Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Omicron Masuk Indonesia, Vaksin Masih Ampuh?

Kompas.com - 16/12/2021, 20:31 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kasus varian Omicron baru saja terdeteksi di Indonesia.

Kasus tersebut terjadi pada seorang pekerja kebersihan di Wisma Atlet berdasarkan hasil tes pada Rabu (15/12/2021).

Kepastian itu diungkapkan Menteri Kesehatan (Kemenkes) RI Budi Gunadi Sadikin.

"Kementerian kesehatan tadi malam mendeteksi ada seorang pasien inisal N terkonfirmasi (varian) Omicron pada tanggal 15 Desember," ungkap Budi dalam konferensi pers, Kamis (16/12/2021).

Menurut dia, data pasien tersebut sudah dikonfirmasikan ke GISAID, dan sudah dikonfirmasikan kembali oleh GISAID bahwa memang laporan ini adalah varian Omicron.

Baca juga: Varian Covid-19 Omicron Masuk Indonesia, Masyarakat Harus Bagaimana?

Sejauh ini, bagaimana efektivitas vaksin Covid-19 melawan infeksi varian Omicron?

Penjelasan Kemenkes soal vaksin Covid-19

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan, ada kecurigaan penurunan efikasi vaksin terhadap varian Omicron.

"Kalau melihat data yang ada, kita ketahui secara umum ada kecurigaan penurunan efikasi (tingkat kemanjuran) vaksin," ujar Nadia saat dihubungi Kompas.com, Kamis (16/12/2021).

Namun demikian, imbuhnya, penurunan tersebut bukan berarti membuat vaksin sudah tidak manjur lagi.

Baca juga: Gejala Omicron yang Sudah Diketahui dari Berbagai Negara, Apa Saja?

Perbandingan mutasi varian delta (kiri) dan omicron Covid-19 atas struktur varian SARSCoV-2 yang pertama kali ditemukan.AFP/LAURENCE SAUBADU, AUDE GENET Perbandingan mutasi varian delta (kiri) dan omicron Covid-19 atas struktur varian SARSCoV-2 yang pertama kali ditemukan.

Nadia menegaskan, vaksin Covid-19 masih memiliki proteksi.

Oleh karena itu, dia berpesan kepada masyarakat untuk segera melakukan vaksinasi lengkap.

"Segera seluruh sasaran dipercepat vaksinasi karena ini penting untuk mebangun perlindungan bersama," kata dia.

Selain mempercepat vaksin, Nadia juga mengimbau masyarakat agar tetap menjalankan protokol kesehatan (prokes), mengurangi mobilitas terutama saat akhir tahun, dan menunda pergi keluar negeri.

Baca juga: Varian Omicron Masuk Indonesia, Bagaimana Kronologinya?

Varian Omicron telah terdeteksi di 77 negara di dunia

Sebagaiamana diketahui, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), varian Omicron diketahui telah terdeteksi di 77 negara di dunia.

Kendati demikian, masih banyak negara yang belum mendeteksinya.

Baru-baru ini, varian Omicron kembali diperbincangkan karena adanya kasus kematian pertama.

Diberitakan Kompas.com, 13 Desember 2021, kematian pertama akibat varian Omicron dilaporkan di Inggris.

Dengan adanya kasus tersebut, Perdana Menteri Boris Johnson mengatakan bahwa Omicron tidak lebih ringan dibanding varian lainnya.

Baca juga: Alasan WHO Menamai Varian B.1.617.2 Jadi Omicron, Bukan Nu atau Xi

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Cara Pantau Penyebaran Varian Omicron di Dunia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Tren
Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Tren
Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Tren
Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Tren
Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Tren
Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Tren
3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Tren
Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Tren
'Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... '

"Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... "

Tren
Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Tren
Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain'

Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain"

Tren
Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Tren
Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Tren
Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com