KOMPAS.com – Angka kasus infeksi virus corona di dunia terus menunjukkan peningkatan.
Bahkan, di sejumlah negara mengalami lonjakan kasus karena varian Delta dan varian Omicron.
Hingga Kamis (16/12/2021) pagi, melansir data dari Worldometers, angka kasus virus corona di dunia tercatat 272.389.876 kasus.
Dari jumlah itu, sebanyak 5.344.177 orang meninggal dunia, dan 244.718.552 orang sembuh.
Berikut ini 10 negara dengan jumlah kasus virus corona terbanyak:
Alasannya karena ada salah satu anggota rombongan yang dinyatakan positif Covid-19.
Hal ini disampaikan oleh Pejabat Departemen Luar Negeri AS, Rabu (15/12/2021), seperti dikutip dari NYTimes, Kamis (16/12/2021).
Kasus positif Covid-19 itu dikonfirmasi pada Rabu (15/12/2021) saat Blinken berada di Malaysia.
Dua hari sebelumnya, Blinken dan rombongan juga berkunjung ke Indonesia.
Keputusan Blinken mempersingkat kunjungannya ini untuk mengurangi risiko Covid-19 dan memprioritaskan kesehatan dan keselamatan banyak pihak.
Blinken telah menyampaikan penyesalannya kepada Menteri Luar Negeri Thailand karena seharusnya ia hadir pada pertemuan, Kamis (15/12/2021).
Kamboja telah mendeteksi kasus pertama virus corona varian Omicron.
Kasus tersebut terjadi pada seorang wanita lokal yang tengah melakukan perjalanan dari Ghana, Afrika Barat.
Wanita tersebut berusia 23 tahun yang baru saja kembali dari Ghana melalui Dubai dan Thailand.
Informasi ini disampaikan oleh Kementerian Kesehatan Kamboja pada Selasa (15/12/2021).
Mengutip Reuters, wanita tersebut saat ini tengah hamil 15 minggu dan menjalani perawatan di rumah sakit.
Kasus Covid-19 dengan varian Delta masih mendominasi di Italia. Hal ini disampaikan Intitut Kesehatan Nasional (ISS) pada Rabu (15/12/2021).
ISS merilis data yang menunjukkan bahwa varian ini menyumbang lebih dari 99 persen kasus pada 6 Desember 2021.
Adapun varian Omicron hanya menyumbang 0,19 persen kasus.
“Kehadiran Omicron (dalam survey) untuk memperkirakan penyebarannya di masa depan,” ujar Presiden ISS Silvio Brusaferro.
Pada Rabu (15/12/2021), Inggris melaporkan kasus virus corona harian tertinggi yakni sebanyak 78.610 kasus.
Mengutip NY Times, jumlah tersebut adalah yang tertinggi dalam satu hari sejak dimulainya pandemi.
Kasus baru telah melonjak sejak Selasa (14/12/2021) dengan jumlah lebih dari 10.000 lebih tinggi dari rekor sebelumnya saat 8 Januari saat varian Alpha melanda negara itu.
Para pejabat tidak merinci berapa banyak kasus Omicron dari kasus baru ini, tetapi menyebutkan bahwa mayoritas berasal dari varian tersebut.
“Ini adalah ancaman yang sangat serius. Ini bergerak dengan kecepatan yang benar-benar fenomenal,” ujar petugas medis Inggris, Chris Whitty.
Korea Selatan baru saja memperkenalkan sistem izin menggunakan bukti vaksinasi untuk mobilitas penduduknya.
Meski demikian, hal ini mendapat reaksi keras dari warga Korea Selatan.
Mereka khawatir bahwa kebebasannya akan dibatasi secara berlebihan atas nama kesehatan masyarakat.
Korea Selatan mewajibkan masyarakat di seluruh negeri untuk menunjukkan bukti vaksinasi atau tes PCR negatif saat akan makan di kafe, restoran, atau memasuki tempat-tempat lain.
Kantor berita setempat menggambarkan orang-orang tua kesulitan dengan persyaratan ini karena tidak semua orang memiliki smartphone.
Adapun para pemilik bisnis mengeluh karena mereka harus mempekerjakan lebih banyak pekerja untuk memeriksa catatan vaksinasinya.
Sistem izin memakai bukti vaksinasi ini memicu perdebatan di Korea Selatan tentang kebebasan sipil di negara demokratis.
Kasus virus corona di Korea Selatan baru-baru ini melonjak, di mana pada Rabu (15/12/2021) negara itu melaporkan 7.828 kasus harian baru.
Sejauh ini, pemerintah mengimbau warganya untuk melakukan suntik booster saat tingkat vaksinasi nasional telah mencapai 80 persen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.