KOMPAS.com - Burung-burung liar nampak akan datang di pekarangan kemudian menghilang. Kemudian beberapa bulan berselang, burung yang hampir mirip, akan kembali datang.
Burung memang memiliki kebiasaan datang mengunjungi tempat yang sama jika di area tersebut menyediakan kebutuhan yang mereka cari.
Seperti mungkin pohon yang nyaman digunakan untuk bersarang dan bertelur, atau biji-bijian yang banyak tersebar di pohon dan tanah yang bisa mengenyangkan perut mereka.
Namun apakah burung yang kembali ini adalah burung yang sama yang datang beberapa bulan atau bahkan beberapa tahun yang lalu? Mengingat ciri burung yang masih dalam satu spesies biasanya memiliki corak bulu yang hampir mirip.
Cara termudah untuk mengenali burung hanya jika burung tersebut mengalami kelainan atau kecacatan pada sayap, ekor, atau kakinya.
Nah, dengan mengetahui berapa usia maksimal rata-rata dari burung, barulah kita bisa memperkirakan apakah burung yang datang sama dengan burung yang hinggap di pekarangan dua atau tiga tahun yang lalu.
Baca juga: Krisis Iklim Disebutkan Mengacaukan Bentuk Tubuh Burung, Kok Bisa?
Namun ada beberapa faktor yang bisa memperpendek usia optimal pada burung ini. Faktor pertama adalah penyakit, yang bisa menyerang secara personal atau menjadi wabah dan menyerang satu koloni burung.
Faktor kedua adalah faktor kecelakaan, yang bisa mencederai tubuh burung dan mereka gagal menyembuhkan diri sendiri.
Faktor ketiga, adalah adanya predator yang memangsa mereka dan menjadikan mereka sumber bahan makanan.
Lantas ada pula faktor tidak adanya persediaan makanan dan tempat yang nyaman untuk bersarang, di wilayah habitat mereka.
Ada pula faktor ancaman lingkungan yang bisa membahayakan keberlangsungan hidup burung. Seperti perburuan yang dilakukan manusia, perusakan lahan hutan, hingga bencana alam.
Baca juga: Ciri-ciri Burung Sakit Keras dan Menjelang Mati
Kematian burung banyak terjadi di fase setelah penetasan telur. Menurut penelitian, sebanyak 80 persen bayi-bayi burung gagal beranjak dewasa karena mati dimangsa predator atau terkena penyakit.
Angka kematian yang tinggi ini justru yang bisa menyeimbangkan alam semesta, mengingat perkembangbiakkan burung terjadi sangat pesat dan cepat.
Ketika semua bayi burung bisa hidup hingga dewasa, maka populasi burung justru akan berlebihan.