Orang yang keracunan merkuri biasanya mengalami gejala berikut:
Anak-anak yang mengalami keracuanan merkuri juga bisa mengalami gangguan kognitid dan motorik halus. Mereka juga rentan mengalami gangguan bicara dan bahasa.
Tidak ada obat khusus untuk mengatasi keracunan merkuri. Cara terbaik untuk mengobati keracunan merkuri adalah dengan menghentikan paparan terhadap logam merkuri.
Selain itu, kita bisa mencegah hal ini dengan membatasi konsumsi makanan laut.
Jika kadar merkuri pada tubuh terlalu banyak, dokter biasanya melakukan terapi khelasi untuk membantu mengeluarkan zat berbahaya itu.
Merkuri di dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 74 Tahun 2001 tentang Bahan Berbahaya dan Beracun termasuk kategori Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) dengan karakteristik beracun, karsinogenik dan berbahaya bagi lingkungan.
Merkuri termasuk kategori sangat beracun berdasarkan uji pada rat dengan LD50 sebesar 37 mg/kg yang disimbolkan dengan gambar tengkorak.
Melansir laman Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), 10 Oktober 2018, merkuri atau raksa (Hydrargyrum) merupakan salah satu unsur kimia yang pada tabel periodik mempunyai simbol Hg dan nomor atom 80.
Unsur ini merupakan golongan logam transisi yang ada secara alami. Sekaligus satu-satunya logam yang pada suhu kamar berwujud cair.
Keberadaan Hg di Bumi menempati di urutan ke-67 di antara elemen lainnya pada kerak bumi.
Raksa atau merukuri merupakan unsur kimia yang tahan urai atau sukar mengalami proses pelapukan baik secara fisika, kimia maupun biologi.
Baca juga: Bahaya Merkuri bagi Kesehatan dan Benda-benda yang Mengandung Merkuri