Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buntut Kebakaran Lapas Tangerang, Kemenkumham Evaluasi Semua Lapas

Kompas.com - 11/09/2021, 09:32 WIB
Maya Citra Rosa

Penulis

KOMPAS.com - Kebakaran yang terjadi di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas 1 Tangerang diduga karena korsleting, pada Rabu (8/9/2021).

Musibah kebakaran tersebut mengakibatkan 41 korban tewas, delapan orang luka berat dan 72 orang luka ringan.

Direktur Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkum HAM) Reynhard Silitonga menyebutkan lapas tersebut terdiri dari tujuh blok.

Sementara bagian lapas yang terbakar Blok C2, terdiri dari ruang aula dan sembilan kamar.

"Jadi di blok inilah terjadi diduga awal hubungan pendek arus listrik (korsleting)," ucap Reynhard kepada awak media, Rabu.

Evaluasi keamanan seluruh lapas

Dikutip dari CNN, buntut dari musibah kebakaran tersebut, Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen Pas) Kemenumham akan mengevaluasi keamanan di seluruh lapas.

Baca juga: Kemenkumham: Kebakaran di Lapas Kelas 1 Tangerang Disebabkan Korsleting

Kepala Bagian Humas dan Protokol Ditjen Pemasyarakatan Rika Apriyanti mengatakan pihaknya telah menginstruksikan kepada para kepala kantor wilayah untuk melakukan assamen lapas wilayahnya masing-masing.

"Sudah diarahkan ke kepala kantor wilayah untuk mengarahkan kepala UPT masyarakat khususnya lapas dan rutan agar mengasesmen sarana dan prasarana," ujarnya.

Rika menjelaskan, asesmen dilakukan untuk memperbaiki infrastruktur yang berpotensi menjadi gangguan keamanan.

Pihaknya juga akan menggandeng PLN dalam memperbaiki instalasi listri di setiap lapas.

Menurutnya, saat ini pihaknya telah memiliki standar operasional dan prosedur (SOP) terkait keamanan lapas. Namun, hal itu harus didukung dengan fasilitas yang memadai.

"SOP sudah ada, dan bagaimana SOP dibutuhkan sarana-sarana dukungan. Dan ini yang masih diproses yang kita lakukan," ujarnya.

Penjelasan insiden kebakaran lapas

Baca juga: Kasus Kebakaran Lapas Tangerang yang Tewaskan 44 Napi Naik ke Penyidikan

Terkait sel narapidana yang terkunci saat kebakaran terjadi dini hari. Menurutnya, petugas telah berusaha untuk menyelamatkan tahanan.

Namun 13 petugas yang berjaga malam tidak cukup, ditambah harus mengamankan napi lain yang berhamburan.

"Tidak dikunci, kami sampaikan pada saat itu petugas kami sudah sangat usaha, sudah sangat usaha menyelamatkan warga binaan," kata dia.

(Sumber: Kompas.com Penulis Muhammad Naufal | Editor Irfan Maullana)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com