Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Hal yang Perlu Diketahui soal Virus Corona Varian Delta AY.4.2

Kompas.com - 27/10/2021, 08:05 WIB
Rosy Dewi Arianti Saptoyo,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Mutasi virus corona terus bermunculan. Saat ini pemerintah tengah memonitor dan mewaspadai varian Corona AY.4.2 yang sedang berkembang di Inggris.

Meski disebutkan belum masuk ke Indonesia, varian Corona AY.4.2 tersebut berkontribusi dalam lonjakan kasus Covid-19 di Inggris sejak Juli hingga Oktober.

"Saat ini varian tersebut masih terus meningkat," ujar Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers secara virtual melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (25/10/2021).

Budi mengatakan, pihaknya terus memonitor dan mewaspadai varian Corona AY.4.2. Bahkan juga memantau kabupaten/kota di Indonesia dalam kurun waktu 4 pekan terakhir.

Hasilnya, tercatat 105 kabupaten/kota mengalami peningkatan kasus.

Baca juga: Mutasi Virus Corona B.1.1.7 Terdeteksi di 5 Provinsi, Mana Saja?

Berikut beberapa hal yang perlu diketahui soal virus corona varian Delta AY.4.2:

1. Terdeteksi di Inggris

Dikutip dari Medical News Today, 21 Oktober 2021, Badan Keamanan Kesehatan Inggris melaporkan ditemukannya subtipe baru dari varian Delta, yang disebut AY.4.2.

Subvarian ini menyebar di Inggris telah menimbulkan kekhawatiran.

Varian tersebut menyumbang 6 persen dari semua sekuens genetik SARS-CoV-2 per Minggu, 27 September 2021.

Selama 28 hari terakhir, Inggris telah mencatat jumlah kasus harian tertinggi dibanding negara lain, peringkat kedua setelah Amerika Serikat.

Baca juga: Daftar Negara yang Konfirmasi Varian Baru Virus Corona B.1.1.7

2. Keturunan varian Delta

Ilustrasi varian B.1.1.7, varian Alpha, varian baru virus corona asal inggris disebut menjadi penyebab lonjakan kasus di Thailand. SHUTTERSTOCK/PETERSCHREIBER MEDIA Ilustrasi varian B.1.1.7, varian Alpha, varian baru virus corona asal inggris disebut menjadi penyebab lonjakan kasus di Thailand.

Varian AY.4.2 merupakan keturunan atau subvarian dari varian Delta merupakan varian paling dominan di Inggris.

Subvarian ini dibedakan oleh dua mutasi pada protein lonjakannya, yang disebut Y145H dan A222V. Namun, tidak ada mutasi dalam domain pengikatan reseptor.

Ini menunjukkan bahwa mutasi tidak mungkin menyebabkan peningkatan besar dalam penularan atau membantu virus menghindari sistem kekebalan.

AY.4.2 tidak dapat mendorong peningkatan jumlah kasus yang terjadi baru-baru ini di Inggris.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

23 Kata Tertua di Dunia yang Sudah Berusia 15.000 Tahun, Beberapa Masih Digunakan hingga Kini

23 Kata Tertua di Dunia yang Sudah Berusia 15.000 Tahun, Beberapa Masih Digunakan hingga Kini

Tren
5 Destinasi Wisata Dunia Khusus Pria, Wanita Dilarang Masuk

5 Destinasi Wisata Dunia Khusus Pria, Wanita Dilarang Masuk

Tren
5 Teleskop Terbesar di Dunia, Ada yang Diameternya Mencapai 500 Meter

5 Teleskop Terbesar di Dunia, Ada yang Diameternya Mencapai 500 Meter

Tren
11 Tanda Seseorang Mengalami Demensia, Salah Satunya Melupakan Nama Teman Dekat

11 Tanda Seseorang Mengalami Demensia, Salah Satunya Melupakan Nama Teman Dekat

Tren
Ramai soal Menantu Anwar Usman Ditunjuk Jadi Direktur Pemasaran dan Operasi PT Patra Logistik, Pertamina: 'Track Record' Baik

Ramai soal Menantu Anwar Usman Ditunjuk Jadi Direktur Pemasaran dan Operasi PT Patra Logistik, Pertamina: "Track Record" Baik

Tren
Pertama Kali di Dunia, Hiu Macan Muntahkan Ekidna, Mamalia Berduri Mirip Landak

Pertama Kali di Dunia, Hiu Macan Muntahkan Ekidna, Mamalia Berduri Mirip Landak

Tren
Ramai soal Besaran Iuran BPJS Kesehatan Akan Disesuaikan dengan Gaji per Juli, Ini Faktanya

Ramai soal Besaran Iuran BPJS Kesehatan Akan Disesuaikan dengan Gaji per Juli, Ini Faktanya

Tren
Peneliti: Virus Covid-19 Dapat Bertahan dalam Sperma Selama Berbulan-bulan sejak Terinfeksi

Peneliti: Virus Covid-19 Dapat Bertahan dalam Sperma Selama Berbulan-bulan sejak Terinfeksi

Tren
Benarkah Air Tebu Akan Basi 15 Menit Setelah Diperas? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Benarkah Air Tebu Akan Basi 15 Menit Setelah Diperas? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
Apakah BPJS Kesehatan Menanggung Biaya Pengobatan dan Cabut Gigi Bungsu?

Apakah BPJS Kesehatan Menanggung Biaya Pengobatan dan Cabut Gigi Bungsu?

Tren
Apa Itu Pupuk Kompos? Berikut Manfaatnya bagi Tanah dan Tanaman

Apa Itu Pupuk Kompos? Berikut Manfaatnya bagi Tanah dan Tanaman

Tren
Usai Menyesal, Menteri Basuki Klarifikasi Tapera Ditunda dan Bakal Lapor Jokowi

Usai Menyesal, Menteri Basuki Klarifikasi Tapera Ditunda dan Bakal Lapor Jokowi

Tren
Nasib Mahasiswa UM Palembang Pelaku Plagiat Skripsi, Gagal Wisuda dan Diskors

Nasib Mahasiswa UM Palembang Pelaku Plagiat Skripsi, Gagal Wisuda dan Diskors

Tren
Air Terjun di China Tuai Protes karena Mengalir dari Pipa Buatan Manusia

Air Terjun di China Tuai Protes karena Mengalir dari Pipa Buatan Manusia

Tren
Suntik KB pada Kucing Disebut Bisa Picu Kanker, Benarkah?

Suntik KB pada Kucing Disebut Bisa Picu Kanker, Benarkah?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com