, dan lidah.

Meski tak bisa dipastikan 100 persen itu karena varian Covid-19, namun ruam pada kulit memang bisa tanda reaksi sistem imun terhadai infeksi virus.

Ruam pada kulit karena virus Covid-19 biasanya menimbulkan gatal, dan gatal-gatal bisa sangat mengganggu kualitas tidur.

Baca juga: Untuk Menghadapi Omicron, Hindari Emosi yang Bisa Menurunkan Sistem Imun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Tren
Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

Tren
Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Tren
Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Tren
Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Tren
Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Tren
Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Tren
ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

Tren
Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Tren
Daftar Harga Sembako per Awal Mei 2024, Beras Terendah di Jawa Tengah

Daftar Harga Sembako per Awal Mei 2024, Beras Terendah di Jawa Tengah

Tren
Menakar Peluang Timnas Indonesia Vs Guinea Lolos ke Olimpiade Paris

Menakar Peluang Timnas Indonesia Vs Guinea Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Berapa Suhu Tertinggi di Asia Selama Gelombang Panas Terjadi?

Berapa Suhu Tertinggi di Asia Selama Gelombang Panas Terjadi?

Tren
Menyusuri Ekspedisi Arktik 1845 yang Nahas dan Berujung Kanibalisme

Menyusuri Ekspedisi Arktik 1845 yang Nahas dan Berujung Kanibalisme

Tren
Apa Itu Vaksin? Berikut Fungsi dan Cara Kerjanya di Dalam Tubuh Manusia

Apa Itu Vaksin? Berikut Fungsi dan Cara Kerjanya di Dalam Tubuh Manusia

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com