"Dengan penerapan green economy akan membuka jutaan lapangan kerja baru dan profesi-profesi baru. Dampaknya luas ke berbagai sektor ekonomi termasuk penerimaan Negara," lanjut Bhima.
Hal ini mengingat besarnya kebutuhan akan faktor-faktor pendukung berjalannya green economy, sebagaimana disebutkan Bhima sebelumnya.
Baca juga: SBY Sarankan Indonesia Terapkan Green Economy
Meski dinilai cocok, tetapi penerapan ekonomi berbasis ramah lingkungan di Indonesia ini bukan berarti mudah.
Ada sejumlah hambatan yang bisa membuat green economy sulit berkembang. Salah satunya karena kebijakan pemerintah.
"Ketidakpastian kebijakan di Indonesia cukup tinggi, misalnya obral diskon PPNBN 0 persen untuk dorong penjualan mobil berbahan bakar fosil, itu membuat investor yang mau masuk ke ekosistem baterai dan mobil listrik menjadi ragu," jelas Bhima.
Tidak hanya soal kebijakan yang belum mendukung berkembangnya green economy, lemahnya komitmen pemerintah dalam upaya mengurangi ketergantungan batu bara juga turut menjadi masalah.
"Konflik kepentingan cukup mengakar dan kronis, karena beberapa pejabat negara masih menjadi investor di (bisnis) batubara dan migas," pungkas Bhima.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.