Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Negara Asia yang Laporkan Kasus Covid-19 Varian Omicron, Terbaru Malaysia

Kompas.com - 03/12/2021, 19:02 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Satu per satu negara melaporkan adanya kasus Covid-19 dengan varian Omicron yang menjadi perhatian Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Varian baru, Omicron, telah masuk daftar variant of concern WHO.

Di Asia, hingga Jumat (3/12/2021), ada 6 negara yang telah mendeteksi atau melaporkan kasus Covid-19 varian Omicron.

Negara-negara itu termasuk tetangga Indonesia, yakni Malaysia dan Singapura.  

Malaysia

Dalam arsip foto 1 Juni 2021 ini, pengendara yang mengenakan masker menunggu di depan Menara Kembar saat hari pertama Full Movement Control Order (MCO) di Kuala Lumpur, Malaysia.AP PHOTO/VINCENT THIAN Dalam arsip foto 1 Juni 2021 ini, pengendara yang mengenakan masker menunggu di depan Menara Kembar saat hari pertama Full Movement Control Order (MCO) di Kuala Lumpur, Malaysia.
Terbaru, pada Jumat (3/12/2021), Malaysia melaporkan adanya kasus Covid-19 varian Omicron.

Diberitakan Straits Times, Menteri Kesehatan Malaysia Khairy Jamaluddin menjelaskan, varian Omicron terdeteksi pada seorang mahasiswa asing dari Afrika Selatan yang tiba di Malaysia melalui Singapura pada 19 November 2021.

Siswa tersebut saat ini dikarantina bersama dengan lima orang lainnya yang berada di bus yang sama dari Kuala Lumpur ke Ipoh, Perak.

Khairy mengatakan, siswa tersebut memasuki Malaysia sebelum Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan Omicron sebagai varian yang mengkhawatirkan.

Untuk sementara, Malaysia melarang masuknya pelancong dari negara-negara yang telah melaporkan varian Omicron Covid-19 atau dianggap berisiko tinggi.

Larangan perjalanan berlaku untuk delapan negara Afrika, termasuk Afrika Selatan, Zimbabwe, Mozambik dan Malawi, dan dapat diperluas ke negara-negara lain di mana varian telah terdeteksi, seperti Inggris dan Belanda.

Baca juga: 5 Perkembangan Terkini soal Varian Omicron

Singapura

Pengumuman dilarang berbicara di MRT Singapura untuk mencegah penyebaran virus Covid-19 tertempel di jendela dekat kursi penumpang yang sedang duduk ketika MRT melintas di Central Business District (CBD) Raffles Place, Rabu siang (17/11/2021)KOMPAS.com/ERICSSEN Pengumuman dilarang berbicara di MRT Singapura untuk mencegah penyebaran virus Covid-19 tertempel di jendela dekat kursi penumpang yang sedang duduk ketika MRT melintas di Central Business District (CBD) Raffles Place, Rabu siang (17/11/2021)
Diberitakan Reuters, Kamis (2/12/2021), Singapura melaporkan 2 kasus varian Omicron pada hari Kamis (2/12/2021).

Kementerian Kesehatan (MOH), seperti dilansir dariStraits Times, Jumat (3/12/2021), dua kasus itu ditemukan pada orang yang baru tiba dari Johannesburg dengan penerbangan Singapore Airlines SQ479, Rabu (1/12/2021).

Mereka langsung diisolasi setibanya di Singapura dan menjalani pemulihandi bangsal isolasi National Centre for Infectious Diseases. Keduanya merasakan gejala batuk dan tenggorokan gatal. 

India

BBC, Jumat (3/12/2021), memberitakan, dua pria di negara bagian Karnataka, India selatan, telah dites positif untuk varian virus corona Omicron.

Salah satunya telah melakukan perjalanan dari Afrika Selatan dan telah meninggalkan negara itu.

Sementara itu, yang lainnya adalah seorang dokter berusia 46 tahun di Kota Bengaluru. Dia tidak memiliki riwayat perjalanan.

Ini adalah kasus pertama varian Omicron baru yang dilaporkan di India. Adapun gejala yang dialami keduanya termasuk gejala ringan.

Korea Selatan

Ilustrasi wisatawan berlibur di Korea Selatan.Dok. Shutterstock/Travel Man Ilustrasi wisatawan berlibur di Korea Selatan.
Melansir Korea Herald, Rabu (1/12/2021), Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea mengumumkan, negara itu telah menemukan kasus pertama varian Omicron pada Rabu malam.

Kasus pertama varian Omicron dikonfirmasi pada pasangan berusia 40-an yang baru-baru ini bepergian ke Nigeria dan seorang pria berusia 30-an yang mereka temui setelah kembali.

Pasangan itu kembali ke Korea pada 24 November 2021 setelah tinggal di Nigeria dari 14 hingga 23 November.

Tes PCR mereka, yang diambil pada hari kedatangan mereka, kembali positif pada hari berikutnya.

Karena keduanya telah divaksinasi penuh, mereka dibebaskan dari karantina pasca-perjalanan dan memiliki setidaknya satu hari untuk bebas berkeliaran di Incheon, tempat mereka tinggal.

Putra remaja pasangan itu juga dinyatakan positif sejak itu. Hasil tes Omicron-nya masih menunggu.

Pada malam yang sama, badan tersebut menyebutkan, dua kasus diidentifikasi lebih lanjut yaitu pendatang yang baru-baru ini ke Nigeria.

Dengan demikian, jumlah total kasus yang diketahui menjadi lima.

Kedua wanita berusia 50-an itu mengunjungi Nigeria dari 13-22 November 2021. Mereka dinyatakan positif pada 24 November, sehari setelah kembali. Keduanya tidak divaksinasi.

Sejauh ini, semua pasien yang dikonfirmasi dengan Omicron menunjukkan gejala ringan.

Hong Kong

Ilustrasi Kota Hong Kong Dok.Pixabay.com/MarciMarc105Pixabay.com/MarciMarc105 Ilustrasi Kota Hong Kong Dok.Pixabay.com/MarciMarc105
Hong Kong mendeteksi kasus varian Omicron lebih cepat daripada negara-negara lain di Asia.

Melansir Sky, 30 November 2021, pasien nol atau n=1 tiba di Bandara Internasional Hong Kong pada 11 November, setelah terbang dari Afrika Selatan melalui Doha di Qatar, dengan penerbangan QR818.

Dia berada di Afrika Selatan selama hampir tiga minggu, dan dites negatif sehari sebelum dia memulai perjalanannya ke sana.

Sekembalinya ke wilayah itu dengan penerbangan Qatar Airways, pria berusia 36 tahun itu duduk di kursi 31A, dan tidak menunjukkan gejala ketika dia check-in ke Regal Airport Hotel di Chek Lap Kok.

Dia juga dites negatif saat kembali. Hong Kong menerapkan aturan siapa pun yang datang dari negara berisiko tinggi hanya dapat naik penerbangan ke wilayah tersebut.

Jika mereka adalah penduduk Hong Kong yang divaksinasi penuh dan itu pun harus menjalani isolasi wajib selama 21 hari di hotel karantina yang ditunjuk saat mereka tiba.

Selama karantina, mereka harus menjalani 6 tes Covid-19 dan kemudian mereka harus memantau diri sendiri selama 7 hari berikutnya, setelah itu mereka diuji lagi 26 hari setelah hari kedatangan mereka.

Pria yang bersangkutan telah memenuhi semua persyaratan, telah menerima vaksin Pfizer pada 13 Mei dan 4 Juni, dan secara lahiriah tidak ada tanda-tanda kasusnya adalah sesuatu yang tidak biasa.

Akan tetapi, dua hari setelah karantina, dia dites lagi pada 13 November, dan setelah menunjukkan viral load yang tinggi dikirim ke rumah sakit pada hari berikutnya.

Seperti semua pendatang yang dites positif setelah datang ke Hong Kong, dia diberi nomor kasus 12388. Kemudian, dia diidentifikasi sebagai Omicron 'patient zero'. Pada 24 November, diberi nama varian B.1.1.529.

Jepang

Orang-orang memakai masker di Tokyo, Jepang, pada 27 Desember 2020. Jepang melarang masuk semua warga negara asing nonpenduduk sebagai tindakan pencegahan terhadap varian virus corona baru dan berpotensi lebih menular yang telah tersebar di seluruh Inggris.YUKA ANDO/KYODO NEWS via AP Orang-orang memakai masker di Tokyo, Jepang, pada 27 Desember 2020. Jepang melarang masuk semua warga negara asing nonpenduduk sebagai tindakan pencegahan terhadap varian virus corona baru dan berpotensi lebih menular yang telah tersebar di seluruh Inggris.
Jepang juga termasuk negara yang mendeteksi Varian Omicron lebih awal dari negara-negara di Asia lainnya.

Diberitakan Japan Times, 30 November 2021, Jepang melaporkan kasus pertama Varian Omicron pada 30 November 2021.

Itu hanya berjarak kurang dari sehari setelah negara itu memberlakukan pembatasan besar-besaran pada perjalanan masuk untuk mencegah jenis baru menyebar di dalam negeri.

Menteri Kesehatan Shigeyuki Goto mengatakan, screening genom telah mendeteksi varian pada seorang diplomat pria Namibia berusia 30-an yang telah mendarat di Tokyo pada hari Minggu dalam perjalanan dari Namibia.

Sebanyak 71 penumpang di pesawat yang sama dengan individu semuanya diperlakukan sebagai kemungkinan kontak dan akan dikarantina selama 10 hari di fasilitas yang ditunjuk pemerintah.

Selain itu, mereka juga dilacak dari jarak jauh melalui aplikasi berkemampuan GPS yang dioperasikan oleh kementerian kesehatan dan dites Covid-19 setiap dua hari sekali selama isolasi.

Goto mengatakan, pria itu telah divaksinasi dua kali. Meskipun dia tidak menunjukkan gejala ketika tiba di Bandara Narita pada Minggu, pria itu mengalami demam pada hari berikutnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Tren
Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Tren
Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Tren
Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Tren
8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

Tren
WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

Tren
Pertandingan Indonesia Vs Guinea Malam Ini, Pukul Berapa?

Pertandingan Indonesia Vs Guinea Malam Ini, Pukul Berapa?

Tren
Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Tren
WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

Tren
Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Tren
Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Tren
Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Tren
3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

Tren
Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Tren
Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com