Analisisnya terkait keberadaan varian baru virus corona Omicron sudah ada di tengah masyarakat, tidak lain alasannya dikarenakan kemampuan varian virus Omicron dalam menyebar.
"Sifat Omicron ini begitu cepat menular. Yang harus saya ingatkan, dia sifat eksponensialnya itu cenderung super, 2 kali setidaknya dari Delta. Adanya satu (kasus) saja itu akan me-lead penambahan kasus yang banyak," jelas Dicky.
Seperti diketahui, varian Omicron atau B.1.1.529 pertama kali dilaporkan ke WHO dari Afrika Selatan pada 24 November 2021.
Sementara, kasus infeksi B.1.1.529 pertama yang terkonfirmasi diketahui berasal dari spesimen yang dikumpulkan pada 9 November 2021.
Meskipun sejumlah ahli memperkirakan varian Omicron sudah masuk Indonesia, namun hingga Selasa (7/12/2021) pemerintah dalam hal ini Kementerian Kesehatan belum mengonfirmasi satu pun kasus infeksi virus corona varian Omicron yang terdeteksi di Indonesia.
Setidaknya, pada Sabtu (4/12/2021), Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi menegaskan hal itu.
"Ya (belum ada kasus infeksi Omicron terdeteksi di Indonesia)," kata Nadia saat dikonfirmasi Kompas.com.
Baca juga: Upaya Pencegahan Covid-19 Varian Omicron, Apa Saja?
(Sumber: Kompas.com Luthfia Ayu Azanella, Jawahir Gustav Rizal | Editor : Sari Hardiyanto, Rendika Ferri Kurniawan)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.