Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.
KOMPAS.com - Di tengah peringatan Hari Braille Sedunia, masih beredar informasi yang menyebut bahwa ada huruf Braille di klakson mobil yang khusus dibuat untuk sopir tunanetra.
Narasi yang banyak beredar di media sosial Facebook itu mengatakan, lingkaran-lingkaran kecil pada klakson mobil ini dibuat agar memudahkan sopir tunanetra tidak kesulitan mencari klakson.
Padahal, narasi itu tidak benar alias hoaks.
Federasi Nasional Tunanetra Amerika Serikat (NFB) menyatakan, lingkaran kecil pada klakson mobil itu bukanlah huruf Braille.
Sementara, pengamat otomotif menjelaskan bahwa lingkaran-lingkaran itu kerap ditemui pada mobil tua, untuk berjaga-jaga ketika pandangan sopir teralihkan di jalan.
Informasi yang menyebut bahwa ada huruf Braille di klakson mobil yang khusus dibuat untuk sopir tuna netra disebarkan oleh akun ini, pada 4 Mei 2020.
Berikut narasi lengkapnya:
Source — Dumbers out there.
Terjemahan bebas — “Baru nyadar kalau bintilan2 di setir mobil itu huruf Braille, supaya supir yang ‘tunanetra’ nggak kesulitan mencet klakson buat ngasih tahu supir lain kalau2 diperlukan”
Narasi serupa dalam bahasa Inggris juga disebarkan oleh sejumlah akun Facebook ini, ini, ini, ini, dan ini.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, tidak benar bahwa lingkaran-lingkaran kecil pada klakson mobil adalah huruf Braille.
Dilansir dari Reuters, 4 September 2020, NFB mengkonfirmasi lingkaran-lingkaran kecil itu bukanlah huruf Braille.
“Braille tidak digunakan pada kemudi mobil, juga tidak ada tonjolan yang menyampaikan informasi sentuhan yang berguna kepada tunanetra," demikian pernyataan NFB.
Adapun, setiap sopir harus memiliki standar penglihatan tertentu untuk diizinkan mengemudi mobil.
NFB mengatakan, meskipun ada beragam kondisi mata, tetapi umumnya seseorang yang menggunakan Braille sebagai metode utama membaca dan menulis tidak akan dapat melihat dengan cukup baik ketika mengemudi.
Hal serupa juga disampaikan oleh beberapa pengamat otomotif.