Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Viral Kuku Disebut Alami Clubbing Finger, Benarkah Tanda Penyakit Jantung?

Kompas.com - 11/11/2021, 12:33 WIB
Nur Rohmi Aida,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Sebuah video yang membagikan visual kuku yang disebut mengalami clubbing finger, viral di media sosial TikTok.

Akun yang membagikan video itu menyebutkan, ia merasa "insecure" karena kukunya beda dari yang lain.

Dalam video itu, terlihat kuku yang terlihat membulat dibandingkan kuku pada umumnya.

Hingga Kamis (11/11/2021) siang, video itu sudah ditonton lebih dari 10 juta kali.

Sejumlah pengguna media sosial TikTok ada yang menyebut bahwa kuku seperti terlihat dalam video viral itu karena mengalami clubbing finger, yang merupakan tanda penyakit jantung. 

“Finger clubbing itu bang penyakit jantung,” tulis sebuah akun.

“Itu kuku sebutannya clubbing finger. Biasanya yang punya kuku kaya gitu orang yang punya masalah sama jantungnya. Tolong konsul ke dokter ya,” tulis akun lainnya.

Baca juga: Video Viral Harga BBM di Sorong Mencapai Rp 50.000, Ini Kata Pertamina

Benarkah kondisi kuku seperti itu merupakan penanda memiliki penyakit jantung?

Untuk mengonfirmasi hal itu, Kompas.commenghubungi Kepala Departemen Kardiologi & Kedokteran Vaskular Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), dr. Renan Sukmawan, ST, MARS, PhD, SpJP(K).

Dokter Renan membenarkan bahwa kondisi kuku seperti terlihat pada video viral itu adalah clubbing finger.

“Iya. Clubbing finger, bahasa Indonesia-nya jari tabuh,” ujar Renan, saat dihubungi Kompas.com, Kamis (11/11/2021).

Menurut dokter Renan, jari tabuh bisa karena adanya kelainan kesehatan lain, tak hanya penyakit jantung.

Ia menyebutkan, gangguan kesehatan itu misalnya penyakit paru, sirosis hati, sistik fibrosis, penyakit thyroid dan lain-lain.

Dokter Renan menjelaskan,clubbing finger seringkali terjadi karena kadar oksigen rendah dalam darah yang berlangsung lama, seperti pada penyakit paru kronik atau penyakit jantung kronik.

“Kadar oksigen yang rendah dan berlangsung lama ini menyebabkan perubahan sel dan jaringan di bawah kuku,” ujar Renan.

Menurut dia, pada penyakit jantung, clubbing finger bisa saja ditemukan pada penyakit jantung bawaan, penyakit jantung katup, endocarditis dan gagal jantung

Meskipun, penderita penyakit tersebut tidak selalu diikuti gejala clubbing finger.

Variasi dan bentuk-bentuk perubahan pada clubbing finger atau jari tabuh ini bermacam-macam pada setiap individu.

Renan mengimbau, jika ada yang memiliki gejala jari tabuh, sebaiknya memeriksakan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan.

Dengan pemeriksaan mendalam, bisa diketahui apakah yang terjadi memang merupakan bagian dari tanda salah satu penyakit kronis atau tidak. Setelah itu, bisa dilakukan penanganan dengan baik.

Renan mengatakan, kondisi jari clubbing finger bisa disembuhkan tergantung seberapa berat kondisinya dan seberapa cepat ditangani penyebab penyakitnya.

“Misalnya kalau sebabnya karena penyakit jantung bawaan atau penyakit jantung katup dan kemudian dikoreksi atau dioperasi, bisa saja clubbing finger di jari-jarinya membaik atau hilang,” ujar dokter Renan.

Baca juga: Viral, Video Lokomotif KA Keluarkan Kobaran Api, Apa yang Terjadi?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

Tren
Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Tren
Daftar Harga Sembako per Awal Mei 2024, Beras Terendah di Jawa Tengah

Daftar Harga Sembako per Awal Mei 2024, Beras Terendah di Jawa Tengah

Tren
Menakar Peluang Timnas Indonesia Vs Guinea Lolos ke Olimpiade Paris

Menakar Peluang Timnas Indonesia Vs Guinea Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Berapa Suhu Tertinggi di Asia Selama Gelombang Panas Terjadi?

Berapa Suhu Tertinggi di Asia Selama Gelombang Panas Terjadi?

Tren
Menyusuri Ekspedisi Arktik 1845 yang Nahas dan Berujung Kanibalisme

Menyusuri Ekspedisi Arktik 1845 yang Nahas dan Berujung Kanibalisme

Tren
Apa Itu Vaksin? Berikut Fungsi dan Cara Kerjanya di Dalam Tubuh Manusia

Apa Itu Vaksin? Berikut Fungsi dan Cara Kerjanya di Dalam Tubuh Manusia

Tren
Puncak Hujan Meteor Eta Aquarids 5-6 Mei 2024, Bisakah Disaksikan di Indonesia?

Puncak Hujan Meteor Eta Aquarids 5-6 Mei 2024, Bisakah Disaksikan di Indonesia?

Tren
Kronologi dan Dugaan Motif Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Pelaku Sempat Melakukan Upaya Bunuh Diri

Kronologi dan Dugaan Motif Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Pelaku Sempat Melakukan Upaya Bunuh Diri

Tren
7 Manfaat Ikan Teri, Menyehatkan Mata dan Membantu Diet

7 Manfaat Ikan Teri, Menyehatkan Mata dan Membantu Diet

Tren
Buah dan Sayur yang Tidak Boleh Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah dan Sayur yang Tidak Boleh Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
Jadwal dan Live Streaming Pertandingan Semifinal Thomas dan Uber Cup 2024 Hari ini

Jadwal dan Live Streaming Pertandingan Semifinal Thomas dan Uber Cup 2024 Hari ini

Tren
Sederet Fakta Kasus Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Dilakukan di Jalan Desa

Sederet Fakta Kasus Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Dilakukan di Jalan Desa

Tren
Bagaimana Tubuh Bisa Menghasilkan Vitamin D Saat Terpapar Sinar Matahari?

Bagaimana Tubuh Bisa Menghasilkan Vitamin D Saat Terpapar Sinar Matahari?

Tren
Waspada Cuaca Panas Melanda Indonesia, Ini Tips Menghadapinya

Waspada Cuaca Panas Melanda Indonesia, Ini Tips Menghadapinya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com