Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WhatsApp Sempat Error, Ini 5 Aplikasi Chat yang Bisa Jadi Alternatif

Kompas.com - 05/10/2021, 08:30 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - WhatsApp error pada Senin (4/10/2021) malam waktu Indonesia sejak pukul 22.45 WIB. 

Aplikasi yang masih satu grup dengan Facebook dan Instagram itu mengalami down di seluruh dunia. 

Dari pantauan Kompas.com, aplikasi WhatsApp sudah mulai dapat digunakan kembali sejak pukul 05.34 WIB. 

Baca juga: WhatsApp, Instagram, dan Facebook Down, Dilaporkan di Sejumlah Negara

Sebagai antisipasi apabila WhatsApp kembali error, apa saja aplikasi chat selain WhatsApp yang dapat digunakan?

1. Telegram

ilustrasi aplikasi TelegramSocial Media Today ilustrasi aplikasi Telegram

Dikutip dari Android Authority (26/4/2019), aplikasi Telegram merupakan aplikasi perpesanan Multi-platform besutan Pavel Durov, seorang pengusaha asal Rusia.

Aplikasi ini diluncurkan di OS Android pada 2013 silam, dan kini memiliki sekitar 200 juta pengguna.

Pengguna Telegram meningkat saat muncul isu kandal privasi menyerang salah satu pesaingnya, seperti WhatsApp.

Fungsi dari Telegram terbilang sama seperti aplikasi perpesanan lainnya.

Dilengkapi dengan fitur mengirim pesan, membuat percakapan grup, menelpon, mengirim file dan gambar, dan dilengkapi dengan stiker.

Telegram diklaim mengedepankan fitur privasi pengguna, yang memastikan data pengguna di enkripsi oleh pihaknya, untuk menghindari dari peretasan baik dari pihak peretas perorangan hingga pemerintahan.

Baca juga: Telegram Makin Populer, Kini Telah Diunduh 1 Miliar Kali

 

2. Signal

Ilustrasi Whatsapp dan SignalShutterstock/Leonidas Santana Ilustrasi Whatsapp dan Signal

Aplikasi kedua yang bisa dijadikan alternatif apabila WhatsApp error adalah Signal. 

Signal sempat populer usai twit CEO Tesla dan SpaceX, Elon Musk beberapa waktu lalu.

Saat itu Elon menyarankan orang-orang mulai menggunakan Signal.

Signal adalah aplikasi perpesanan yang juga hampir sama dengan WhatsApp.

Aplikasi ini bisa diunduh di platform Android maupun iOS dan tersedia pula untuk versi desktop.

Seperti WhatsApp, Signal juga bisa digunakan secara gratis dan terenkripsi.

Antarmuka aplikasi ini hampir serupa dengan WhatsApp, termasuk fitur-fitur di dalamnya.

Dilansir dari Antara (11/1/2021), Signal didirikan oleh mantan orang WhatsApp Brian Acton bersama ahli enkripsi Moxie Marlinspike.

Bersama Moxie Marlinspike, yang sekarang menjadi CEO Signal, Acton membuat Signal Messenger Llc pada Januari 2018.

Sejak saat itu, Signal yang dinaungi Signal Foundation menggalang dana untuk pengembangan aplikasi.

Baca juga: WhatsApp Menurun, Telegram dan Signal Meroket

 

3. Line

Ilustrasi Line PointsLine Official Blog Ilustrasi Line Points

Selanjutnya ada aplikasi Line yang rilis pertama kali 23 Juni 2011 atau 10 tahun lalu di Tokyo, Jepang. 

Serupa dengan WhatsApp, Line adalah aplikasi perpesanan instan yang dapat digunakan pada smarphone dan di personal computer (PC).

Mengutip Antara, 4 Desember 2012, Line dikembangkan oleh perusahaan teknologi asal Jepang bernama NHN Corporation pada 2011.

Bukan hanya untuk mengirim pesan, aplikasi ini juga dilengkpi dengan mengirim pesan teks, mengirim gambar, video, dan pesan suara.

Sejalan dengan perkembangan teknologi, Line juga melakukan beberapa peningkatan di fitur-fiturnya.

Misalnya seperti menghapus pesan yang sudah terkirim, fitur membalas pesan seperti WhatsApp, hingga dilengkapi fitur video call hingga 500 orang.

Baca juga: Cara Pakai Line di PC dan Laptop

 

4. WeChat

Ilustrasi aplikasi WeChat.Ist Ilustrasi aplikasi WeChat.

Dilansir dari Kompas.com, (7/8/2020), WeChat merupakan aplikasi perpesanan yang paling populer di China dengan basis pengguna bulanan lebih dari 1 miliar orang.

Awalnya, WeChat dibuat sebagai layanan perpesanan, tetapi aplikasi ini telah berubah menjadi aplikasi yang memiliki beragam fasilitas.

Setiap pengguna WeChat memiliki kode unik (barcode) yang dikenal sebagai kode QR.

Satu orang dapat memindai kode QR pengguna lain untuk menambahkannya ke WeChat.

Seorang penggunanya dapat melakukan apa saja, seperti pembayaran, memesan penerbangan, atau memanggil kendaraan tumpangan secara online.

Selain itu, Anda juga dapat menggunakan nomor telepon atau ID untuk menambahkan orang dan mencari orang di sekitar.

Baca juga: Mengenal Apa Itu WeChat, Aplikasi Pesan yang Akan Dilarang di AS

5. Hi App

Hi App Indonesia, merupakan aplikasi komunikasi berbagi pesan buatan lokal dengan beragam fitur.Hi App Indonesia Hi App Indonesia, merupakan aplikasi komunikasi berbagi pesan buatan lokal dengan beragam fitur.

Hi App merupakan aplikasi perpesanan yang dirancang dengan berbagai fitur seperti obrolan, pesan suara dan panggilan video.

Aplikasi ini merupakan besutan PT Hello Kreasi Indonesia, sebuah perusahaan teknologi asli Indonesia yang diluncurkan pada 2020 lalu.

Melansir Kontan, 6 November 2020, ada beberapa fitur yang sudah meluncur di Hi App, di antaranya penerjemah pesan, chat organizer, berbagi dokumen, serta mode gelap dan terang.

Baca juga: Catat, Ini Fitur-fitur Baru WhatsApp pada 2021

Penerjemah merupakan salah satu fitur yang membedakan Hi App dengan aplikasi sejenis lain.

Keunggukan Hi App lainnya ialah Chat Organizer, fitur ini memisahkan ruang obrolan personal dan grup sehingga tidak tercampur seperti aplikasi sejenis yang sudah ada.

Managing Director PT. Hello Kreasi Indonesia (Hi App), Michelle Kusuma mengatakan, Hi App menargetkan 2.000 sampai 4.000 unduhan per harinya pada tahun ini.

Baca juga: Penyebab WhatsApp Error dan Dampaknya bagi Pengguna di Seluruh Dunia

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com