Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pro-Kontra Menitipkan Orangtua di Panti Jompo, Ini Kata Sosiolog

Kompas.com - 02/11/2021, 19:15 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Keputusan anak-anak Trimah menitipkan sang ibu ke sebuah panti khusus lansia di Malang, Jawa Timur menjadi viral dan perbincangan masyarakat. 

Sebelumnya diberitakan, Trimah (69) seorang ibu asal Magelang, Jawa Tengah dititipkan di panti jompo di Malang oleh anak-anaknya, lantaran mereka sudah tak sanggup merawat sang ibu.

Pengelola panti Griya Lansia Husnul Khatimah, Malang tempat Trimah dititipkan, mengatakan bahwa keputusan itu dibuat lantaran anak-anak Trimah memiliki kesibukan masing-masing.

Baca juga: Kisah Trimah, Ibu yang Dititipkan ke Panti Jompo oleh Anak-anaknya...

Viral dan respons warganet

Sebagian warganet memahami keputusan anak-anak Trimah, karena mereka berpendapat bahwa menitipkan orangtua ke panti khusus lansia bukan berarti durhaka, melainkan agar orang tua mendapatkan perawatan maksimal.

Namun di sisi lain, sebagian warganet tidak setuju dengan hal itu karena menganggap bahwa tugas seorang anak adalah merawat orangtua, seperti orangtua merawat anaknya.

Kata sosiolog

Sosiolog dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Drajat Tri Kartono mengatakan, fenomena munculnya panti jompo dan perdebatan patut-tidaknya menitipkan orangtua di sana, merupakan tanda dari suatu perubahan sosial.

"Khususnya yang terjadi pada keluarga dan pada relasi hubungan antar anak dan orangtua, nilai-nilainya," kata Drajat saat dihubungi Kompas.com, Selasa (2/11/2021).

Menurut Drajat, ada nilai yang disebut sebagai nilai orangtua bagi anak, dan ada pula nilai anak bagi orangtua.

Ia mengatakan, pada masa dahulu nilai orangtua bagi anak memang sangat penting.

Hal itu disebabkan keluarga pada masa dulu yang cenderung bertipe keluarga luas atau extended family, yaitu keluarga dengan anggota yang besar.

"Ada bapak, ibu, pakde, keponakan, ada mbah, ada buyut, itu masih terhubung satu dengan yang lain," ujar dia.

Drajat menjelaskan, keluarga luas ini menjadi suatu sistem jaminan sosial di dalam kehidupan masyarakat untuk menghadapi kerentanan dalam ekonomi, lingkungan, dan sebagainya.

"Dan kalau dulu orangtua itu memang menjadi pusat dari penguasaan sumber-sumber ekonomi. Misalnya sawah, dulu itu milik orang tua dan biasanya besar. Tanah, rumah, dan sebagainya itu milik orangtua dan itu cukup besar," imbuhnya.

Karena menjadi pusat penguasaan atas sumber-sumber ekonomi, maka menurut Drajat, nilai orangtua bagi anak menjadi sangat vital atau berpengaruh.

"Ditambah dengan ikatan dari nilai-nilai agama, nilai-nilai tradisional bahwa orangtua itu terhubung dengan Tuhan secara langsung," kata Drajat.

Karena keyakinan tersebut, timbul keyakinan bahwa mengutamakan orangtua merupakan perbuatan yang sangat disukai oleh Tuhan.

Sedangkan menelantarkan orangtua adalah tindakan yang sangat tidak disukai Tuhan dan dapat berbuah dosa.

Baca juga: Cerita Trimah Dititipkan di Panti Jompo: Di Sini Saja, Ada yang Merawat daripada Disia-siakan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Pertandingan Indonesia Vs Guinea Disiarkan di RCTI, Kick Off 20.00 WIB

Pertandingan Indonesia Vs Guinea Disiarkan di RCTI, Kick Off 20.00 WIB

Tren
Berawal dari Cabut Gigi, Perempuan Ini Alami Infeksi Mulut hingga Meninggal Dunia

Berawal dari Cabut Gigi, Perempuan Ini Alami Infeksi Mulut hingga Meninggal Dunia

Tren
Ramai soal Kepribadian Kucing Ditentukan oleh Warna Bulunya, Pakar: Tidak Selalu Kucing 'Oren' Barbar

Ramai soal Kepribadian Kucing Ditentukan oleh Warna Bulunya, Pakar: Tidak Selalu Kucing "Oren" Barbar

Tren
8 Suplemen untuk Meningkatkan Kekebalan Tubuh

8 Suplemen untuk Meningkatkan Kekebalan Tubuh

Tren
Profil Sadiq Khan, Anak Imigran Pakistan yang Sukses Jadi Wali Kota London Tiga Periode

Profil Sadiq Khan, Anak Imigran Pakistan yang Sukses Jadi Wali Kota London Tiga Periode

Tren
Bukan Cuma Olahraga, Lakukan 3 Gerakan Ini untuk Jaga Kesehatan

Bukan Cuma Olahraga, Lakukan 3 Gerakan Ini untuk Jaga Kesehatan

Tren
Apa yang Akan Terjadi pada Tubuh Saat Minum Kopi Sebelum Makan?

Apa yang Akan Terjadi pada Tubuh Saat Minum Kopi Sebelum Makan?

Tren
Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 7-8 Mei 2024

Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 7-8 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN]  Ikan Tinggi Albumin, Cegah Sakit Ginjal dan Hati | Pemain Malaysia Disiram Air Keras

[POPULER TREN] Ikan Tinggi Albumin, Cegah Sakit Ginjal dan Hati | Pemain Malaysia Disiram Air Keras

Tren
PBB Kecam Israel Buntut Pemberedelan Al Jazeera, Ancam Kebebasan Pers

PBB Kecam Israel Buntut Pemberedelan Al Jazeera, Ancam Kebebasan Pers

Tren
Waspada, Modus Penipuan Keberangkatan Haji dengan Visa Non-Haji

Waspada, Modus Penipuan Keberangkatan Haji dengan Visa Non-Haji

Tren
Cara Menyewa Kereta Api Luar Biasa untuk Perjalanan Wisata

Cara Menyewa Kereta Api Luar Biasa untuk Perjalanan Wisata

Tren
Kemendagri Pastikan PNS di Lubuklinggau yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia Sudah Kembali Jadi WNI

Kemendagri Pastikan PNS di Lubuklinggau yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia Sudah Kembali Jadi WNI

Tren
Ramai soal Milky Way di Langit Indonesia, Simak Waktu Terbaik untuk Menyaksikannya

Ramai soal Milky Way di Langit Indonesia, Simak Waktu Terbaik untuk Menyaksikannya

Tren
Seorang Suami di Cianjur Tak Tahu Istrinya Laki-laki, Begini Awal Mula Perkenalan Keduanya

Seorang Suami di Cianjur Tak Tahu Istrinya Laki-laki, Begini Awal Mula Perkenalan Keduanya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com