Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengapa Kuku Tangan Lebih Cepat Panjang daripada Kuku Kaki?

KOMPAS.com - Kuku memiliki peran penting bagi tubuh manusia. Oleh karena itu, jangan sepelekan kesehatan kuku tangan dan kaki.

Kondisi kuku yang sehat juga bisa menandakan tubuh kamu juga dalam keadaan yang fit.

Meski terlihat kecil, kuku berfungsi untuk melindungi ujung jari yang penuh dengan saraf dan bagian sensitif.

Lantas, mengapa kuku tangan lebih cepat tumbuh dibandingkan dengan kuku kaki?

Alasan mengapa kuku tangan lebih cepat panjang

Melansir Science ABC, pertumbuhan kuku rata-rata dipengaruhi oleh beberapa hal, termasuk usia, aktivitas seksual, diet, olahraga, profesi, dan bahkan waktu dalam setahun.

Kuku jari tangan cenderung tumbuh kira-kira 3,5-4 milimeter per bulan, sedangkan kuku kaki tumbuh antara 1,6-1,8 milimeter per bulan.

Meski memiliki cara tumbuh yang sama, kita biasanya menjejalkan kaki dan kuku ke dalam kaus kaki atau sepatu, sehingga mengurangi sirkulasi dan aliran darah.

Ini diperparah oleh fakta bahwa kaki secara signifikan lebih jauh dari jantung daripada tangan.

Kedua faktor ini mengindikasikan bahwa lebih sedikit aliran darah yang mencapai kaki, menghasilkan lebih sedikit oksigen, dan lebih sedikit nutrisi untuk produksi sel-sel baru.

Alasan ini adalah salah satu penjelasan paling populer untuk kecepatan pertumbuhan kuku.

Hal ini juga dibuktikan dengan penelitian yang menunjukkan perbedaan musiman dalam tingkat pertumbuhan.

Ketika musim dingin, darah yang mengalir ke area kuku jari dan tangan lebih sedikit, karena penyempitan pembuluh darah, sehingga laju pertumbuhan kuku sangat lambat.

Di musim panas, ketika tubuh hangat dan kaki tidak terkekang oleh kaus kaki, sepatu, dan sepatu bot, tingkat pertumbuhan meningkat sekali lagi.

Sebuah teori yang lebih baru tentang tingkat pertumbuhan kuku berhubungan dengan mikro-trauma.

Ketika membenturkan sikut dengan keras ke dinding, kita akan merasakan bengkak dan mulai muncul memar beberapa menit kemudian.

Ini merupakan cara kerja tubuh yang mengirimkan sel dan sumber daya untuk menyelidiki trauma dan memulai proses perbaikan.

Hal yang sama juga terjadi pada kuku, tetapi dalam skala yang jauh lebih kecil.

Pikirkan tentang penggunaan ujung jari dan kuku secara teratur, mulai dari menekan bel pintu, mengetik di laptop, hingga bermain ponsel.

Manusia menggunakan tangan dan jari terus-menerus dalam hidup, terutama di era digital.

Setiap ketukan tombol akan mengirimkan sinyal "trauma" kecil ke sel epitel dalam matriks, sehingga menyebabkan peningkatan pertumbuhan untuk mengimbangi persepsi kerusakan.

Di sisi lain, kuku kaki tidak mengalami penggunaan konstan semacam itu.

Bagi banyak orang yang hidup dengan sepatu dan kaus kaki, trauma pada jari kaki tidak terlalu sering terjadi.

Jari-jari kaki tidak mendapatkan ledakan "trauma" yang merangsang pengiriman nutrisi dan darah ke matriks germinal.

Teori ini didukung oleh fakta bahwa seiring bertambahnya usia, kapiler, dan pembuluh darah kita cenderung rusak atau kurang efektif, sehingga mengakibatkan penurunan aliran darah.

Banyak studi juga menunjukkan, pertumbuhan kuku melambat seiring bertambahnya usia, bahkan mencapai 30 persen.

Sejumlah penelitian lain menemukan bahwa pertumbuhan kuku di tangan dominan seseorang secara bertahap lebih cepat daripada di tangan yang tidak dominan.

https://www.kompas.com/tren/read/2021/11/27/205500065/mengapa-kuku-tangan-lebih-cepat-panjang-daripada-kuku-kaki-

Terkini Lainnya

Menanti Tol Solo-Yogyakarta, Penghubung Dua Kota Mataram, Dukung Perekonomian Lokal

Menanti Tol Solo-Yogyakarta, Penghubung Dua Kota Mataram, Dukung Perekonomian Lokal

Tren
Jadwal Puasa Ayyamul Bidh April 2024 dan Keutamaannya

Jadwal Puasa Ayyamul Bidh April 2024 dan Keutamaannya

Tren
Penelitian Mengungkap Anggapan Masyarakat Mesir Kuno tentang Galaksi Bima Sakti

Penelitian Mengungkap Anggapan Masyarakat Mesir Kuno tentang Galaksi Bima Sakti

Tren
Manfaat Kelapa Bakar, Apa Bedanya dengan Diminum Langsung?

Manfaat Kelapa Bakar, Apa Bedanya dengan Diminum Langsung?

Tren
Catat, Ini 10 Ponsel Pintar dengan Radiasi Tertinggi

Catat, Ini 10 Ponsel Pintar dengan Radiasi Tertinggi

Tren
Pedagang Taoge di Garut Disebut Jadi Tersangka Usai Membela Diri dan Lawan Preman, Ini Faktanya

Pedagang Taoge di Garut Disebut Jadi Tersangka Usai Membela Diri dan Lawan Preman, Ini Faktanya

Tren
Daftar 60 Universitas Terbaik di Indonesia Versi SIR 2024, Ada Kampusmu?

Daftar 60 Universitas Terbaik di Indonesia Versi SIR 2024, Ada Kampusmu?

Tren
Remaja Siksa Anjing hingga Mati di Jember, Polisi: Masih dalam Proses Penyelidikan

Remaja Siksa Anjing hingga Mati di Jember, Polisi: Masih dalam Proses Penyelidikan

Tren
Daftar Ikan yang Boleh Dimakan Penderita Asam Urat dan Kolesterol, Apa Saja?

Daftar Ikan yang Boleh Dimakan Penderita Asam Urat dan Kolesterol, Apa Saja?

Tren
Gunung Vesuvius yang Lenyapkan Kota Kuno Pompeii Berpotensi Meletus Lagi, Kapan Terjadi?

Gunung Vesuvius yang Lenyapkan Kota Kuno Pompeii Berpotensi Meletus Lagi, Kapan Terjadi?

Tren
Pemimpin Dunia Minta Israel Tak Balas Serangan Iran, Ini Alasannya

Pemimpin Dunia Minta Israel Tak Balas Serangan Iran, Ini Alasannya

Tren
Mengenal 'Holiday Paradox', Saat Waktu Liburan Terasa Lebih Singkat

Mengenal "Holiday Paradox", Saat Waktu Liburan Terasa Lebih Singkat

Tren
Mengenal Amicus Curiae, Dokumen yang Diserahkan Megawati ke MK Terkait Sengketa Pilpres 2024

Mengenal Amicus Curiae, Dokumen yang Diserahkan Megawati ke MK Terkait Sengketa Pilpres 2024

Tren
Bagaimana Cara Kerja Suara dari Sumber Bunyi Mencapai Telinga Anda?

Bagaimana Cara Kerja Suara dari Sumber Bunyi Mencapai Telinga Anda?

Tren
3 Skenario Serangan Balasan Israel ke Iran, Salah Satunya Incar Fasilitas Nuklir

3 Skenario Serangan Balasan Israel ke Iran, Salah Satunya Incar Fasilitas Nuklir

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke