Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.
"Datanya benar tapi interpretasinya salah. Itu penurunannya karena vaksinasi," kata Bayu.
Sehingga dia kembali menegaskan bahwa varian delta benar-benar ada. Meski begitu varian ini bisa dicegah dengan vaksinasi.
Menurut penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, data yang diterbitkan oleh Public Health England (PHE) melaporkan bahwa Delta menyumbang sekitar 99 persen dari kasus berurutan dari 27 Juni hingga 3 Juli.
Sementara itu, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) melaporkan bahwa varian Delta lebih menular daripada strain sebelumnya.
Melansir laman Gisaid, per Kamis (18/11/2021), varian Delta telah terdeteksi di 174 negara di dunia.
Klaim bahwa aliansi dokter dunia menyatakan bahwa varian delta (India) tidak ada adalah tidak benar atau hoaks. Data yang dipaparkan diinterpretasikan dengan salah.
Adapun arsip unggahan tersebut bisa diakses di sini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.