Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jaya Suprana
Pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan

Penulis adalah pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan.

Bingungologi Cogito Ergo Sum

Kompas.com - 16/09/2021, 10:29 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

AKIBAT belum pernah jumpa Rene Descartes yang konon hidup duluan ratusan tahun ketimbang saya maka saya tidak memperoleh kesempatan bertanya langsung kepada Descartes mengenai apakah benar konon beliau pernah bersabda cogito ergo sum alias 'saya berpikir maka saya ada'.

Memelintir logika

Kalimat memelintir logika itu senantiasa menghantui kalbu saya sejak mulai sedikit bisa berpikir.

Sabda Descartes yang (maaf jika saya keliru) konon melandasi aliran pemikran eksistensialisme di kawasan ilmu filsafat Barat di samping subjective experience di kawasan psikologi menurut pendapat saya, yang tentu saja subjektif, mirip-mirip khayalan Chuang Tzu tentang Lao Tse bermimpi menjadi kupu-kupu atau kupu-kupu bermimpi menjadi Lao Tze.

Andaikata saya bisa berjumpa Descartes maka saya akan bertanya kepada beliau tentang sebenarnya mana yang lebih benar atau lebih keliru antara saya berpikir maka saya ada atau saya ada maka saya berpikir?

Terus terang saya memang sudah sulit membayangkan bahwa saya berpikir maka saya ada namun lebih sulit lagi membayangkan bahwa saya tidak ada lalu saya bisa berpikir.

Terus gelap bagaimana saya bisa berpikir jika saya tidak ada padahal saya ada saja terbukti tidak mampu berpikir.

Bayangkan betapa membingungkan andaikata mendadak saya bisa berpikir padahal sebenarnya saya tidak ada! Atau sebaliknya!

Tampaknya saya harus jumpa juga dengan Soeren Kierkegaard untuk bertanya mengenai keberadaan mau pun ketidakberadaan yang lanjut simpang-siur sampai ke Jean Paul Sartre sambil menyelundup masuk ke kawasan ilmu fisika melalui apa yang disebut kuantum mau pun relatifitas gagasan Albert Einstein di luar sekaligus di dalam arus konspirasi pemikiran Niels Bohr dengan kawan-kawannya di Kopenhagen.

Mboten-mboten

Saya sempat memelajari pemikiran sesama pemikir Prancis dengan Descartes namun beda jaman yaitu Alan Badiou.

Terkesan pemikir Prancis kontemporer ini malah lebih suka mengikuti arus aliran ontologi pemikir Yunani seperti Platon dan Aristoteles menyibuki yang konkret ketimbang arus aliran epistemologikal fundamentalisme Descartes menyibuki yang abstrak.

Bahkan terkesan bahwa pemikiran Alan Badiou lebih berpihak ke Mao ketimbang Descartes. Apalagi konon Descartes pernah curiga bahwa monyet sebenarnya bisa bicara namun sengaja pura-pura tidak bisa bicara agar tidak diajak manusia termasuk saya berdebat soal masalah mboten-mboten seperti filsafat.

Saya makin putus asa dalam berikhtiar belajar berpikir akibat pemikir yang paling saya kagumi (di samping ayah saya) Sir Bertrand Russel secara makin bingungologis malah konon pernah lantang sesumbar,

“The point of philosophy is to start with something so simple as to not seem worth starting, and to end with something so paradoxical that no one will believe it.”.

(Masalah utama filsafat adalah memulai sesuatu yang terkesan sangat sederhana sehingga seolah tidak berharga untuk dipikir namun kemudian berakhir pada sesuatu yang sedemikian paradoksikal sehingga tidak ada yang sudi memercayainya).

Emang gua pikirin!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Tren
Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli 'Cash', Ini Faktanya

Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli "Cash", Ini Faktanya

Tren
Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Tren
Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Tren
Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Tren
Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Tren
Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Tren
Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Tren
8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

Tren
Promo Tiket Ancol Sepanjang Mei 2024, Ada Atlantis dan Sea World

Promo Tiket Ancol Sepanjang Mei 2024, Ada Atlantis dan Sea World

Tren
Viral, Video Drone Diterbangkan di Kawasan Gunung Merbabu, TNGM Buka Suara

Viral, Video Drone Diterbangkan di Kawasan Gunung Merbabu, TNGM Buka Suara

Tren
Daftar 19 Wakil Indonesia dari 9 Cabor yang Sudah Pastikan Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Daftar 19 Wakil Indonesia dari 9 Cabor yang Sudah Pastikan Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Tren
Warga Bandung “Menjerit” Kepanasan, BMKG Ungkap Penyebabnya

Warga Bandung “Menjerit” Kepanasan, BMKG Ungkap Penyebabnya

Tren
Medan Magnet Bumi Melemah, Picu Kemunculan Makhluk Aneh 500 Juta Tahun Lalu

Medan Magnet Bumi Melemah, Picu Kemunculan Makhluk Aneh 500 Juta Tahun Lalu

Tren
Jadwal Keberangkatan Haji 2024 dari Indonesia, Ini Cara Mengeceknya

Jadwal Keberangkatan Haji 2024 dari Indonesia, Ini Cara Mengeceknya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com