Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daftar Produk Pemutih Mengandung Merkuri dan Bahayanya bagi Kesehatan

Kompas.com - 16/11/2021, 15:30 WIB
Rosy Dewi Arianti Saptoyo,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

 

Proses perjalanan merkuri ke dalam tubuh manusia bisa melalui media air, udara, maupun tanah. Selanjutnya bisa juga dari hewan atau tumbuhan yang sudah tercemar kandungan ini.

Permasalahan merkuri terhadap lingkungan di Indonesia banyak berasal dari pertambangan emas dan batu Cinnabar (HgS).

Menurut KLHK, kegiatan pertambangan yang prosesnya menggunakan merkuri bisa mencemari perairan, sedimen, biota, bahkan manusia.

Tragedi Minamata

Tragedi pencemaran merkuri paling bersejarah terjadi di Kota Minamata, Pulau Kyushu, Jepang.

Diberitakan Harian Kompas, 5 Juni 1978, nama kota ini diambil dari sebuah sungai dan teluk.

Antara 1953-1960, sungai dan teluk di kota tersebut tercemari oleh bahan-bahan buangan industri berupa merkuri. Merkuri ini akhirnya masuk ke tubuh ikan hingga kadar racun merkuri pada ikan di sungai itu mencapai 50 ppm, sedangkan pada kerang 85 ppm.

Saat itu, 120 orang mengalami keracunan dan 6 orang meninggal dunia. Jumlah orang yang keracunan merkuri terus meningat hingga ribuan orang.

Gejala penyakit baru diketahui setelah mengkonsumsi makanan yang tercemar setelah berminggu-minggu lamanya.

Dari tragedi tersebut, tedapat gejala awal yang teridentifikasi dari mereka yang terkena kontaminasi ringan, seperti sakit kepala, kesemutan pada lidah, bibir, jari-jari tangan dan kaki.

Pada tingkat keracunan yang lebih berat, gejalanya yaitu tromor, hilangnya sebagian pandangan di bagian tepi, terganggunya koordinasi gerak, terutama jika mata terpejam.

Paparan merkuri dalam jangka pendek namun dosis tinggi menyebabkan gejala muntah-muntah, diare, dan kerusakan ginjal.

Adapun penyakit yang mereka alami saat itu adalah kelainan syaraf tepi (peripheral neurophaty), ataxia cerebellar, hilangnya penglihatan den pendengaran. Ditemui juga gejala kelainan jaras pyramidal yang kadang disertai dengan encephalopathy yang progresif.

Pada penderita-penderita yang meninggal ditemukan kerusakan yang luas pada otak kecil dan otak besar di bagian cortex.

Selain itu, merkuri juga bahan yang bersifat karsinogenik yakni menyebabkan kanker. Ada pula korban yang mengalami kerusakan ginjal.

Keracunan massal ini menghebohkan dunia sehingga orang-orang menamainya penyakit Minamata. Tragedi ini juga memicu kesadaran global akan bahaya merkuri.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com