Kemudian, para peneliti belajar lebih banyak soal bagaimana HIV ditularkan, yakni melalui darah dan saat berhubungan seks. Namun, tidak ada kaitannya dengan homoseksualitas maupun orang dari asal daerah tertentu.
Jumlah kasus terus bertambah ketika CDC menyempurnakan definisi kasus mereka, dan para ilmuwan sedang meneliti penyakit tersebut.
Hingga akhirnya, Zidovudine atau dikenal sebagai AZT, diperkenalkan pada 1987 sebagai pengobatan pertama untuk HIV.
Para peneliti terus menciptakan formulasi dan kombinasi baru untuk meningkatkan hasil pengobatan.
Belakangan, Badan Obat dan Makanan AS (FDA) menyetujui cabotegravir (Vocabria) dan cabotegravir/rilpivirine (Cabenuva) pada Januari 2021.
Cabenuva, yang diminum setiap bulan, adalah obat suntik pertama yang disetujui FDA untuk HIV.
Sementara, pada Agustus 2021, FDA telah menyetujui hampir 50 pilihan pengobatan bermerek untuk HIV.
Obat-obat HIV ini efektif tetapi mahal. Namun, ada juga beberapa obat versi generik dengan harga lebih murah.
Hari AIDS Sedunia diinisiasi oleh seorang jurnalis James Bunn, yang belakangan beralih profesi dan bergabung dengan WHO.
Mengutip Very Well Health, 12 November 2020, James Bunn dan rekannya, Thomas Netter, memutuskan bahwa 1 Desember adalah tanggal yang ideal untuk merancang dan mengimplementasikan siaran seputar AIDS.
Mereka memahami adanya kesenjangan media terhadap penyakit AIDS, di antara agenda pemilihan presiden AS tahun 1988 dan Natal.
Hari AIDS Sedunia yang pertama berfokus pada tema anak-anak dan remaja untuk meningkatkan kesadaran akan dampak AIDS pada keluarga, bukan hanya kelompok yang biasa distigmatisasi oleh media, seperti pria gay, biseksual, dan pengguna narkoba suntik.
Inisiasi ini dilirik oleh Program Gabungan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk HIV/AIDS (UNAIDS). Kemudian pada 1996, peringatan ini diambil alih.
Meskipun dunia kesehatan telah membuat kemajuan yang signifikan dalam beberapa dekade terakhir, tetapi AIDS masih menjadi persoalan di sejumlah negara.
Perpecahan, disparitas, dan pengabaian hak asasi manusia adalah beberapa kegagalan yang memungkinkan HIV masih menjadi krisis kesehatan global.