Diah mengatakan mereka yang sudah terlanjur kecanduan, maka untuk pulih memerlukan proses panjang.
Proses tersebut dimulai dari asesmen untuk mengetahu hal lain yang mengikuti, seperti misalnya adakah masalah medis, gangguan kejiwaan dan sebagainya. Asesmen tersebut dilakukan untuk menyesuaikan terapi yang akan dipakai.
Untuk yang melakukan rehabilitasi rawat jalan maka bisa dilakukan pertemuan sebanyak 8, 12, atau 16 kali atau lebih tergantung berat ringannya masalah yang dihadapi.
Sementara bagi mereka yang sudah kecanduan berat, tiap hari menjadi pemakai dan sudah mengalami gangguan kejiwaan maka rehabilitasi biasanya dilakukan melalui rawat inap.
Baca juga: Trending di Twitter, Ini Kisah Hidup Gembong Narkoba Pablo Escobar
Tahapan menghilangkan kecanduan narkoba biasanya meliputi detoksifikasi, stabilisasi, reentri, masuk ke ruangan untuk dibantu memahami masalah yang ada pada dirinya.
Selanjutnya ketika sudah pulang dari panti rehabilitasi, juga masih tetap diharuskan menjalani program paska rehabilitasi.
“Kalau sudah pulang harusnya masih kontrol, ketemu dengan terapisnya. Karena gampang sekali jatuh,” ujarnya.
Namun ia juga mengatakan, kerapkali mereka yang sudah keluar dari pusat rehabilitasi pengguna narkoba enggan untuk menemui terapisnya.
Padahal, ia mengatakan jika motivasi seorang pengguna untuk sembuh kuat, maka dalam 6 bulan pengguna bisa benar-benar lepas dari ketergantungannya.
Baca juga: Ini Cara Rehabilitasi Gratis di BNN
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.