3. Pusat gempa 78 km arah Barat Daya Pacitan
Diketahui, episenter gempa terletak pada koordinat 8,87 LS dan 110,97 BT, tepatnya di laut pada jarak 78 km arah Barat daya Pacitan dengan kedalaman hiposenter 55 km.
Baca juga: Ramai Gempa Jogja di Twitter, Ini Analisis BMKG
4. Termasuk jenis gempa dangkal
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia yang menunjam ke bawah Lempeng Eurasia di Samudra Hindia, Selatan Jawa.
5. Gempa dirasakan di sejumlah daerah
Guncangan gempa ini dirasakan di Pacitan, Wonogiri, Trenggalek, Gunungkidul, Bantul, Yogyakarta, Klaten dan beberapa tempat lainnya.
6. Belum ada gempa susulan
Hingga Rabu (13/10/2021) pukul 12.51 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan belum terjadi aktivitas gempa susulan (aftershock ).
Baca juga: INFOGRAFIK: 10 Gempa Terdahsyat di Dunia
Berdasarkan twit dari akun Twitter resmi BMKG, @InfoBMKG, guncangan gempa yang berpusat di Pacitan ini memiliki kekuatan yang berbeda (Skala MMI) antar wilayah yang merasakan.
#Gempa Mag:4.8, 13-Okt-21 12:00:47 WIB, Lok:8.87 LS, 110.97 BT (Pusat gempa berada di laut 78 km selatan Pacitan), Kedlmn:55 Km Dirasakan (MMI) III Pacitan, III Trenggalek, III Wonogiri, II Gunung Kidul, II Bantul, II Yogyakarta #BMKG pic.twitter.com/ttqjIHKmZe
— BMKG (@infoBMKG) October 13, 2021
Untuk wilayah Pacitan gempa dirasakan III MMI, Trenggalek III MMI, Wonogiri III MMI, Gunungkidul II MMI, Bantul II MMI, Yogyakarta II MMI.
Skala MMI adalah satuan untuk mengukur kekuatan gempa bumi. Manfaatnya, petugas dapat melihat dan membandingkan tingkat kerusakan akibat gempa bumi tersebut.
Untuk skala II MMI artinya getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
Sedangkan untuk skala III MMI, getaran dirasakan nyata dalam rumah. Orang-orang akan merasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.
Baca juga: Mengapa Indonesia Kerap Dilanda Gempa Bumi?