Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Florona, Gabungan Flu dan Corona, Gejala, serta Bagaimana Cara Mencegahnya?

Kompas.com - 04/01/2022, 19:30 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Apa itu florona? Apa saja gejalanya dan seberapa berbahaya? 

Ramai soal munculnya florona berasal dari seseorang yang dilaporkan terinfeksi Covid-19 dan influenza sehingga disebut dengan florona.

Kasus pertama itu berkaitan dengan gejala yang disebut-sebut sebagai florona adalah seorang perempuan hamil di Israel dan kini sedang dirawat di Rabin Medical Center, Israel. 

Direktur Departemen Ginekologi Rabin Medical Center Profesor Arnon Vizhnitser mengatakan, wanita itu dinyatakan positif Covid-19 dan influenza setibanya di rumah sakit.

Baca juga: Ramai soal Florona, Ini Penjelasan Epidemiolog

Apa itu florona

Dikutip dari Kompas.com (4/1/2022), epidemiologi dari Griffith University Australia Dicky Budiman mengatakan bahwa florona bukanlah varian baru yang berkaitan dengan virus corona Covid-19. 

“Ini bukan varian baru, dan enggak ada selain ini sebelumnya,” ujar Dicky saat dihubungi Kompas.com, Selasa (4/1/2022).

Dicky menjelaskan, florona lebih kepada istilah yang diberikan media mengenai gabungan untuk mendeskripsikan adanya dua infeksi atau co-infeksi antara influensa dan SARS-CoV-2.

Sehingga pihaknya menegaskan bahwa florona bukanlah istilah medis, namun lebih kepada istilah umum yang disematkan media. 

Sementara itu, Ketua Satuan Tugas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Zubairi Djoerban juga mengatakan, florona bukan mutasi atau varian baru dari Covid-19. Namun merupakan fenomena infeksi ganda akibat dua virus yang berbeda.

"Sebenarnya bukan varian baru. Namun ada infeksi ganda, artinya ada dua jenis virus yang menginfeksi pada seseorang (secara bersamaan)," kata Zubairi, dikutip dari Antara.

Penyebab munculnya florona

Zubairi menyebutkan, munculnya infeksi florona menurutnya bisa disebabkan oleh kondisi sitem imunitas pada tubuh yang lemah.

Terkait potensi penularan, ia menyebut masih memungkinkan karena keduanya sama-sama menular melalui udara atau droplet.

Meski demikian, Zubairi menjelaskan bahwa masyarakat tak perlu khawatir. Sebab, influenza jarang ditemukan di Indonesia.

"Tidak perlu khawatir karena influeza amat sangat jarang ditemukan di Indonesia apalagi yang menyebabkan kematian. Influenza jangan dikira sama dengan flunya orang Indonesia," jelas dia.

Baca juga: Bukan Varian Baru, Ini Cara Mencegah Infeksi Florona

 

Gejala florona

Melansir Times of India, influenza dan flu menyebabkan infeksi pada sistem pernapasan dengan gejala yang kurang lebih sama.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), seseorang dapat menderita kedua infeksi pada saat yang sama dan berbagi gejala yang sama seperti sakit tenggorokan, batuk, pilek, demam, sakit kepala, dan kelelahan.

Tingkat keparahan tergantung dari kondisi setiap orang.

Beberapa mungkin memiliki gejala ringan, sementara yang lain mungkin mengalami tanda-tanda parah.

Namun kedua kondisi tersebut bisa berakibat fatal jika tidak ditangani tepat waktu.

Pada Covid-19, seseorang mungkin mengalami kehilangan rasa dan penciuman yang tidak berhubungan dengan flu.

Meski ada kemungkinan komplikasi pasca-infeksi yang terlihat dalam kasus Covid-19, hal tak terlihat pada seseorang yang terinfeksi oleh virus influenza.

Menurut Dicky Budiman, koinfeksi seperti florona di negara musim dingin adalah sesuatu yang mengkhawatirkan.

Sebab influenza menjadi masalah di sana karena dapat menyebabkan kematian.

Mengutip sebuah riset, Dicky menuturkan bahwa seseorang yang terinfeksi influenza lebih rentan untuk terinfeksi SARS-CoV-2 dan meningkatkan viral load-nya sehingga memperbesar risiko kerusakan pada organ paru.

Baca juga: 5 Fakta Florona yang Pertama Kali Ditemukan di Israel

 

Komplikasi florona

Dikutip dari IndianExpress via Kontan, Dr Shuchin Bajaj, pendiri-direktur, Ujala Cygnus Group of Hospitals menyebutkan bahwa kemungkinan "keparahan" florona lebih besar karena dapat menyebar lebih cepat.

“Kedua virus tersebut dapat mendatangkan malapetaka di dalam tubuh yang dapat menyebabkan penyakit lain juga. Inilah sebabnya, ini menjadi perhatian,” kata Dr Bajaj kepada indianexpress.com.

Sementara itu, gabungan Covid-19 dan flu bersama-sama dapat menyebabkan komplikasi serius, menurut mayoclinic.org.

Ini bisa berupa pneumonia, sindrom gangguan pernapasan akut, gagal organ, serangan jantung, radang jantung atau otak, stroke, dan bahkan kematian.

Diagnosa Gejala dapat muncul di mana saja antara tiga hari hingga empat hari untuk flu, dan dibutuhkan dua hari hingga 14 hari untuk gejala virus corona muncul.

Sementara gejala keduanya termasuk batuk dan pilek, demam, pilek, menurut Dr P Venkat, dokter penyakit dalam Rumah Sakit Artemis, satu-satunya perbedaan terlihat ketika sampel dikirim untuk pengujian.

“Tes PCR dilakukan untuk flu di mana kami menguji RNA (atau asam ribonukleat yang penting untuk segala bentuk kehidupan) virus. Untuk kedua virus, tes PCR yang berbeda dilakukan. Genotipe kedua virus berbeda. Itu bisa dibedakan hanya dengan tes laboratorium,” kata Dr Venkat.

Baca juga: Kasus Pertama Florona Ditemukan di Israel, Ahli Jelaskan Efeknya pada Tubuh

 

 

Cara mencegah florona

Pencegahan Menurut WHO, cara paling efektif untuk melindungi diri dari influenza dan Covid-19 yang parah adalah dengan divaksinasi dengan vaksin influenza dan Covid.

WHO juga menyarankan bahwa orang harus terus mengikuti langkah-langkah pencegahan, seperti menjaga jarak setidaknya satu meter dari orang lain, mengenakan masker yang pas ketika menjaga jarak tidak memungkinkan.

Selain itu juga menghindari tempat dan pengaturan yang ramai dan berventilasi buruk, membuka jendela dan pintu untuk menjaga ruangan berventilasi baik dan sering-seringlah membersihkan tangan Anda.

Baca juga: BlackBerry OS Berhenti Beroperasi, Ini Ponsel yang Tak Bisa Digunakan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com