Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Greg Teguh Santoso
Versatilist dan Auditor Sistem Manajemen

Sedang menyelesaikan studi S3 di Taiwan sembari menjadi pengajar di beberapa universitas.  Seorang versatilist yang gemar bertualang di dunia maya dan berkolaborasi di dunia nyata, membaca, mengajar, dan menulis. Mari mampir, tegur-sapa di versatilistmilenial2020@gmail.com.

Error 404 – Trust Not Found

Kompas.com - 28/09/2021, 21:45 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

JUDUL ini bukan berakar dari ramainya pemberangusan mural beberapa waktu lalu, tetapi penulis kutip dari suatu laporan ilmiah oleh Munich Security Brief dalam tema besar tentang A European Survey on Digital (Dis)trust.  Amat menarik!

Kajian ini dipublikasikan di triwulan pertama 2021 dengan mengungkap fakta makin meruyaknya ketidak-percayaan digital (digital distrust) di antara sesama negara Eropa dan makin tajamnya ketidak-percayaan digital tersebut antara negara-negara Eropa versus Amerika.

Hal ini tak berlebihan bila disebut sebagai suatu ironi, mengingat di dunia nyata negara-negara Eropa dan Amerika telah lama dipahami sebagai suatu sekutu erat nan mesra (kendati baru-baru ini diletupkan insiden gagalnya kontrak pembelian kapal selam Perancis oleh Australia dan diikuti penarikan duta besar Perancis dari Amerika Serikat).

Dalam istilah sederhana, kepercayaan digital didefinisikan sebagai kepercayaan yang dimiliki seseorang terkait kemampuan (dan kemauan) organisasi/lembaga untuk menjaga keamanan data digital mereka dan menanganinya dengan integritas serta akuntabilitas yang memadai dan konsisten.

Justru pada titik inilah, konsistensi adalah kata kunci yang terasa amat langka di negeri ini, sekali gemebyar seremoni, semangat membara di awal-awal selebrasi untuk kemudian perlahan meredup seiring laju sang waktu.

Padahal, kebutuhan akan konsistensi transparansi dapat membuktikan keamanan, keandalan, dan integritas dalam dunia yang sangat terhubung, adalah nyata dan penting serta tak menolerir kelengahan sedetikpun.

Dalam realitas keseharian, kepercayaan (trust) adalah segalanya dalam membina dan menjaga relasi antar individu beserta segenap kohesinya dalam suatu tatanan sosial masyarakat.

Sudah dimahfumi bahwa menyalahgunakan, menghilangkan, atau mengeksploitasi kepercayaan bakal memberangus serta melenyapkan tidak saja kepercayaan pihak lain kepada kita, bahkan berpotensi besar menipiskan tingkat keberhasilan kita dalam usaha dan upaya lainnya.

Lenyapnya trust bakal mengoyak reputasi kita dan membiakkan saling-curiga secara cepat dan eksponensial.

Demikian pula di dunia maya, di jagad virtual, apapun kanalnya, apapun modusnya, walau tak pernah bersua secara fisik atau nyata, kepercayaan pasti runtuh dan distrust tumbuh dengan pesat tatkala kita tidak mampu menjaga kepercayaan yang telah diberikan oleh pengguna (users).

Empat pilar kepercayaan digital

Sebelumnya, di September 2020 lalu, Fletcher School dari Universitas Tufts dalam kemitraan dengan Mastercard juga telah melakukan analisis skala besar yang mengeksplorasi variasi global terkait digital trust.

Senada seirama dengan pembahasan dalam kajian di atas tadi, sedikitnya ada empat komponen utama yang menjadi pilar berdiri tegaknya kepercayaan digital, yakni

  1. keamanan dan kelayakan lingkungan digital (digital ecosystem);
  2. kualitas pengalaman pengguna digital;
  3. sikap pengguna dalam memercayai lingkungan digital mereka;
  4. dan sejauh mana keterlibatan pengguna dalam mendaya-gunaka media digital yang tersedia bagi mereka serta berperanserta dalam membangun keamanan digital demi tegaknya digital trust.

Sudah barang tentu, hasil kajian ini mesti disikapi secara kritis, karena fenomena digital trust ataupun digital distrust bukanlah bersifat monolitik, ia adalah fenomena yang multi-faset sifatnya.

Dalam upaya membangun kepercayaan pada sistem digital yang menghubungkan kita semua, pertama-tama adalah amat penting untuk memahami bagaimana orang (atau users) memercayai atau tidak memercayai ekosistem digital yang tersedia dan digunakan saat ini.

Misalnya, jika dua negara menawarkan lingkungan e-commerce yang serupa, tetapi proporsi pengguna yang lebih besar di satu negara benar-benar menggunakan sistem tersebut daripada di negara lain, itu menunjukkan bahwa negara pertama menunjukkan tingkat kepercayaan pengguna yang lebih besar.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Israel Justru Serang Rafah

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Israel Justru Serang Rafah

Tren
Pengakuan TikToker Bima Yudho Dapat Tawaran Endorse Bea Cukai, DBC: Tak Pernah Ajak Kerja Sama

Pengakuan TikToker Bima Yudho Dapat Tawaran Endorse Bea Cukai, DBC: Tak Pernah Ajak Kerja Sama

Tren
Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Tren
Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Tren
Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Tren
UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

Tren
Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Tren
Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Tren
Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Tren
Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Tren
Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Tren
57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini 'Ditemukan'

57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini "Ditemukan"

Tren
5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

Tren
Kisah Celia, Wanita yang Tidak Makan Selama 4 Tahun akibat Sindrom Langka

Kisah Celia, Wanita yang Tidak Makan Selama 4 Tahun akibat Sindrom Langka

Tren
Tema Met Gala dari Masa ke Masa, 'Sleeping Beauties: Reawakening Fashion' Jadi Tajuk 2024

Tema Met Gala dari Masa ke Masa, "Sleeping Beauties: Reawakening Fashion" Jadi Tajuk 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com