Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aneh, Ribuan Burung Pipit Berjatuhan di Kuburan di Bali, Apa Penyebabnya?

Kompas.com - 11/09/2021, 09:50 WIB
Maya Citra Rosa

Penulis

Namun dia menduga burung-burung itu mati karena faktor cuaca ekstrem. Burung yang bertengger itu tidak kuat melawan cuaca hingga akhirnya berjatuhan.

Cuaca ekstrem yang dia maksud berupa hujan dan angin kencang ini terjadi karena masa peralihan musim kemarau menuju musim hujan.

"Karena hujannya terlalu lebat, kan jelas ada tekanan udara rendah, dengan rendahnya tekanan udara ini burungnya enggan lari. Dia bertahan saja diam dan basah kuyup, itu menyebabkan dia sakit dan mati dan memang kekuatan burung berbeda dengan kekuatan lainnya," kata dia.

Meski ditemukan banyak yang mati, beberapa dari burung itu masih bisa bertahan hidup setelah terkena sinar matahari.

Baca juga: Fenomena Aneh, Ratusan Burung Pipit Berjatuhan di Bali, Ini Kata BKSDA

Sementara itu, menurut Kasubag Tata Usaha Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali Prawono Meruanto mengatakan, pihaknya belum bisa memastikan penyebab terjadinya fenomena tersebut.

Dalam waktu dekat, BKSDA Bali akan melakukan pengecekan langsung ke lokasi.

"Tapi kalau kita bicara kondisi dan kejadian alam, bisa dikatakan mungkin waktu hujan itu mengandung asam yang cukup tinggi. Sehingga mengakibatkan burung-burung berjatuhan, bisa saja seperti itu," kata Meruanto saat dihubungi, Kamis (9/9/2021).

Meruanto menegaskan, belum bisa menarik kesimpulan lebih jauh perihal penyebab jatuhnya ratusan burung pipit tersebut.
Pihaknya akan menerjunkan tim ke lokasi untuk mengidentifikasi.

"Mungkin dengan sebab-sebab lain yang kita tidak ketahui sebelumnya. Nanti mungkin teman-teman akan mencoba ke lapangan untuk melihat kondisi dan keadaan yang terjadi di lapangan," pungkasnya.

(Sumber: Kompas.com Penulis Kontributor Bali, Ach. Fawaidi | Editor Pythag Kurniati)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com