Ketika virus sangat berbeda dari versi asli, sistem kekebalan tubuh tidak dapat mendeteksi virus secara memadai atau menghasilkan respons untuk melawannya.
"Perlu diingat bahwa perubahan virus cenderung terjadi secara bertahap," kata Lee.
Tanggapan satgas Covid-19
Ketua Bidang Komunikasi Publik Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Hery Trianto mengatakan, bahwa adanya varian Covid-22 dinilai tidak masuk akal.
Ia menyebut, penamaan penyakit Covid-19 atau angka belakang pada Covid-19 merujuk pada tahun ditemukannya virus corona jenis baru atau SARS-CoV-2 ini.
Baca juga: [POPULER SAINS] Apa Itu Covid-22? | yang Terjadi Jika Suhu Bumi Naik 2 Derajat Celsius
"Sekarang masih tahun 2021, rasanya tidak masuk akal bila kita telah menemukan varian ataupun virus untuk 2022, kecuali ada yang telah menggunakan mesin waktu," ujar Hery, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (25/8/2021).
Selain itu, Hery juga mengimbau kepada masyarakat agar tidak serta merta menelan mentah-mentah informasi yang beredar di media sosial.
"Ya masyarakat ya mesti secara hati-hati menyerap setiap informasi yang masuk. Harus benar-benar dibedakan mana informasi yang berbasis ilmu pengetahuan dan mana informasi palsu," lanjut dia.
(Sumber: Kompas.com Penulis Gloria Setyvani Putri, Retia Kartika Dewi | Editor Gloria Setyvani Putri, Rendika Ferri Kurniawan)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.