Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Masuk Negara Level 1 Covid-19, Apa Maksudnya?

Kompas.com - 06/11/2021, 09:30 WIB
Nur Rohmi Aida,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) memasukkan Indonesia ke dalam Level 1 pada rekomendasi perjalanan Covid-19 berdasarkan destinasi.

Berdasarkan pembaruan 1 November 2021, Indonesia masuk ke dalam Level 1 Covid-19 dari 4 level yang ada.

Baca juga: 4 Hal yang Perlu Diketahui dari Vaksinasi Covid-19 untuk Anak 6-11 Tahun

Lantas apa makna Level 1 Covid-19 yang dimaksud CDC?

Arti Level 1 Covid-19 versi CDC

Mengutip laman CDC, pelevelan negara-negara, digunakan sebagai peringatan perjalanan terkait ancaman kesehatan di seluruh dunia dan memberi saran tentang cara melindungi diri.

Adapun makna Level 1, berarti negara tersebut memiliki tingkat penularan rendah terhadap ancaman Covid-19.

Namun masyarakat AS yang akan datang ke negara yang berstatus Level 1, diharuskan sudah divaksinasi lengkap sebelum bepergian ke negara tersebut.

Serta harus mengenakan masker dan menjaga jarak dengan orang lain sejauh 6 kaki.

Baca juga: Molnupiravir Diklaim Ampuh Obati Covid-19, Ini Kata Epidemiolog

Indonesia masuk daftar negara level 1 risiko rendah Covid-19 versi CDC.CDC Indonesia masuk daftar negara level 1 risiko rendah Covid-19 versi CDC.

Sedangkan pada Level 2 berarti penularan Covid-19 berada pada tingkat sedang.

Untuk bepergian ke negara ini harus sudah vaksin lengkap dan diimbau untuk menghindari perjalanan yang tak penting.

Selanjutnya, Level 3 artinya penularan Covid-19 di negara itu tinggi.

Rekomendasi yakni agar ketika akan bepergian harus sudah divaksin lengkap.

Baca juga: Amankah Vaksin Sinovac untuk Anak 6-11 Tahun? Ini Penjelasan Epidemiolog

Pelancong yang tak divaksin harus menghindari perjalanan yang tak penting ke negara yang masuk Level 3.

Adapun level terakhir yakni Level 4 dengan tingkat penularan Covid-19 sangat tinggi.

Rekomendasi wisatawan untuk bepergian ke negara Level 4 yakni sebaiknya menghindari perjalanan ke tujuan ini.

Baca juga: Kapan Vaksin Sinovac untuk Anak 6-11 Tahun Dimulai? Ini Penjelasan Kemenkes

Daftar negara pelevelan CDC

Pengendara melintas di depan mural bertema COVID-19 di kawasan Jalan Nusantara, Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (1/11/2021). Pembuatan mural tersebut bertujuan sebagai media edukasi kepada masyarakat agar tetap waspada terhadap penyebaran COVID-19 serta mengajak untuk mengikuti vaksinasi. ANTARA FOTO/Abriawan Abhe/wsj.ANTARA FOTO/ABRIAWAN ABHE Pengendara melintas di depan mural bertema COVID-19 di kawasan Jalan Nusantara, Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (1/11/2021). Pembuatan mural tersebut bertujuan sebagai media edukasi kepada masyarakat agar tetap waspada terhadap penyebaran COVID-19 serta mengajak untuk mengikuti vaksinasi. ANTARA FOTO/Abriawan Abhe/wsj.

Beberapa negara yang masuk Level 4 di antaranya adalah Afghanistan, Albania, Israel, Malaysia, Brunei Darussalam, Saudi Arabia, dan sebagainya.

Adapun negara-negara yang masuk kategori Level 3 di antaranya yakni Argentina, Australia, Italia, Jerman, Fiji, Korea Selatan, dan sebagainya.

Untuk negara-negara yang termasuk ke dalam Level 2 di antaranya yakni Bangladesh, Bolivia, India, Nigeria, Colombia, Kenya.

Sedangkan negara yang masuk ke dalam Level 1 yakni Indonesia, China, Oman, Taiwan dan Zambia.

Baca juga: BPOM Izinkan Vaksin Sinovac untuk Anak Usia 6-11 Tahun, Ini Kata Satgas Covid-19 hingga IDAI


Indikator penilaian CDC

Kriteria utama indikator penentuan level, CDC akan melihat jumlah kasus infeksi baru selama 28 hari terakhir di suatu negara dan membandingkan dengan jumlah penduduk.

Untuk negara dengan jumlah dari 100.000 jiwa berikut:

  1. Tingkat 1: kurang dari 50 kasus/100.000 jiwa
  2. Tingkat 2: 50-99 kasus/100.000 jiwa
  3. Tingkat 3: 100-500 kasus/100.000 jiwa
  4. Tingkat 4: lebih dari 500 kasus/100.000 jiwa

Baca juga: 10 Daerah di Indonesia dengan Angka Vaksinasi Covid-19 Terendah

Sementara untuk negara dengan kurang dari 100.000 jiwa:

  • Tingkat 1: kurang dari 50 kasus
  • Tingkat 2: 50-99 kasus
  • Tingkat 3: 100-500 kasus
  • Tingkat 4: lebih dari 500 kasus

Pada kedua kelompok negara tersebut, CDC juga akan mengatasi perkembangan kasus baru harian di sana. Terdapat kecenderungan meningkat, menurun, maupun stabil.

Baca juga: Apakah Terlalu Sering Swab Hidung untuk Tes Covid-19 Berbahaya?

Ancaman gelombang ketiga

Ratusan warga Kecamatan Sukorejo, Kota Blitar menghadiri vaksinasi Covid-19 di halaman Pasar Legi, Kamis pagi (4/11/2021)KOMPAS.COM/ASIP HASANI Ratusan warga Kecamatan Sukorejo, Kota Blitar menghadiri vaksinasi Covid-19 di halaman Pasar Legi, Kamis pagi (4/11/2021)

Meski dikategorikan masuk Level 1, Juru Bicara Vaksinasi Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi meminta masyarakat tidak terlena dengan penetapan status tersebut.

Pasalnya, ancaman gelombang ketiga dan varian baru virus corona penyebab Covid-19 masih terus mengintai.

"Masyarakat, baik yang berada di Indonesia maupun yang hendak masuk ke Indonesia, wajib tetap disiplin protokol kesehatan dan mematuhi setiap kebijakan Pemerintah. Tidak ada toleransi bagi pihak yang melanggar ketentuan," kata Nadia, dikutip dari laman Kemenkes, Senin (1/11/2021).

Baca juga: Benarkah Minum Air Kelapa Dapat Menetralkan Efek Samping Vaksin? Ini Kata Kemenkes

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: 10 Kondisi Anak yang Tidak Boleh Menerima Vaksinasi Covid-19

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Gempa M 5,0 Guncang Pacitan, Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 5,0 Guncang Pacitan, Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
6 Cara Intermittent Fasting, Metode Diet Isa Bajaj yang Berhasil Turun Berat Badan 12 Kg

6 Cara Intermittent Fasting, Metode Diet Isa Bajaj yang Berhasil Turun Berat Badan 12 Kg

Tren
Sidang SYL: Beli Kado dan Renovasi Rumah Pribadi dari Uang Kementan

Sidang SYL: Beli Kado dan Renovasi Rumah Pribadi dari Uang Kementan

Tren
Rincian Formasi CPNS Sekolah Kedinasan 2024, STAN Terbanyak

Rincian Formasi CPNS Sekolah Kedinasan 2024, STAN Terbanyak

Tren
Pertandingan Indonesia Vs Guinea Disiarkan di RCTI, Kick Off 20.00 WIB

Pertandingan Indonesia Vs Guinea Disiarkan di RCTI, Kick Off 20.00 WIB

Tren
Berawal dari Cabut Gigi, Perempuan Ini Alami Infeksi Mulut hingga Meninggal Dunia

Berawal dari Cabut Gigi, Perempuan Ini Alami Infeksi Mulut hingga Meninggal Dunia

Tren
Ramai soal Kepribadian Kucing Ditentukan oleh Warna Bulunya, Pakar: Tidak Selalu Kucing 'Oren' Barbar

Ramai soal Kepribadian Kucing Ditentukan oleh Warna Bulunya, Pakar: Tidak Selalu Kucing "Oren" Barbar

Tren
8 Suplemen untuk Meningkatkan Kekebalan Tubuh

8 Suplemen untuk Meningkatkan Kekebalan Tubuh

Tren
Profil Sadiq Khan, Anak Imigran Pakistan yang Sukses Jadi Wali Kota London Tiga Periode

Profil Sadiq Khan, Anak Imigran Pakistan yang Sukses Jadi Wali Kota London Tiga Periode

Tren
Bukan Cuma Olahraga, Lakukan 3 Gerakan Ini untuk Jaga Kesehatan

Bukan Cuma Olahraga, Lakukan 3 Gerakan Ini untuk Jaga Kesehatan

Tren
Apa yang Akan Terjadi pada Tubuh Saat Minum Kopi Sebelum Makan?

Apa yang Akan Terjadi pada Tubuh Saat Minum Kopi Sebelum Makan?

Tren
Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 7-8 Mei 2024

Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 7-8 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN]  Ikan Tinggi Albumin, Cegah Sakit Ginjal dan Hati | Pemain Malaysia Disiram Air Keras

[POPULER TREN] Ikan Tinggi Albumin, Cegah Sakit Ginjal dan Hati | Pemain Malaysia Disiram Air Keras

Tren
PBB Kecam Israel Buntut Pemberedelan Al Jazeera, Ancam Kebebasan Pers

PBB Kecam Israel Buntut Pemberedelan Al Jazeera, Ancam Kebebasan Pers

Tren
Waspada, Modus Penipuan Keberangkatan Haji dengan Visa Non-Haji

Waspada, Modus Penipuan Keberangkatan Haji dengan Visa Non-Haji

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com