KOMPAS.com - Insiden yang terjadi pada cabang olahraga tinju di ajang PON XX 2021 Papua menambah catatan panjang kericuhan dalam gelaran olahraga tanah air.
Bahkan, kerusuhan di dunia olahraga Indonesia kerap disebut sebagai hal "lumrah" atau sebagai "bumbu" wajib sebuah turnamen.
Meski berujung damai, kericuhan yang terjadi pada cabor tinju di PON Papua disebut karena ketidakpuasan salah satu atlet atas hasil pertandingan.
Baca juga: Sejarah Panjang Pekan Olahraga Nasional (PON)
Pengamat olahraga Djoko Pekik Irianto menyebut dua alasan utama mengapa kerusuhan kerap terjadi di pertandingan olahraga tanah air.
Menurutnya, kericuhan umumnya disebabkan oleh mindset pelaku olahraga, baik pemain, pelatih, maupun pembina yang tidak bisa memaknai esensi olahraga.
"Poinnya adalah sportifitas. Kalau semua memahami itu, tidak akan terjadi hal-hal yang selama ini kita saksikan," kata Djoko saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (9/10/2021).
Baca juga: Mengintip Kemegahan Stadion Lukas Enembe, Venue Pembukaan PON XX Papua