Terkait berakhirnya PPKM hari ini, epidemiolog Griffith University Australia, Dicky Budiman mengatan bahwa Indonesia ada di level community transmition yang cukup mengkhawatirkan menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
"Walaupun terkesan peningkatan ini tidak signifikan, dalam artian kasusnya atau jumlahnya tidak besar seperti sebelumnya. Namun perlu dipahami, Indonesia dalam level community transmition yang ditetapkan WHO," tutur Dicky saat dihubungi Kompas.com, Senin (1/11/2021).
Menurut Dicky, perbandingan transmisi komunitasnya yakni 1 banding 10. Artinya jika ada satu orang terkonfirmasi positif Covid-19, maka akan ada 10 orang lain yang kemungkinan tertular.
Hal ini menandakan, transmisi SARS-CoV-2 di Indonesia masih cukup buruk, meski ada perbaikan situasi pandemi.
"Namun pesan penting dari level community transmition ini adalah bahwa Indonesia belum mampu menemukan sebagian kasus yang ada di masyarakat, termasuk mencegah potensi transmisinya menjadi tidak optimal," jelas dia.
Baca juga: Penanganan Covid-19, Wapres Ingatkan Pentingnya Mitigasi Pelaksanaan PPKM
Dicky tetap konsisten mengimbau agar testing, tracing, dan treatmen (3T) harus dikuatkan. Sebab, di sejumlah negara, angka transmisi pada orang yang sudah divaksin Covid-19 juga menunjukkan peningkatan.
Pihaknya menyarankan agar pemerintah melakukan tes PCR untuk tingkat akurasi yang tinggi dan mendeteksi sejak dini varian apa saja yang dominan di Indonesia.
"Terutama untuk kasus orang yang sudah divaksinasi lengkap, atau breaktrough infection ya PCR itu. Jangan rapid tes antigen. Untuk dugaan kasus-kasus dari orang yang sudah divaksinasi ini," kata dia.
Seperti diketahui, varian Delta dan Delta plus hingga saat ini masih menjadi varian yang dominan menginfeksi sejumlah negara. Maka, memetakan sebanyak mungkin varian bisa menjadi pertimbangan langkah mitigasi, termasuk PPKM.
"Ini yang harus dilakukan. Menjadi suatu strategi mitigasi, merespons ancaman gelombang ketiga atau menyebarnya infeksi akibat varian baru," terang dia.
Di tengah situasi pandemi sekarang yang relatif aman di Indonesia, Dicky mengimbau agar kesempatan ini digunakan untuk mengejar target vaksinasi. Ia berharap di akhir tahun, minimal sudah 40 persen penduduk Indonesia mendapat vaksin dosis lengkap.
"Saat ini adalah masa yang relatif aman, ini adalah kesempatan untuk mengakselerasi program vaksinasi kita," imbuh Dicky.
Baca juga: BMKG: DKI Jakarta, Jabar, hingga Jateng Masuk Kategori Siaga Banjir