Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Pekan Sintang Kalbar Terendam Banjir, Ini Penyebab dan Dampaknya

Kompas.com - 07/11/2021, 19:45 WIB
Nur Rohmi Aida,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

 

Penyebab banjir

Dikutip dari Kompas.id, penyebab banjir diduga akibat degradasi lingkungan khususnya kondisi daerah aliran sungai (DAS) yang kritis.

Kabupaten Sintang, memiliki alokasi kawasan hutan sebesar 59 persen dari luas wilayahnya atau sekitar 1,3 juta hektare dari total luas Sintang 2 juta ha.

Berdasarkan data Balai Pengelola DAS dan Hutan Lindung Kapuas, dari sekitar 14 juta ha luas DAS di Kalbar (termasuk Sintang), sekitar 1,01 juta ha di antaranya dalam kondisi kritis, di antaranya DAS Kapuas.

Baca juga: Terendam Banjir 1 Meter, Jalan Sintang-Melawi Kalbar Lumpuh

Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Kalbar Nikodemus Ale mengungkapkan bahwa sebagian besar DAS kritis.

Menurut Ale sebagian besar daerah penyangga DAS Kapuas mengalami deforestasi karena pembukaan tutupan hutan untuk aktivitas ekstraktif.

”Yang perlu dilakukan adalah peninjauan ulang tata ruang. Perizinan yang ada hendaknya ditinjau ulang,” kata Ale. 

Sementara itu, pengajar Hidrologi Lingkungan, Jurusan Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura Pontianak Kiki Prio Utomo mengungkapkan, banjir di Sintang disebabkan perubahan tata guna lahan atau pemanfaatan lahan.

Ia mengatakan, pada dasarnya Sintang secara alamiah adalah daerah yang akan kebanjiran karena berada di tengah dari DAS Kapuas serta adanya beberapa anak sungai lainnya.

Akan tetapi, jika melihat data yang ada, pada tahun 2021 banjir besar sudah terjadi beberapa kali. Padahal antara tahun 2017-2021, banjir terjadi setiap tahun.

Hanya pada tahun 2019 tidak dilaporkan ada banjir. Meskipun di tahun 2018 tahun yang relatif kering, tetapi masih terjadi banjir.

"Artinya memang secara alamiah risiko banjirnya ada,” kata Kiki. 

Baca juga: Dua Pekan Sintang Kalbar Terendam Banjir, Akses Kendaraan Dalam Kota Nyaris Lumpuh

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com