Paxlovid merupakan pil antivirus eksperimental Pfizer untuk pasien Covid-19 yang diklaim mampu mengurangi risiko rawat inap atau kematian sebesar 89 persen pada orang dewasa yang rentan.
Diberitakan Kompas.com, Senin (8/11/2021), hal tersebut berdasarkan uji klinis yang telah dilakukan oleh perusahaan.
Paxlovid dapat digunakan segera setelah gejala Covid-19 muncul pada orang yang berisiko tinggi sakit parah.
Baca juga: Indonesia Masuk Negara Level 1 Covid-19, Apa Maksudnya?
Sementara itu, berdasarkan hasil uji coba menunjukkan bahwa kemampuan pil buatan Pfizer melampaui Molnupiravir yang dikembangkan Merck yang memiliki efektivitas 50 persen.
Paxlovid, ditargetkan akan mendapatkan persetujuan penggunaan sesuai peraturan Amerika Serikat pada akhir 2021.
Pfizer menyebut, pihaknya berencana menyerahkan hasil uji coba sementara ke Food and Drug Administration (FDA) sebelum 25 November 2021.
Baca juga: 4 Hal yang Perlu Diketahui dari Vaksinasi Covid-19 untuk Anak 6-11 Tahun
Sebelumnya, uji coba paxlovid dihentikan lebih awal karena dinilai memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi.
Presiden Joe Biden mengatakan, pemerintah Amerika Serikat saat ini telah mengamankan jutaan dosis obat Paxlovid.
"Jika disahkan oleh FDA, kami mungkin segera memiliki pil yang mengobati virus pada mereka yang terinfeksi," kata Biden.
Baca juga: Naik Pesawat Kini Wajib Tes PCR, Apa Bedanya dengan Antigen?