Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fenomena Hujan Ikan di Texas, Bagaimana Bisa Terjadi?

Kompas.com - 03/01/2022, 10:00 WIB
Inten Esti Pratiwi

Penulis

KOMPAS.com - Hujan ikan terjadi di Texarkana di Bowie County, Negara Bagian Texas,  Amerika Serikat, di pengujung tahun 2021.  

Hujan ikan ini tentu saja menggemparkan warga. Dilansir dari Insider, salah seorang warga Texarkana, James Audirsch, mengaku tengah bersama rekan kerjanya ketika fenomena animal rain itu terjadi.

"Diawali suara guntur sangat kencang, dan ketika saya membuka pintu, saya melihat hujan turun dengan deras diikuti ikan-ikan yang jatuh dari langit dan tergeletak begitu saja di tanah," ujar Audirsch.

Ikan yang terjatuh dari langit tersebut berukuran kecil-kecil saja, hanya sepanjang 4 hingga 5 inci. 

Hari itu, warga Texarkana tak hanya memanen air hujan, tetapi juga memanen ikan kecil-kecil yang lantas diolah menjadi sajian atau menjadikannya umpan untuk memancing, seperti yang dilakukan Tim Brigham.

"Saya tak tahu harus berkata apa, menurut saya, itu fenomena sangat menakjubkan. Saya langsung mengambil ember dan mengumpulkan ikan yang ada untuk saya jadikan umpan pancing."

Baca juga: Negara Bagian AS Pakai Pesawat untuk Bikin Hujan Ikan, Buat Apa?

Fenomena hujan ikan di seluruh dunia

Fenomena hujan ikan tak hanya terjadi di Texas. Hujan ikan kecil-kecil juga pernah terjadi di India, Honduras, Thailand, Denmark, dan beberapa pojok dunia lainnya.

Fenomena hujan ikan atau animal rain juga sering terjadi di Honduras.Unsplash/Edgar Moran Fenomena hujan ikan atau animal rain juga sering terjadi di Honduras.
Bahkan di Honduras, fenomena hujan ikan ini sudah menjadi peristiwa yang lazim bagi masyarakat di sana. Sebab, fenomena ini terjadi setidaknya satu hingga dua kali dalam setahun.

Melansir Times of India, fakta yang lebih mencengangkan dari hujan ikan di Yoro, Honduras, ini adalah bahwa tempat tersebut terletak jauh dari laut. Jadi dari manakah ikan-ikan yang berjatuhan ini berasal?

Fenomena hujan ikan disebut pula dengan istilah Lluvia de Peces. Dimulai di sekitar tahun 1800, dan selalu terjadi di sekitar bulan Mei dan Juni.

Lluvia de Peces berupa badai yang menyapui seluruh kota diikuti dengan hujan yang sangat deras.

Selepas hujan selesai, akan terlihat banyak ikan kecil-kecil menggelepar di tanah, di seluruh penjuru kota.

Baca juga: 10 Fenomena Langit 2022: Bulan Purnama Super, Gerhana, hingga Hujan Meteor

Bagaimana hujan ikan bisa terjadi

Menurut National Geographic, fenomena hujan ikan lebih dikenal dengan fenomena animal rain. 

Fenomena animal rain terjadi jika hewan kecil-kecil seperti ikan, katak, dan burung terangkut waterspout atau disebut pula dengan belalai air atau angin puting beliung yang ada di permukaan air. 

Hewan kecil-kecil ini akan terbawa ke langit, dan akan terjatuh kembali bersama dengan air hujan yang deras.

Meski kebanyakan animal rain hanya membawa ikan dan katak, ada fenomena yang terasa lebih mengerikan karena air hujan yang ada membawa turun pula ular, tikus, ubur-ubur, laba-laba, dan berbagai hewan tak terduga lainnya.

Dalam beberapa kasus, hewan-hewan ini sudah mati ketika terjatuh ke tanah. Namun, di beberapa kasus lain, ikan yang berjatuhan dari langit ini masih hidup dan menggelepar di atas tanah.

Begitu juga dengan hewan lain seperti kelelawar dan burung yang terangkut waterspout. Beberapa ada yang mati, beberapa masih hidup. Jadi ketika menyentuh tanah, mereka langsung bisa terbang pergi.

Baca juga: Fenomena Solstis, Ini Negara dengan Durasi Siang Terpanjang di Dunia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Bukan Cuma Olahraga, Lakukan 3 Gerakan Ini untuk Jaga Kesehatan

Bukan Cuma Olahraga, Lakukan 3 Gerakan Ini untuk Jaga Kesehatan

Tren
Apa yang Akan Terjadi pada Tubuh Saat Minum Kopi Sebelum Makan?

Apa yang Akan Terjadi pada Tubuh Saat Minum Kopi Sebelum Makan?

Tren
Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 7-8 Mei 2024

Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 7-8 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN]  Ikan Tinggi Albumin, Cegah Sakit Ginjal dan Hati | Pemain Malaysia Disiram Air Keras

[POPULER TREN] Ikan Tinggi Albumin, Cegah Sakit Ginjal dan Hati | Pemain Malaysia Disiram Air Keras

Tren
PBB Kecam Israel Buntut Pemberedelan Al Jazeera, Ancam Kebebasan Pers

PBB Kecam Israel Buntut Pemberedelan Al Jazeera, Ancam Kebebasan Pers

Tren
Waspada, Modus Penipuan Keberangkatan Haji dengan Visa Non-Haji

Waspada, Modus Penipuan Keberangkatan Haji dengan Visa Non-Haji

Tren
Cara Menyewa Kereta Api Luar Biasa untuk Perjalanan Wisata

Cara Menyewa Kereta Api Luar Biasa untuk Perjalanan Wisata

Tren
Kemendagri Pastikan PNS di Lubuklinggau yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia Sudah Kembali Jadi WNI

Kemendagri Pastikan PNS di Lubuklinggau yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia Sudah Kembali Jadi WNI

Tren
Ramai soal Milky Way di Langit Indonesia, Simak Waktu Terbaik untuk Menyaksikannya

Ramai soal Milky Way di Langit Indonesia, Simak Waktu Terbaik untuk Menyaksikannya

Tren
Seorang Suami di Cianjur Tak Tahu Istrinya Laki-laki, Begini Awal Mula Perkenalan Keduanya

Seorang Suami di Cianjur Tak Tahu Istrinya Laki-laki, Begini Awal Mula Perkenalan Keduanya

Tren
Cara Menghapus Semua Postingan Facebook, Mudah Bisa lewat HP

Cara Menghapus Semua Postingan Facebook, Mudah Bisa lewat HP

Tren
Dampak Pemasangan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, 21 Kereta Berhenti di Jatinegara hingga 30 November 2024

Dampak Pemasangan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, 21 Kereta Berhenti di Jatinegara hingga 30 November 2024

Tren
Mengenal Mepamit dan Dharma Suaka, Upacara Jelang Pernikahan yang Dilakukan Rizky Febian-Mahalini

Mengenal Mepamit dan Dharma Suaka, Upacara Jelang Pernikahan yang Dilakukan Rizky Febian-Mahalini

Tren
Apa Perbedaan antara CPU dan GPU Komputer? Berikut Penjelasannya

Apa Perbedaan antara CPU dan GPU Komputer? Berikut Penjelasannya

Tren
Kucing Calico dan Tortie Kebanyakan Betina, Ini Alasannya

Kucing Calico dan Tortie Kebanyakan Betina, Ini Alasannya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com