Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siapa Pria yang Tendang Sesajen di Semeru? Berikut 4 Faktanya

Kompas.com - 11/01/2022, 06:30 WIB
Retia Kartika Dewi,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

3. Pelaku diburu Polisi

Aparat kepolisian kini masih memburu pengunggah video pria yang menendang sesajen di lokasi Gunung Semeru.

Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Pol Gatot Repli Handoko mengungkapkan, dari informasi awal, pria yang ada dalam video tersebut diduga relawan di lokasi erupsi Semeru.

"Kita masih melakukan pencarian, juga monitoring media sosial pengunggahnya. Informasi awal memang diduga diperankan oleh relawan, tapi masih kami telusuri," kata Gatot kepada wartawan di Mapolda Jatim, dikutip dari Kompas.com, Senin (10/1/2022), 

Ia juga meminta agar semua pihak yang ada di lokasi erupsi Semeru tidak terpancing dan tetap tenang pasca-video tersebut beredar di media sosial.

"Lumajang sudah mulai damai, mulai aman. Jangan sampai dirusak dengan adanya video-video yang mengandung SARA seperti itu," ujarnya.

Gatot mengimbau kepada semua masyarakat agar saling menghormati, termasuk pada kearifan lokal warga setempat.

Baca juga: Diduga Bukan Warga Lumajang, Kemenag dan Bupati Sepakat Pria Penendang Sesajen di Gunung Semeru Ditindak

4. Aksi pelaku dikecam

Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Lumajang Muhammad Muslim mengecam tindakan pria yang ada di dalam video itu.

Muhammad menyampaikan, tindakan menendang dan membuang sesajen itu telah mencederai kerukunan beragama yang ada di Lumajang.

Pihaknya segera meminta pihak penyuluh agama Kemenag Kabupaten Lumajang untuk mengecek kejadian tersebut untuk memastikan detail kejadiannya.

“Kalau itu betul di Lumajang, saya sangat menyesalkan peristiwa itu,” ujar Muslim dikutip Kompas.com, Minggu (9/1/2022).

Ia menambahkan, tindakan pria berlebihan dan tak perlu dilakukan karena menyakiti hati warga.

Selain itu, peristiwa terjadi di saat masyarakat terdampak bencana erupsi dalam proses pemulihan. Seharusnya, kata dia, warga dalam video tersebut lebih bijak dalam bertindak dan melihat kondisi masyarakat.

(Sumber: Kompas.com/Phytag Kurniati, Priska Sari Pratiwi, Michael Hangga Wismabrata)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Benarkah Huruf Y Akan Dihapus dari Alfabet? Ini Kata Badan Bahasa

Benarkah Huruf Y Akan Dihapus dari Alfabet? Ini Kata Badan Bahasa

Tren
Jarang Diketahui, Ini Manfaat Jalan Kaki Kurang dari 5.000 Langkah Per Hari

Jarang Diketahui, Ini Manfaat Jalan Kaki Kurang dari 5.000 Langkah Per Hari

Tren
Kapan Waktu Sarapan Terbaik dan Terburuk untuk Penderita Diabetes? Ini Kata Ahli

Kapan Waktu Sarapan Terbaik dan Terburuk untuk Penderita Diabetes? Ini Kata Ahli

Tren
Peneliti Temukan Bahan Legging Olahraga Bisa Picu Kanker, Apa Itu?

Peneliti Temukan Bahan Legging Olahraga Bisa Picu Kanker, Apa Itu?

Tren
Daftar 12 Instansi Pusat yang Sudah Umumkan Formasi CPNS dan PPPK 2024

Daftar 12 Instansi Pusat yang Sudah Umumkan Formasi CPNS dan PPPK 2024

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 4-5 Juni 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 4-5 Juni 2024

Tren
[POPULER TREN] Mukesh Ambani Tak Lagi Jadi Orang Terkaya Asia | Kalori yang Terbakar Usai Jalan Kaki 30 Menit

[POPULER TREN] Mukesh Ambani Tak Lagi Jadi Orang Terkaya Asia | Kalori yang Terbakar Usai Jalan Kaki 30 Menit

Tren
Soroti Kasus Viral Ibu dan Anak Baju Biru di Tangsel, KPAI: Memori Buruk Dapat Melekat pada Korban

Soroti Kasus Viral Ibu dan Anak Baju Biru di Tangsel, KPAI: Memori Buruk Dapat Melekat pada Korban

Tren
Ramai soal Tren Pernikahan Tanpa Rasa Cinta dan Hasrat Seksual di Jepang, Apa Itu?

Ramai soal Tren Pernikahan Tanpa Rasa Cinta dan Hasrat Seksual di Jepang, Apa Itu?

Tren
Perbandingan Ranking FIFA Indonesia Vs Irak, Bakal Duel di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Perbandingan Ranking FIFA Indonesia Vs Irak, Bakal Duel di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Tren
Kronologi Bupati Halmahera Utara Ancam Demonstran Pakai Parang, Berujung Dilaporkan ke Polisi

Kronologi Bupati Halmahera Utara Ancam Demonstran Pakai Parang, Berujung Dilaporkan ke Polisi

Tren
Bukan Mewakili Jumlah Anggota, Ini Makna 12 Bintang Emas yang Ada di Bendera Uni Eropa

Bukan Mewakili Jumlah Anggota, Ini Makna 12 Bintang Emas yang Ada di Bendera Uni Eropa

Tren
Pendaftaran PPDB SD Surabaya 2024 Jalur Zonasi Kelurahan Dibuka, Klik Sd.ppdbsurabaya.net/pendaftaran

Pendaftaran PPDB SD Surabaya 2024 Jalur Zonasi Kelurahan Dibuka, Klik Sd.ppdbsurabaya.net/pendaftaran

Tren
Mengenal Robot Gaban 'Segede Gaban', Sebesar Apa Bentuknya?

Mengenal Robot Gaban "Segede Gaban", Sebesar Apa Bentuknya?

Tren
Motif Ibu di Tangsel Rekam Video Cabuli Anak Sendiri, Mengaku Diancam dan Dijanjikan Rp 15 Juta

Motif Ibu di Tangsel Rekam Video Cabuli Anak Sendiri, Mengaku Diancam dan Dijanjikan Rp 15 Juta

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com