Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Epidemiolog: Jangan Terkecoh dengan Dampak Ringan-Sedang Omicron

Kompas.com - 27/12/2021, 16:29 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

"Itu sebagaimana Delta awal-awal. Delta itu kan perlu waktu untuk akhirnya mencapai, merambah, menginfeksi kelompok rawan yang belum tervaksinasi, belum terinfeksi," ujar Dicky.

Dicky mengatakan, saat ini sebagian besar populasi dunia telah memperoleh imunitas berkat vaksinasi atau karena menjadi penyintas Covid-19.

"Tapi dia (Omicron) masih bisa menyebar. Masih bisa menginfeksi," kata dia.

Omicron, lanjut Dicky, sudah seharusnya diwaspadai karena varian tersebut memiliki kemampuan menginfeksi yang lebih besar daripada Delta.

"Dia ini memiliki kemampuan yang lebih besar, setidaknya tiga kali daripada Delta dalam menginfeksi orang-orang yang sudah terinfeksi. Termasuk, dibandingkan Delta, dia masih bisa menginfeksi orang yang sudah divaksinasi," kata Dicky.

Baca juga: UPDATE Omicron di Indonesia: 19 Kasus, Gejala Ringan, dan Belum Ada Transmisi Lokal

Jangan terkecoh dengan gejala ringan-sedang

Dicky mengatakan, dampak dari Covid-19 tidak bisa dipandang hanya dari angka rawat inap rumah sakit maupun jumlah korban meninggal.

Menurut Dicky, ada dampak jangka panjang pada para penyintas infeksi virus corona yang tidak boleh disepelekan, seperti Long Covid-19.

Selain itu, penurunan kualitas kesehatan akibat terjadinya kerusakan organ tubuh, misalnya otak, ginjal, paru-paru, dan sebagainya.

Dampak jangka panjang itu dapat dialami oleh mereka yang bahkan hanya mengalami gejala mild atau gejala yang ringan-sedang.

Dicky mengatakan, dampak yang ditimbulkan Long Covid-19 dapat menjadi sesuatu yang sangat fatal dan bahkan bisa menyebabkan kematian.

Ia menyebutkan, gejala ringan-sedang Covid-19 pada lansia menyebabkan 10 persen kematian pada kelompok tersebut.

Selain itu, menurut Dicky, gejala ringan-sedang Covid-19 juga dapat mengakibatkan kerusakan pembuluh darah pada anak. 

"Jangan sampai kita terkecoh, terdistraksi dengan pengertian 'mild'. Mild ini, ringan-sedang, semua varian begitu. Tapi kalau bicara ringan-sedangnya Covid, itu sangat-sangat berbeda dengan flu atau dengan penyakit-penyakit, katakanlah, masuk angin," ujar Dicky.

Baca juga: Apa Saja Gejala Varian Omicron, dan Apa Bedanya dengan Varian Lain?

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo INgfografik: 10 Gejala Varian Virus Corona Omicron

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com