KOMPAS.com - Dosis booster atau penguat dari vaksin Covid-19 Moderna dan Pfizer disebut menawarkan peningkatan perlindungan secara substansial terhadap varian Omicrin.
Hali itu diungkapakan oleh Penasihat Medis Utama Presiden Amerika Serikat Dr Anthony Fauci pada Rabu (15/12/2021).
"Pada titik ini, tidak perlu untuk booster yang sangat spesifik dan dirancang khusus untuk melawan Omicron," kata Fauci, dikutip dari New York Times.
Fauci membagikan data awal dari analisis lembaganya tentang vaksin Moderna.
Hasil anlisis menunjukkan, ada lonjakan perlindungan setelah pemberian dosis ketiga. Menurut dia, hal ini juga mengindikasikan akan ada terobosan infeksi pada orang sudah divaksin lengkap, tapi belum menerima booster.
Baca juga: Kemenkes: 76 Negara Laporkan Temuan Kasus Covid-19 Varian Omicron
"Jadi pesannya tetap jelas: jika Anda tidak divaksinasi, dapatkan vaksinasi. Khususnya soal Omicron, jika Anda sepenuhnya divaksinasi, dapatkan suntikan booster Anda," jelas dia.
Peringatan Fauci ini datang ketika pejabat administrasi Biden bersiap untuk menghadapi gelombang yang mungkin terjadi karena Omicron.
Pusat pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) baru-baru ini memperingatkan, persentase kasus virus corona di AS karena varian Omicron telah meningkat tajam.
Hal itu kemungkinan menjadi sinyal lonjakan infeksi yang siginifikan paling cepat bulan depan.
Varian Delta sejauh ini tetap mendominasi kasus di seluruh AS.
Baca juga: WHO: Varian Omicron Menyebar Sangat Cepat dan Bisa Membuat Kewalahan
Untuk mengantisipasi gelombang itu, pemerintah berusaha mendorong semua orang di Amerika Serikat yang memenuhi syarat untuk mendapatkan suntikan booster.
Pada Rabu kemarin, CDC melaporkan 27 persen orang AS yang divaksinasi penuh sudah mendapat suntikan booster.
Efektivitas vaksin virus corona terhadap Omicron telah menjadi fokus utama penyelidikan ilmiah sejak varian itu pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan bulan lalu.
Sebuah penelitian di Inggris menunjukkan, dua suntikan vaksin Pfizer 40 persen efektif melawan Omicron, tetapi efektivitas itu naik menjadi 80 persen setelah suntikan ketiga.
"Itu tidak setinggi Delta, tapi tentu saja hasil yang menggembirakan," kata Direktur Institut Kesehatan Nasional (NIH) Dr Francis Collins.
Baca juga: Profesor Inggris Peringatkan Varian Omicron Berpotensi Picu Lonjakan Kasus Rawat Inap
Pekan ini, para ilmuwan di Afrika Selatan melaporkan bahwa dua dosis vaksin Pfizer yang ditawarkan adalah 33 persen efektif melawan Omicron, turun dari 80 persen.
Sementara, pelindungan terhadap rawat inap parah dan kematian menjadi 70 persen, turun dari 95 persen.
Baik Pfizer dan Moderna menyebutkan, mereka sedang mengerjakan vaksin khusus untuk Omicron.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.