Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Kuku Tangan Lebih Cepat Panjang daripada Kuku Kaki?

Kompas.com - 27/11/2021, 20:55 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Ketika membenturkan sikut dengan keras ke dinding, kita akan merasakan bengkak dan mulai muncul memar beberapa menit kemudian.

Ini merupakan cara kerja tubuh yang mengirimkan sel dan sumber daya untuk menyelidiki trauma dan memulai proses perbaikan.

Hal yang sama juga terjadi pada kuku, tetapi dalam skala yang jauh lebih kecil.

Baca juga: Mengapa China Kerap Menjadi Episenter Awal Wabah Penyakit Menular?

Pikirkan tentang penggunaan ujung jari dan kuku secara teratur, mulai dari menekan bel pintu, mengetik di laptop, hingga bermain ponsel.

Manusia menggunakan tangan dan jari terus-menerus dalam hidup, terutama di era digital.

Setiap ketukan tombol akan mengirimkan sinyal "trauma" kecil ke sel epitel dalam matriks, sehingga menyebabkan peningkatan pertumbuhan untuk mengimbangi persepsi kerusakan.

Baca juga: Benarkah Air Mata Baik untuk Kulit dan Bisa Menghilangkan Jerawat?

Trauma pada jari kaki

Di sisi lain, kuku kaki tidak mengalami penggunaan konstan semacam itu.

Bagi banyak orang yang hidup dengan sepatu dan kaus kaki, trauma pada jari kaki tidak terlalu sering terjadi.

Jari-jari kaki tidak mendapatkan ledakan "trauma" yang merangsang pengiriman nutrisi dan darah ke matriks germinal.

Baca juga: Kenali Linea Nigra, Garis Samar yang Ada di Perut Perempuan

Teori ini didukung oleh fakta bahwa seiring bertambahnya usia, kapiler, dan pembuluh darah kita cenderung rusak atau kurang efektif, sehingga mengakibatkan penurunan aliran darah.

Banyak studi juga menunjukkan, pertumbuhan kuku melambat seiring bertambahnya usia, bahkan mencapai 30 persen.

Sejumlah penelitian lain menemukan bahwa pertumbuhan kuku di tangan dominan seseorang secara bertahap lebih cepat daripada di tangan yang tidak dominan.

Baca juga: Simak, Ini Penjelasan WHO tentang Varian Baru Corona B.1.1.529

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com