Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Prediksi Akan Ada Bencana Besar di Palopo

Kompas.com - 14/11/2021, 08:03 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - Sebuah unggahan beredar di media sosial Facebook dan WhatsApp menginformasikan akan ada bencana besar di Palopo, Sulawesi Selatan.

Dalam unggahan itu, disebut ada tetua kampung meminta warga menjauh dari Palopo karena akan datang bencana besar di wilayah tersebut.

Dari konfirmasi yang dilakukan Tim Cek Fakta Kompas.com, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan bahwa informasi tersebut adalah hoaks.

Sementara, Kepala Stasiun Meteorologi Andi Jemma Masamba, Winarno Nurdianto, mengatakan, sejauh ini pihaknya memberi peringatan waspada terkait dampak La Nina.

Akan tetapi,  tidak ada peringatan khusus untuk menjauh dari wilayah Palopo.

Narasi yang beredar

Informasi yang menyebut bahwa akan ada bencana besar di Palopo, disebarkan di Facebook oleh akun ini, ini, dan ini.

Mereka menyebarkan tangkapan layar dari pesan WhatsApp.

Dari tangkapan layar tersebut, terlihat pesan ini diteruskan berkali-kali dan meminta pembacanya untuk segera meninggalkan Palopo.

Berikut narasi lengkapnya:

Gess... Ada barusan cerita ku dengar dari kampung ku, di batu.. Ada tetua (orang tua kampung).. Entah itu mimpi atau tidak, tapi nyata. Nabilang toh, na tanya itu org di kampung. Ke den keluarga mi dio palopo, sua jolo male torroan to kampong na,.. Suruh menjauh dari palopo maksudnya.., karena bakalan ada bencana besar yg akan datang.. Tapi wallahu a'lam bisshowab.. Kita hanya manusia biasa.. Dan ini cerita toh, mirip sama yg terjadi di masamba pernah sebelum bencana.. Ada org di rasuki.. Nabilang tinggalkan ini masamba karena ada bencana besar mau datang.. Tapi kek tdk ada yg peduli.. Karena na kira akal2an ji..
Tapi alhasil, kan sdh terjadi..
Jadi toh, merinding ka dengar ini waktu menelpon keluarga ku dari bawa.. Karena palopo kata nanti paling besar bencana nya.

Tangkapan layar unggahan hoaks akan ada bencana besar di Palopo, yang beredar di WhatsApp dan Facebook.Facebook Tangkapan layar unggahan hoaks akan ada bencana besar di Palopo, yang beredar di WhatsApp dan Facebook.

Konfirmasi Kompas.com

Tidak benar bahwa ada peringatan untuk meninggalkan Palopo karena prediksi adanya bencana besar.

Pelaksana tugas Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, mengatakan, informasi yang beredar itu tidak benar alias hoaks.

"(Informasi tersebut) tidak benar," kata Abdul saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (13/11/2021).

Ia menekankan, tidak ada yang bisa memprediksi secara tepat kapan bencana besar akan datang.

Contohnya, seperti gempa bumi yang kemunculannya tidak dapat diprediksi. Belum ada alat bisa memprediksi secara tepat kapan, di mana, dan seberapa besar bencana gempa akan terjadi di suatu daerah.

HOAKS ATAU FAKTA?

Jika Anda mengetahui ada berita viral yang hoaks atau fakta, silakan klik tombol laporkan hoaks di bawah ini

closeLaporkan Hoaks checkCek Fakta Lain
Berkat konsistensinya, Kompas.com menjadi salah satu dari 49 Lembaga di seluruh dunia yang mendapatkan sertifikasi dari jaringan internasional penguji fakta (IFCN - International Fact-Checking Network). Jika pembaca menemukan Kompas.com melanggar Kode Prinsip IFCN, pembaca dapat menginformasikannya kepada IFCN melalui tombol di bawah ini.
Laporkan
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

16 Negara yang Lolos Berlaga di Sepak Bola Olimpiade Paris 2024, Termasuk Guinea

16 Negara yang Lolos Berlaga di Sepak Bola Olimpiade Paris 2024, Termasuk Guinea

Tren
Duduk Perkara Rektor Unri Polisikan Mahasiswa yang Protes UKT, Berakhir Cabut Laporan

Duduk Perkara Rektor Unri Polisikan Mahasiswa yang Protes UKT, Berakhir Cabut Laporan

Tren
Jarang Diketahui, Ini 9 Manfaat Jalan Kaki Tanpa Alas Kaki di Pagi Hari

Jarang Diketahui, Ini 9 Manfaat Jalan Kaki Tanpa Alas Kaki di Pagi Hari

Tren
Muncul Fenomena ASI Bubuk, IDAI Buka Suara

Muncul Fenomena ASI Bubuk, IDAI Buka Suara

Tren
Ramai soal ASI Bubuk, Amankah Dikonsumsi Bayi?

Ramai soal ASI Bubuk, Amankah Dikonsumsi Bayi?

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 10-11 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 10-11 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Pertandingan Indonesia Vs Guinea | Wacana Pembongkaran Separator Ring Road Yogyakarta

[POPULER TREN] Pertandingan Indonesia Vs Guinea | Wacana Pembongkaran Separator Ring Road Yogyakarta

Tren
Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Tren
Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Tren
Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Tren
Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Tren
Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Tren
Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Tren
Cerita Rombongan Siswa SD 'Study Tour' Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Cerita Rombongan Siswa SD "Study Tour" Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Tren
Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena 'Salah Asuhan', Ini Kata Ahli

Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena "Salah Asuhan", Ini Kata Ahli

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com