Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Perbedaan Soto dari Berbagai Daerah di Indonesia

Kompas.com - 11/09/2021, 08:17 WIB
Maulana Ramadhan

Penulis

KOMPAS.com - Tidak hanya memiliki keanekaragaman budaya, Indonesia juga memiliki kekayaan kuliner.

Di Indonesia, sebuah kuliner atau makanan bisa memiliki nama yang sama namun memiliki perbedaan mulai dari penyajian, cara memasak, hingga isian, tergantung daerah asalnya.

Salah satu kuliner Indonesia yang menjadi makanan khas di berbagai daerah adalah soto. Dilansir dari Kompas.id via Kompas.com Rabu (8/9/2021), soto merupakan kuliner Indonesia yang memiliki puluhan varian tergantung daerahnya.

Baca juga: Ramai soal Soto, Ini Hidangan Soto dari Jawa, Sumatera, dan Berbagai Daerah di Indonesia

Biasanya, penamaan sebuah varian soto akan diikuti dengan nama daerahnya, misalnya soto Banjar, soto Betawi, soto Padang, soto mi Bogor, dan lain-lain.

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, tiap-tiap varian soto memiliki ciri khasnya masing-masing.

Dalam seminar Soto sebagai Representasi Cita Rasa Indonesia Indonesia yang diadakan Bekraf Creative Labs tahun 2017, Guru Besar Universitas Gadjah Mada Prof Murdijati Gardjito menyebutkan setidaknya ada 75 variasi soto yang tersebar di Indonesia.

Dari jumlah tersebut, 61 jenis soto atau 81,33 persen di antaranya berada di Pulau Jawa dan Madura.

Sisanya tersebar di Sumatera, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi, dan Kalimantan. Sebuah kekayaan kuliner yang luar biasa.

Perbedaan tiap daerah

Prof Murdijati menyebutkan, bahan yang digunakan untuk membuat soto menyesuaikan dengan potensi setiap daerah.

Dari hasil penelusurannya, ada 42 variasi bahan membuat soto. Bahan yang paling banyak digunakan adalah daging ayam (52 persen), tauge (38, 67 persen), sohun (34,67 persen), telur (29,33 persen), dan daging sapi (28 persen).

Adapun kuah soto di Indonesia dibedakan menjadi dua, yakni berwarna dan bening. Kuah berwarna kuning mendominasi sekitar 64,58 persen dibandingkan dengan warna kecoklatan (4,17 persen) dan lainnya (31,25 persen).

Baca juga: Berapa Jumlah Kalori dalam Semangkuk Soto Daging?

Tidak hanya itu, bumbu yang digunakan untuk memasak soto pun beraneka ragam. Ada enam bumbu paling penting yang digunakan, yakni bawang putih (98,67 persen), bawang merah (88 persen), merica (72 persen), jahe (68 persen), kunyit (56 persen), dan serai (56 persen).

Soto dengan ragam bumbu terbanyak adalah soto Padang (16 jenis bumbu), soto kambing ngelo (15), soto Magetan (15), soto nangka (14), dan soto ambengan (13).

Sementara bahan pelengkap yang biasa digunakan adalah bawang merah goreng, daun bawang, seledri, dan jeruk nipis.

Ragam jenis kuliner soto di Indonesia

Berikut ini adalah beberapa jenis soto dari berbagai daerah di Indonesia:

1. Soto daging bening khas Solo

Sesuai namanya, soto ini memiliki tampilan kuah yang bening. Kuliner ini dikenal juga dengan nama soto kwali Solo karena dimasak menggunakan kuali.

Nah penggunaan wadah dari tanah liat ini dapat membuat daging sapi bagian sengkel yang dipakai tetap empuk.

Soto khas Solo ini biasanya disajikan dalam mangkuk kecil dengan tambahan nasi, taoge, seledri, kerupuk kentang dan beberapa iris daging sapi.

Meski porsinya tergolong kecil, soto daging khas Solo ini tetap terasa nikmat dengan makanan pendamping seperti perkedel dan sate telur puyuh.

Baca juga: 5 Jenis Soto Daging Bening nan Lezat dalam Kekayaan Kuliner Indonesia

Ilustrasi soto padang. SHUTTERSTOCK/ARIYANI TEDJO Ilustrasi soto padang.

2. Soto Padang

Tak cuma rendang, Padang juga memiliki kuliner soto yang khas. Soto Padang memiliki ciri khas berupa isian potongan kecil daging sapi yang digoreng hingga garing.

Soto padang biasanya disajikan dengan sejumlah pelengkap seperti kerupuk merah, perkedel kentang, sambal merah goreng, dan irisan jeruk nipis. Tambahan jeruk nipis ini membuat soto Padang menjadi lebih segar.

3. Soto Banjar

Selain Jawa dan Sumatera, Kalimantan juga memiliki kuliner soto yang terkenal yakni soto Banjar. Soto ini memiliki kekhasan pada aroma rempah-rempahnya yang menggugah selera.

Kuah soto Banjar juga berciri khas tampak keruh karena dicampur dengan susu kental manis atau telur.

Selain itu, yang unik dari soto Banjar adalah tambahan wortelnya. Ini yang membuatnya tampak berbeda dari kebanyakan soto di daerah lain.

4. Soto mi Bogor

Soto mi Bogor disajikan dengan paduan mi kuning, bihun, potongan daging sapi, kikil, risoles, dan berbagai sayuran. Untuk pelengkap, biasanya soto mi Bogor ditambahkan dengan emping.

Kuliner yang satu ini memiliki cita rasa gurih, segar, serta pedas. Soto mi menjadi salah satu kuliner yang paling diburu jika berkunjung ke Bogor.

ilustrasi soto mi bogor. SHUTTERSTOCK/Aris Setya ilustrasi soto mi bogor.

5. Soto Betawi

Ibu Kota Indonesia, Jakarta, juga mempunyai kuliner soto yang khas, yakni soto Betawi. Secara garis besar, soto Betawi punya tiga jenis soto sesuai dengan bahan yang digunakan, yakni soto bening, soto dengan santan, dan soto dengan susu.

Penggunaan susu ini juga menjadi salah satu ciri khas dari soto Betawi. Selain susu, soto Betawi juga menggunakan minyak samin sebagai bahan bakunya. Penggunaan minyak samin merupakan hasil akulturasi dengan budaya Timur Tengah.

Soto ini disajikan dengan isian berupa potongan daging dan jeroan ditambah potongan tomat segar, daun bawang, emping, kerupuk, dan bawang goreng dimakan bersama acar timun dan sambal rawit merah.

(Sumber:Kompas.com/Jawahir Gustav Rizal, Sekar Langit Nariswari | Editor: Rendika Ferri Kurniawan, Lusia Kus Anna)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Daftar Ormas Keagamaan yang Kini Bisa Kelola Lahan Tambang Indonesia

Daftar Ormas Keagamaan yang Kini Bisa Kelola Lahan Tambang Indonesia

Tren
Buku Karya Arthur Conan Doyle di Perpustakaan Finlandia Baru Dikembalikan setelah 84 Tahun Dipinjam, Kok Bisa?

Buku Karya Arthur Conan Doyle di Perpustakaan Finlandia Baru Dikembalikan setelah 84 Tahun Dipinjam, Kok Bisa?

Tren
8 Fenomena Astronomi Sepanjang Juni 2024, Ada Parade Planet dan Strawberry Moon

8 Fenomena Astronomi Sepanjang Juni 2024, Ada Parade Planet dan Strawberry Moon

Tren
4 Provinsi Gelar Pemutihan Pajak Kendaraan Juni 2024, Catat Jadwalnya

4 Provinsi Gelar Pemutihan Pajak Kendaraan Juni 2024, Catat Jadwalnya

Tren
7 Cara Cek Pemadanan NIK-NPWP Sudah atau Belum, Klik ereg.pajak.go.id

7 Cara Cek Pemadanan NIK-NPWP Sudah atau Belum, Klik ereg.pajak.go.id

Tren
Perbandingan Rangking Indonesia Vs Tanzania, Siapa yang Lebih Unggul?

Perbandingan Rangking Indonesia Vs Tanzania, Siapa yang Lebih Unggul?

Tren
Kenali Beragam Potensi Manfaat Daun Bawang untuk Kesehatan

Kenali Beragam Potensi Manfaat Daun Bawang untuk Kesehatan

Tren
Mempelajari Bahasa Paus

Mempelajari Bahasa Paus

Tren
7 Potensi Manfaat Buah Gandaria, Apa Saja?

7 Potensi Manfaat Buah Gandaria, Apa Saja?

Tren
Dortmund Panen Kecaman setelah Disponsori Rheinmetall, Pemasok Senjata Perang Israel dan Ukraina

Dortmund Panen Kecaman setelah Disponsori Rheinmetall, Pemasok Senjata Perang Israel dan Ukraina

Tren
Murid di Malaysia Jadi Difabel setelah Dijemur 3 Jam di Lapangan, Keluarga Tuntut Sekolah

Murid di Malaysia Jadi Difabel setelah Dijemur 3 Jam di Lapangan, Keluarga Tuntut Sekolah

Tren
Sosok Calvin Verdonk, Pemain Naturalisasi yang Diproyeksi Ikut Laga Indonesia Vs Tanzania

Sosok Calvin Verdonk, Pemain Naturalisasi yang Diproyeksi Ikut Laga Indonesia Vs Tanzania

Tren
Awal Kemarau, Sebagian Besar Wilayah Masih Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang, Mana Saja?

Awal Kemarau, Sebagian Besar Wilayah Masih Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang, Mana Saja?

Tren
Mengenal Gerakan Blockout 2024 dan Pengaruhnya pada Palestina

Mengenal Gerakan Blockout 2024 dan Pengaruhnya pada Palestina

Tren
Korea Utara Bangun 50.000 Rumah Gratis untuk Warga, Tanpa Iuran seperti Tapera

Korea Utara Bangun 50.000 Rumah Gratis untuk Warga, Tanpa Iuran seperti Tapera

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com