Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Dokter di Malaysia Meninggal Setelah Disuntik Vaksin Pfizer

Kompas.com - 06/12/2021, 20:30 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - Sebuah informasi menyebut dokter yang juga pejabat kesehatan Malaysia Dr Chai Koh Meow meninggal dunia setelah mendapatkan suntikan booster vaksin Pfizer. 

Dari hasil penelusuran Tim Cek Fakta, dipastikan bahwa informasi tersebut tidak benar atau hoaks.

Kementerian Kesehatan Malaysia menegaskan bahwa kematian Dr Chai disebabkan oleh gagal jantung dan bukan dikarenakan vaksinasi Covid-19.

Direktur Jenderal Kesehatan Tan Sri Dr Noor Hisham Abdullah mengatakan bahwa berdasarkan laporan post-mortem, ditemukan penyebab kematian Dr Chai dikarenakan hemoperikardium, penyakit arteri koroner dan infark miokard.

Narasi yang beredar

Akun Facebook ini mengunggah informasi tersebut pada 23 November lalu, dengan menyematkan sebuah link artikel.

Dituliskan bahwa Deputi Direktur Departemen Kesehatan Malaysia Dr Chai Koh Meow meninggal dunia setelah mengalami gejala kesehatan seperti demam dan rasa sakit di tubuhnya.

Dalam unggahan tersebut, dinarasikan bahwa Dr Chai sebelumnya mendapatkan suntikan vaksin Sinovac, dan setelah itu memperoleh vaksin booster Pfizer.

Bahkan, disebutkan jika penerima vaksin konvensional Sinovac sebaiknya tidak dicampur dengan vaksin mRNA, seperti Pfizer atau Moderna.

Berikut narasi unggahan selengkapnya:

"SEMOGA INDONESIA PUNYA VAKSIN SENDIRI ?
WARNING !!!!!
*Info Kesehatan*

Seorang dokter Malaysia berusia 58 tahun, Dr. Chai Koh Meow, deputi direktur Departemen Kesehatan Malaysia, menerima suntikan vaksin booster Covid buatan Pfizer hari Selasa yang lalu sebagai tambahan ke atas vaksin Sinovac yang diterimanya terdahulu, meninggal dunia setelah mengalami gejala-gejala tubuh menjadi tidak nyaman seperti demam (colds) dan rasa sakit (soreness). Berhubung Dr. Chai senantiasa berada dalam kondisi kesehatan yang baik, apakah kematiannya ada kaitan dengan vaksin booster mRNA belumlah bisa dipastikan dan masih diusut oleh pihak otoritas Malaysia.

Selamat jika pengetahuan teknologi genetika mereka mencapai level mampu membuktikan apapun, ataupun mengaitkan penyebab kematian itu dengan suntikan booster mRNA
Sin Chew Daily (Malaysia) - 2021/11/18
https://www.sinchew.com.my/?p=3426350
RIP
Penerima vaksin konvensional Sinovac sebaiknya tidak campur dengan suntikan booster mRNA Pfizer (ataupun Moderna),” tulis akun tersebut.

Tangkapan layar unggahan mengenai kematian pejabat Malaysia yang dikaitkan dengan vaksinasiFacebook Tangkapan layar unggahan mengenai kematian pejabat Malaysia yang dikaitkan dengan vaksinasi

Penelusuran Kompas.com

Melansir New Strait Times, Kementerian Kesehatan Malaysia menegaskan bahwa kematian Dr Chai disebabkan oleh gagal jantung dan bukan dikarenakan vaksinasi Covid-19.

Direktur Jenderal Kesehatan Tan Sri Dr Noor Hisham Abdullah mengatakan bahwa berdasarkan laporan post-mortem, ditemukan penyebab kematian Dr Chai dikarenakan hemoperikardium, penyakit arteri koroner dan infark miokard.

“Kami ingin menyampaikan belasungkawa kepada keluarga mendiang Dr Chai dan berterima kasih kepada saudaranya karena mengizinkan kami membagikan hasil post-mortem (dengan publik),” ujarnya.

HOAKS ATAU FAKTA?

Jika Anda mengetahui ada berita viral yang hoaks atau fakta, silakan klik tombol laporkan hoaks di bawah ini

closeLaporkan Hoaks checkCek Fakta Lain
Berkat konsistensinya, Kompas.com menjadi salah satu dari 49 Lembaga di seluruh dunia yang mendapatkan sertifikasi dari jaringan internasional penguji fakta (IFCN - International Fact-Checking Network). Jika pembaca menemukan Kompas.com melanggar Kode Prinsip IFCN, pembaca dapat menginformasikannya kepada IFCN melalui tombol di bawah ini.
Laporkan
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Tren
WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

Tren
Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Tren
Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Tren
Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Tren
3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

Tren
Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Tren
Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Tren
Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Tren
Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Tren
Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Tren
Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Tren
UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

Tren
Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Tren
Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com