KOMPAS.com - Vaksin Moderna sudah mulai didistribusikan untuk masyarakat umum, setelah sebelumnya hanya dibatasi sebagai vaksin ketiga atau booster untuk tenaga kesehatan.
Vaksin Moderna merupakan vaksin Covid-19 berbasis mRNA yang dibuat oleh perusahaan farmasi asal Amerika Serikat.
Diberitakan Kompas.com, 2 Juli 2021, vaksin Moderna telah mengantongi izin penggunaan darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Baca juga: Mengenal Vaksin Moderna dan Siapa Saja yang Boleh Menggunakannya?
Izin penggunaan darurat untuk vaksin Moderna terbit pada 2 Juli 2021.
Menurut BPOM, vaksin Moderna memiliki efikasi sebesar 94,1 persen dan aman untuk kelompok populasi masyarakat dengan komorbid atau penyakit penyerta.
Akan tetapi, di media sosial banyak warganet yang mengeluhkan mengalami efek samping parah usai divaksin Moderna, misalnya nyeri berlebih di lokasi bekas suntikan.
Baca juga: Potensi KIPI Vaksin Covid-19 Moderna dan Cara Mengatasinya...
Kakak kelas sy mengeluh keluar bercak merah di tangan dan kaki pasca suntik vaksin moderna, bercaknya mirip kalau kita habis kena demam dengue (awam bilangnya DBD). Efek ini ternyata jg dialami teman sy yg lain stlh bbrp hari. Jadi yg kena KIPI begitu jangan takut ya nanti.
— Ki Samber Edan (@mbahndi) August 22, 2021
moderna kemeng banget jujyur ???????? dah genep vaksin ketiga habis ini menjadi thanoss
— sarol (@ecaesara_) August 19, 2021
Habis vaksin moderna badan sakit ,pusing, tensi naik semoga ga demam ntr mlm
— chikaaa (@ranchikaaa) August 18, 2021
Baca juga: Mengenal Pfizer, Vaksin Covid-19 yang Baru Tiba di Indonesia