Jangankan yang berbeda agama, bahkan yang seagama pun dapat saling mencaci dan menyalahkan hanya karena perbedaan pandangan dan kepentingan. Publik di Tanah Air menjadi mudah termakan berita bohong dan menyesatkan.
Baca juga: Peringati Hari Nusantara, Kominfo Imbau Para Jurnalis Tak Sebarkan Disinformasi
Realitas ini tentu memunggungi semangat nasionalisme yang sudah seharusnya menjadi nilai yang terpelihara di bumi Busantara. Kita semua perlu berjuang untuk menebus nilai-nilai luhur di Nusantara tercinta ini dari upaya penyanderaan yang dilakukan oleh pihak-pihak yang menginginkan Indonesia terpecah-belah melalui serangkaian adu domba dan sebaran fitnah.
Semua pihak perlu melakukan upaya kohesif, salah satunya dengan menyebarkan kembali wawasan Nusantara yang dahulu secara aktif ditanamkan pada tiap jenjang pendidikan. Karena bagaimanapun, generasi muda terpelajar Indonesia harus mengenali hakikat keberadaanya untuk hidup rukun di tengah keberagaman.
Jangan sampai penanaman nilai persatuan dan pengenalan landskap budaya melalui wawasan nusantara/kebangsaan menjadi meredup.
Para pendidik di semua jenjang perlu diarahkan pada pelatihan tentang pentingnya memupuk dan memelihara persatuan di tengah keberagaman. Ini hal mendasar yang perlu diupayakan oleh pemegang kebijakan agar skema pendidikan dan pelatihan (diklat) tidak didominasi oleh berbagai uraian teknis-administratif.
Di saat yang sama, lembaga inspektorat juga harus melangkah lebih maju dalam mengaudit sasaran kinerja yang tidak hanya seputar laporan-laporan tekstual dan bersifat administratif, melainkan juga pada upaya untuk menerapkan indikator yang outputnya memiliki relevansi dengan penanaman nilai-nilai nasionalisme khususnya di lembaga pendidikan.
Semua upaya yang mengarah pada penguatan nilai-nilai toleransi dan persatuan perlu dilakukan demi tegaknya NKRI. Sebab tidak banyak negara di dunia ini yang mampu berdiri kokoh di atas keberagaman.
Beberapa negara di dunia harus runtuh dan tercerai-berai dikarenakan adanya pertentangan berlatar perbedaan etnis maupun agama. Ini juga yang dialami sejumlah negara di Timur Tengah pada masa kontemporer.
Padahal dari sisi keragaman etnis, negara-negara Timur Tengah tidak sebesar dan sebanyak Indonesia. Selain itu, dari aspek geografis, negara-negara di kawasan Timur Tengah masih satu hamparan daratan. Tidak seperti Indonesia yang memiliki selat yang memisahkan antara pulau-pulau.
Pada titik ini, kita semua patut mensyukuri kodrat keberagaman dalam bentuk keragaman suku, bahasa, dan agama di Nusantara sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa. Ini merupakan amanah besar yang harus dipikul dengan kesadaran dan tanggungjawab segenap komponen bangsa.
Untuk itu, perayaan Hari Nusantara harus benar-benar dijadikan sebagai momentum untuk mengingatkan para pemimpin dan seluruh rakyat Indonesia agar terus memupuk semangat persatuan dan persaudaraan di tengah keberagaman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.