KOMPAS.com - Epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman meluruskan sejumlah klaim yang beredar terkait varian baru virus corona Omicron B.1.1.529.
Sebelumnya, beredar klaim jika penyebaran varian Omicron dapat mempercepat kekebalan komunal di masyarakat.
Hal ini karena varian Omicron dapat menyebar empat sampai lima kali lebih cepat, namun gejala yang ditunjukkan hanya sedang sehingga tidak perlu perawatan ke rumah sakit.
Menurut Dicky, klaim tersebut salah dan berbahaya.
"Percepatan kekebalan komunal itu hanya bisa dan etis melalui vaksinasi. Karena kalau ini dilakukan melalui proses infeksi; kematian akan banyak, kesakitan akan banyak," kata Dicky saat dihubungi Kompas.com, Senin (13/12/2021).
Baca juga: Saat WHO Pantau Varian Virus Corona Baru Bernama Mu...
Padahal, Dicky mengatakan, kasus kematian maupun sakit akibat infeksi Covid-19 masih banyak yang tidak terdeteksi di Indonesia.
"Hal lain yang juga berbahaya adalah akan banyak orang yang terinfeksi tapi tidak diketahui, dan itu bisa jutaan, dan mereka akhirnya mengalami yang disebut long Covid-19," kata dia.
Dicky mengatakan, long Covid-19 dapat menimbulkan penurunan kualitas kesehatan dari satu generasi, dan hal tersebut pada akhirnya akan merugikan negara.